Kita semua telah mendengar tentang selebriti yang kecanduan narkoba dan akhirnya berakhir di klinik rehabilitasi dan kini banyak orang di masyarakat telah memiliki setidaknya satu kenalan yang terlibat dengan gangguan penyalahgunaan zat adiktif ini. Hal ini membuat beberapa kesalahan konsep di masyarakat sekarang ini. Narkoba telah menembus ke pelosok golongan masyarakat dari yang paling kaya sampai yang paling miskin.
Dalam banyak kasus beberapa orang yang terlibat dengan obat-obatan, perjudian dan hiburan adiktif lainnya memang membuat sebuah masalah yang lebih buruk dikehidupan mereka. Jika kita benar-benar mengkhawatirkan isu ini maka kita seharunya belajar tentang hal tersebut setidaknya tentang pengetahuan dasar dari apa yang menyebabkan hal ini terjadi pada mulanya dan memperdalam pemahaman kita tentang apa yang terjadi pada mereka yang terlibat langsung.
1. Gerakan D.A.R.E
Gerakan D.A.R.E merupakan sebuah program untuk remaja yang mendukung gerakan anti narkoba. D.A.R.E merupakan singkatan dari ‘Drug Abuse Resistance Education’ sebuah pendidikan untuk remaja agak mereka terhindar dari segala jenis zat adiktif. Dibentuk oleh mantan perwira polisi dengan bantuan sekolah Los Angeles, gerakan ini menjamah siswa-siswi sekolah yang berpotensi sebagai pecandu narkoba. Kelompok ini menjadi gerakan remaja untuk ‘berkata tidak pada narkoba’ mereka menjadi dasar bagi kalangan remaja untuk menjauhi narkoba. Di sini remaja akan diajari tentang bahaya narkoba tetapi juga mengajarkan jika obat-obatan ini selalu ada di sekitar kita dan bagaimana menghindarinya dengan terus aktif dikegiatan positif.
Kelompok ini juga berusaha meningkatkan pandangan menghargai diri sendiri pada remaja agar mereka memiliki kepercayaan diri, serta aktif untuk berkegiatan yang positif. Program ini juga membimbing beberapa remaja yang telah memiliki kemungkinan terkait narkoba karna pergaulan dengan rekan-rekannya. Program ini dinilai sangat baik, meski dampaknya belum begitu besar menanggulangi masalah narkoba pada remaja.
2. Masalah Tersembunyi Dari Kecanduan
Salah satu penyebab terbesar dari kecanduan sebenarnya tidak sepenuhnya berasal dari banyaknya bahan kimia pada produk itu sendiri, tetapi ada faktor lingkungan di mana pecandu hidup dan keadaan emosi kehidupan mereka. Ini menjadi pernyataan baru jika seseorang terbebas dari obat tapi penyebab dasarnya tidak ditangani maka mereka sering hanya beralih kekecanduan mereka terhadap sesuatu yang lain. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang telah pergi ke rehabilitasi klinik dan berhasil menghilangkan kecanduan mereka terhadap obat yang mematikan tapi kemudian kembali kecanduan dengan obat-obatan lagi.
Psikiater Dr Gregory Collins, seorang spesialis pemulihan kecanduan narkoba di Cleveland, Ohio, berpendapat bahwa mungkin ada sebanyak satu dari empat pecandu narkoba yang baru saja berhenti dari kecanduan akan beralih ke zat yang berbeda. Dr. Collins mempelajari pendekatan yang melibatkan pemahaman alasan utama pecandu untuk menggunakan obat atau mengambil bagian dalam perilaku adiktif lainnya dengan benar-benar mengakhiri masalah yang mengganggu mereka. Sepertinya memang penting untuk menyelesaikan masalah yang menjadi dasar alasan pecandu terus memilih untuk ketergantungan pada obat, rokok maupun alkohol.
