Kecelakaan yang terjadi kemarin kembali menambah daftar kecelakaan di tanjakan keramat ini. Masih terngiang di benak kejadian yang terjadi pada tanggal 10 Februari 2018 lalu, kini satu minibus kembali terguling di jalur yang terkenal dengan keangkerannya ini. ada berbagai kepercayaan yang dipercaya oleh warga seputar kecelakaan di tanjakan yang berada di kabupaten Subang, Jawa Barat ini. Selain nama tanjakan diambil dari nama sopir bernama Emen yang mengalami kecelakaan pertama kali pada 1964 silam, konon warga percaya bahwa arwah sang sopir bergentayangan dan sering menyebabkan kecelakaan.
Namun, jika mau menela’ah lebih dalam lagi, kondisi tanjakan yang lebih menanatang dan curam bisa saja mengakibatkan kecelakaan, apalagi kalau si sopir tak ekstra hati-hati. Terkenal setiap tahun memakan korban, inilah sederet kecelakaan maut yang pernah terjadi di tanjakan ini.
Kecelakaan mini bus 12 Maret 2018
Kejadian yang paling anyar adalah kecelakaan yang dialami oleh mini bus jurusan Bandung-Subang yang terjadi pukul 12.30 kemarin (12/3/2018). Mobil jenis elf yang mengangkut 15 penumpang dan sopir ini jungkir balik dan terguling di bahu kiri jalan, lokasi yang sama seperti kecelakaan yang menewaskan 27 orang pada 10 Februari lalu.
Insiden ini sebenarnya bisa dikatakan tak terduga, mengingat mini bus tersebut melintasi turunan ‘mulus’. Namun, setelahnya mobil oleng tak terkontrol kemudian jungkir balik. Akibat kejadian tersebut mobil ringsek parah. Selanjutnya, kejadian ini sudah ditangani oleh kepolisian, setidaknya ada 7 korban yang menderita luka parah, sementara sisanya hanya luka ringan.
Kecelakaan maut dengan korban paling banyak, 10 Februari 2018
Genap sebulan lalu, Emen baru saja menelan korban di lokasi yang sama seperti mini bus di atas. Kecelakaan yang paling banyak menelan korban sepanjang sejarah Emen ini mendadak menjadi topik hangat ketika itu. Kecelakaan ini melibatkan sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan Tangerang dari Tangkuban Perahu.
Kecelakaan ini disebabkan oleh rem blong bus, sehingga saat melalui turunan, bus kehilangan keseimbangan, sebelum akhirnya menabrak motor kemudian jatuh terguling. Karena kejadian nahas itu, dari 50 penumpang yang ada 27 di antaranya tewas dalam kecelakaan.
Rombongan SMA Al-Huda Cengkareng, 18 Juni 2014
Sebelum tahun 2018, kecelakaan yang tak kalah parah dan mengerikan dialami oleh rombongan siswa dan guru SMA Al-Huda, Cengkareng Jakarta. Menurut kesaksian tukang tambal ban yang menjadi saksi mata kejadian ini, bus yang melaju dari arah Bandung-Subang ini tampak oleng di tengah tanjakan, karena sang sopir menghindari jurang di kiri jalan, ia banting setir ke kanan sebelum akhirnya terguling ke perkebunan.
Sebelumnya, ketika banting arah, sopir sempat menghantam sebuah mobil kijang, tiang listrik, kemudian jungkir balik ke perkebunan. Dari kecelakaan maut ini, ada 9 korban meninggal, 2 tewas di tempat, sisanya meninggal saat sudah di rumah sakit.
Wisatawan asing asal Belgia dan Taiwan menjadi korban dua tahun berturut-turut
Nama Emen yang langganan kecelakaan ini tak hanya menelan korban tanah air saja, sekelompok wisatawan Taiwan juga pernah mengalami nasib buruk ketika menumpangi bus Dian Mitra pada tahun 2012 lalu. Bus yang mengangkut sekitar 20 orang wisatawan asing ini awalnya menuruni jalan dari Tangkuban Paerahu menuju Ciater. Oleng di tengah jalan membuatnya kemudian menabrak sepeda motor, sebelum kemudian terguling ke arah kiri jalan.
Dari kejadian ini, 3 wisatawan asing dan satu pemandu wisata harus meregang nyawa, sisanya langsung dilarikan ke UGD RS Santosa. Setahun sebelumnya, kecelakaan di Emen juga menewaskan 3 orang wisatawan asal Belgia yang baru saja plesir ke Tangkuban Perahu.
Sudah menelan korban sejak tahun 2004
Kecelakaan di Emen bukan sebuah hal aneh, mengingat tanjakan ini sudah menjatuhkan korban hampir setiap tahun. Pada 2004 kecelakaan dialami oleh bus pariwisata asal Jakarta. Datang dari arah Bandung, bus tersebut tergelincir karena diduga rem blong serta ban yang sudah gundul, sehingga tak kuat saat menuruni turunan. Dari kecelakaan ini, setidaknya ada 3 orang yang tewas dan sisanya mengalami luka-luka.
Hal yang sama juga dialami oleh warga Serpong. Mencarter sebuah bus dan liburan ke Tangkuban Perahu justru menjadi petaka untuk mereka, di tengah perjalanan, bus mengalami rem blong dan menabrak sebuah mobil. Dari kejadian tersebut, ada 7 orang yang meninggal dengan nahas.
Itulah serentetan kejadian yang menyebabkan maut di Tanjakan Emen. Di luar mitos yang beredar di masyarakat, ada banyak hal yang harus kita catat ketika mungkin akan melewati jalur ini. Pastikan bahwa rem kendaraan dalam kondisi baik, kurangi kecepatan kendaraan saat menaiki atau menuruni tanjakan, jangan lupa klakson untuk memberi peringatan kepada kendaraan yang datang dari arah berlawanan, dan terakhir perbanyak membaca doa.