Madura, daerah yang katanya segera berdiri sebagai provinsi sendiri ini memang banyak sekali keunikannya. Entah dari tempat-tempat wisatanya yang bagus dan worth it untuk dikunjungi, sampai deretan kebudayaan mereka yang khas. Tapi, yang paling menarik dari Madura sudah tentu kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya yang unik, dan beberapa dari itu jadi satu-satunya di negeri ini.
Baca Juga : 7 Bukti Bahwa Indonesia Adalah Negara Paling Kaya di Zaman Dahulu
Namanya juga kebiasaan, biasanya takkan mudah untuk diterima selain mereka yang ada di dalam lingkupnya. Sama seperti kebiasaan orang Madura yang mungkin bagi kita terasa janggal, namun normal dan umum bagi mereka. Nah, berikut adalah deretan kebiasaan orang Madura yang mungkin akan membuat kita geleng-geleng kepala tapi juga takjub.
Menikah muda di Madura adalah hal yang sangat biasa. Kamu tak perlu terkejut ketika tahu rata-rata muda-mudi di sana yang usianya masih belasan tahun sudah banyak yang menikah. BKKBN memang menyarankan umur tertentu sebagai patokan untuk usia pernikahan. Namun hal ini bukan jadi penghalang bagi orangtua-orangtua di sana untuk menikahkan anaknya yang masih belia itu.
Orang Madura dikenal dengan watak mereka yang keras dan punya harga diri tinggi. Makanya, ketika menyelesaikan masalah, mereka kadang memilih cara yang keras pula. Salah satunya adalah dengan carok atau istilah lainnya duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam, biasanya celurit.
Kita mengenal bahasa multi level sebagai ciri khas Jawa. Siapa sangka ternyata Madura juga punya hal yang semacam ini. Di Jawa ada yang namanya ‘Ngoko’, ‘Krama, dan ‘Krama Inggil’, maka di Madura kita juga mengenal sistem yang sama namun beda istilah. ‘Ja’-iya’, ‘Engghi-Enthen’, dan juga ‘Engghi-Bunthen’. Penggunaan bahasa multi level ini sama persis seperti yang ada di Jawa, kosa kata berubah tergantung siapa yang kita ajak bicara.
Hal yang patut kita apresiasi tentang orang Madura adalah tingkat relijius mereka yang tinggi. Madura mayoritas beragama Islam dengan bukti banyaknya masjid serta pusat-pusat pembelajaran agama atau pondok di sini. Di Sumenep sendiri, ada sekitar 230 an pondok yang tersebar dari kota sampai pelosok. Makanya, orang Madura selalu dicirikan dengan label pesantren mereka.
Kita tahu bagaimana uletnya orang-orang Madura dalam melakukan usaha. Entah ketika bekerja, berdagang dan sebagainya. Tujuan mereka sendiri rata-rata hanya satu. Ya, bisa mengumpulkan uang untuk kemudian dipakai berhaji ke tanah suci. Jika tak percaya tentang ini, silakan tanya sendiri apakah obsesi terbesar mereka ketika bekerja.
Meskipun sangat Islami, namun kebanyakan orang Madura masih percaya akan hal-hal berbau magis. Ya, hal ini bisa diketahui dari ritual-ritual yang masih mereka lakukan di era kekinian seperti sekarang. Salah satunya Rokat Tasse.
Ketika ada teman atau saudara yang menikah, maka sudah jadi hal yang lazim bagi kita untuk memberikan semacam amplop berisi uang. Di Madura hal ini juga ada, hanya saja mereka punya aturan unik sendiri yang bisa dibilang cukup aneh.
Baca Juga : 6 Fakta Tentang Sifat Orang Madura yang Bisa Kita Contoh
Begitulah kebiasaan orang Madura, unik dan bikin kita bertanya-tanya. Terlepas dari keanehan dan keganjilannya, kita harus paham jika masing-masing tempat punya kebiasaan unik sendiri. Jadi, tak perlu merasa risih atau menunjukkan rasa tak suka. Tidak menutup kemungkinan orang-orang Madura juga tidak sreg dengan apa yang jadi kebiasaan kita. Saling menghormati, biarkan budaya berjalan di tempatnya masing-masing, dan Indonesia akan damai.
Belakangan ini, dunia perfilman Indonesia dihebohkan oleh pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi…
Lagu ‘Garam dan Madu’ yang dibawakan oleh Tenxi, Jemsii, dan Naykilla menjadi fenomena musik yang…
“Ubur-ubur ikan lele. Kasus korupsi Pertamina nyembur, se-Indonesia heboh, le!” Heran melihat tiba-tiba banyak SPBU…
Kurma jadi salah satu makanan yang identik dengan bulan Ramadan. Setiap bulan suci ini datang,…
Komedian Nunung kembali menjadi sorotan setelah mengungkap perjuangannya melawan penyakit yang mengharuskannya menjalani pengobatan tanpa…
Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menjadi sorotan setelah mengumumkan penarikan lagu mereka yang berjudul "Bayar…