3. Pesta Minum dan Alkoholisme
Banyak orang beranggapan bahwa alkoholisme ditandai dengan pesta minuman keras atau minum berat sepanjang minggu. Di sisi lain, ada laporan baru-baru ini di Internet mengklaim bahwa sebagian besar peminum tidak benar-benar seseorang yang mencandu pada alkohol. Kedua pernyataan ini memang tidak ada yang salah, tapi beberapa studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan hanya sekitar 10 persen benar-benar sebagai pecandu alkohol. Minum berlebihan dihitung dari takaran minum, 5 gelas untuk laki-laki dan 4 gelas untuk perempuan atau 15 gelas minuman dalam seminggu untuk pria dan lebih dari 8 gelas untuk perempuan.
Namun masyarakat memberikan istilah ‘ketergantungan alkohol’ atau ‘kecanduan’ kecuali pada kriteria peminum dengan kecanduan yang sangat serius dari takaran di atas. Beberapa studi mengingatkan bahwa hanya karena peminum yang berlebihan bukanlah seorang pecandu alkohol tidak berarti kehidupan mereka tidak terkena dampak negatif dari kecanduan alkohol mereka. Bahkan, para peneliti mengingatkan bahwa banyak peminum jika mereka telah melampaui batas peminum secara normal dan ini bisa berdampak pada masalah kehidupan mereka. Efek merugikan pada pecandu alkohol memang tidak hanya dirasakan pada tubuh dan kesehatan namun juga berdampak pada kehidupan pecandu alkohol yang bisa condong ke arah negatif. Sepertinya terlalu sia-sia untuk kecanduan pada sebuah zat yang bisa mengacaukan hidup kalian.
4. Pecandu Ganja
Kebanyakan orang tidak akan mempertimbangkan jika ganja menjadi obat yang sangat berbahaya. Dan studi hingga hari ini telah menjelaskan tentang bagaimana ganja mempengaruhi orang dalam jangka panjang. Menurut beberapa penelitian gejala kecanduan pada ganja dapat meliputi kesulitan tidur, peningkatan rasa cemas, terlalu gelisah, mudah tersinggung, dan nafsu makan menurun.
Gejala dilaporkan dapat terlihat cukup buruk bagi sebagian orang karna langsung membuat mereka kehilangan fungsi kesadaran, namun ini yang membuat mereka lebih mungkin untuk kambuh untuk mencoba lagi dan menggunakan lebih di masa depan. Ganja memang tidak berada di tingkat berbahaya seperti obat keras lainnya, tetapi penting untuk diingat hidup tidak untuk dijalani dengan penuh kecanduan dan penderitaan.
5. Penyebab Kecanduan Sebenarnya
Kebanyakan orang berpikir bahwa kecanduan adalah hasil dari perubahan kimia yang dibuat dalam otak. Obat ini memicu pusat kesenangan otak dan membuatnya ingin lebih dan lebih sampai otak mulai mengubah bentuk dan menyesuaikan. Sampai akhirnya otak menjadi pecandu dan jasad kita menjadi zombie tanpa otak. Namun, menurut Johann Hari penulis ‘Chasing The Scream’, kecanduan sebenarnya hampir tidak memiliki hubungan dengan obat sama sekali. Dalam sebuah artikel untuk The Huffington Post, Johann menulis dari sebuah penelitian yang dilakukannya pada tahun 1980-an yang melibatkan tikus. Dalam studi tersebut, tikus ditempatkan dalam kandang terisolasi dengan dua botol air, yang dicampur dengan kokain atau heroin dan yang lain dengan air biasa. Penelitian ini menemukan bahwa tikus akan menjadi kecanduan dan terus menyalahgunakan sampai menyebabkan kematian.
