Peristiwa kecelakaan pesawat yang terjadi di beberapa negara secara mengejutkan disebabkan oleh hal-hal sepele, yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ada beragam faktor yang menjadi penyebab dari kecelakaan maut tersebut. Mulai dari kelalaian petugas maupun penumpang, hingga seekor burung yang tertabrak.
Sekelas pesawat canggih milik Amerika Serikat yang diklaim anti radiasi nuklir pun sempat keok karena hal tersebut. Beberapa maskapai lainnya juga harus kehilangan pesawat lantaran faktor human error yang terjadi. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
New Zealand Airlines celaka karena pilot main HP
Kelalaian petugas bagasi membuat Turkish Airlines terjatuh
#OTD in 1974, Turkish Airlines Flight 981 crashed in the Ermenonville forest, France after the cargo door failed leading to explosive decompression & destruction of control systems. Killing all 346. pic.twitter.com/CUAzK6HtWX
— Air Disasters (@AirCrashMayday) March 3, 2018
Peristiwa pilu ini terjadi pada tahun 1974. Pada saat itu, Turkish Airlines dengan pesawat Mcdonnel Douglas DC-10 mengalami kecelakaan lantaran petugas bagasinya tidak memahami instruksi dari awak pesawat dalam bahasa Turki maupun Inggris. Akibatnya pun sungguh fatal. Salah perhitungan muatan yang terjadi membuat pintu kargo meledak ketika mencapai ketinggian 12.000 kaki. Pesawat pun jatuh ke hutan Ermenonville dan menewaskan seluruh penumpang.
Faktor human error yang terjadi pada maskapai Helios Airways Flight 522
Kecelakaan hebat China Airlines akibat salah pencet tombol
Pesawat anti nuklir E-6B Mercury Amerika Serikat keok ditabrak burung
BACA JUGA: E-6B Mercury, Pesawat ‘Anti Kiamat’ dan Tahan Nuklir AS yang Justru Keok Ditabrak Burung
Beberapa peristiwa kecelakaan yang terjadi di atas memang tidak berawal dari hal sepele yang ternyata bisa mendatangkan bahaya bagi seluruh komponen yang ada. Hanya karena kelalaian satu pihak saja, semua harus merasakan akibatnya. Kisah yang terjadi pun menjadi catatan hitam dalam dunia penerbangan, sekaligus peringatan bagi kita semua. Semoga saja tidak terulang kembali di masa depan.