Johann kemudian mengutip studi lain yang dimaksudkan untuk menyangkal teori sebelumnya. Dalam studi baru, tikus yang diberi tambahan obat kemudian dimasukkan ke dalam kandang tikus, dengan banyak mainan dan tambahan tikus di dalamnya. Tak lama, tikus pecandu narkoba tidak lagi mengalami kecanduan, bahkan jika mereka masih bisa melihat obat-obatan tersebut. Ia juga mengutip fakta bahwa sekitar 20 persen dari tentara di Vietnam menjadi kecanduan heroin saat berperang, tetapi 95 persen dari mereka berhenti menggunakan tanpa masalah serius setelah kembali ke rumah. Ia berpendapat bahwa sebenarnya penyebab kecanduan bukanlah obat itu sendiri, meskipun perubahan biologis yang disebabkan oleh obat dapat menjadi faktor pendukung kecanduan. Dapat disimpulkan jika kecanduan dapat disembuhkan dengan membuat hubungan yang tepat dengan sekitar, seperti bergerak aktif dalam tiap kegiatan sehingga mengalihkan pada kecanduan obat.
6. Kecanduan Judi Online
Kita semua tahu iming-iming kasino, dan banyak orang tahu setidaknya beberapa trik yang digunakan untuk membuat orang tergila-gila dengan judi. Misalnya, beberapa orang pecinta judi biasanya tidak memiliki waktu untuk bermain judi dan penyedia judi akan membuat tindakan persuasif untuk mengajak orang-orang untuk tetap datang dengan waktu sempit yang mereka miliki, seperti memberi minuman gratis,pelayanan ekstra dalam kasino dan membuat terobosan dengan judi online.
Judi pada dasarnya bisa menjadi bentuk kecanduan yang sangat serius selain dari penyalahgunaan obat keras. Tetapi banyak orang tidak menyadari bahwa perjudian online ternyata sama membuat kecanduan sama halnya dengan kasino. Di Amerika Serikat, sebagian besar judi online sudah tidak ada lagi karena hukum ketat yang mengatur hal itu. Tapi Inggris memungkinkan perjudian online beriklan dan membuat perjudian meningkat di negara ini. Namun, angka-angka yang benar-benar menyedihkan adalah statistik perjudian secara langsung dan perjudian online dan hubungannya dengan kecanduan. Menurut laporan, ada peluang sebesar 5% kecanduan yang akan merusak hidup dengan perjudian yang dilakukan secara online dan hanya 0,5% jika dilakukan dalam bentuk langsung. Hal ini membuktikan jika bentuk yang lebih mudah diakses dari kehidupan sehari-hari sebenarnya sulit untuk dihentikan.
7. Ketergantungan Pada Obat Belum Tentu Kecanduan
Sebenarnya ada hubungan yang cukup baik antara kecanduan dan ketergantungan fisik. Banyak orang keliru menyamakan keduanya, berpikir bahwa jika seseorang bergantung pada obat mereka harus kecanduan. Sayangnya, pemikiran ini benar-benar disampingkan dari sifat kecanduan. Alasan kecanduan sangat sulit untuk dipahami adalah karena tidak ada satu set perilaku yang tepat membuat seseorang dikategorikan sebagai pecandu.
Pecandu bisa dengan mudah menjadi kekacauan total, tapi seseorang juga bisa dalam keadaan kambuhan yang terkadang mencandu dan terkadang tidak. Untuk benar-benar bebas dari candu obat-obatan, umumnya harus mencoba untuk berhenti beberapa kali sampai akhirnya bersih berhenti total dari kecanduan. Tapi kesadaran dan niat menjadi landasan utama. Setidaknya anda harus tahu jika obat ini akan mengacaukan hidup atau kesehatan tubuh kalian. Entah itu obat-obatan atau perilaku tertentu, ini adalah kriteria yang nyata untuk kecanduan. Ketergantungan berarti telah membangun toleransi terhadap obat dan mungkin memiliki beberapa gejala penarikan diri ketika berhenti menggunakannya. Memang perlu pendekatan psikologis untuk mengisi kekosongan dalam hidup. Ini adalah alasan banyak orang dapat mengambil obat untuk rasa sakit selama mencoba berhenti dari kecanduan mereka.
Itu tadi 7 hal yang perlu diketahui sebagai orang awam tentang ‘kecanduan’. Mungkin ada korban di antara kalian yang menderita karna kecanduan dengan obat-obatan, jangan langsung menyalahkan dan cobalah untuk mendekatinya dengan tujuan membuatnya berubah jadi baik.