“Nggak apa-apalah sholat ala kadarnya dari pada nggak dikerjain,” kalimat ini seringnya muncul ketika seseorang diingatkan masalah kesempurnaan sholat. Yup, sholat bukan hanya tentang gerakan dan bacaan, tapi juga tata cara pelaksanaannya yang harus diperhatikan. Anak muda, biasanya paling susah diingatkan masalah beginian. Padahal penting tuh agar sholat bisa diterima.
Baca Juga : 5 Kebiasaan Baik di Arab yang Bikin Merinding
Sholat nggak memberatkan kok, sesuai dengan kemampuan. Sayangnya, biasanya anak-anak muda justru menyepelekan anggapan ini. Alhasil, sholat hanya seperti ibadah yang asal rampung ya sudah. Sehingga seperti kehilangan inti atau ruhnya. Tahu kah kamu kenapa perasaan masih belum tenang juga setelah sholat? Ini bisa jadi karena melakukan sholat ala kadarnya dan tidak mengemasnya dengan baik.
Nah, berikut adalah beberapa kebiasaan yang sering dilakukan anak muda dan bikin sholat seperti kurang sempurna.
Wudhu adalah hal pertama yang dilakukan sebelum sholat dan keberadaannya sangat penting. Wudhu yang baik, jadi awal diterimanya sholat. Begitu pula sebaiknya. Nah, kebanyakan nih anak-anak muda selalu menyepelekan hal ini.
Wudhu itu ada caranya, berurutan dari atas sampai bawah. Selain berurutan, teknik membasuhnya juga tidak asal kena air saja tapi juga dengan usapan-usapan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka selalu terburu-buru yang penting basah. Kalau wudhunya saja sudah nggak bener ya jangan berharap sholat bisa sempurna, lebih-lebih diterima.
Konsentrasi dalam sholat adalah sebuah keharusan. Tujuannya biar nggak lupa bacaan dan rokaat. Tapi, praktik konsentrasi ini susahnya minta ampun. Banyak gangguan dari mana-mana, termasuk benda yang paling dekat dan nggak bisa lepas, yakni smartphone.
Menaruh smartphone di dekat tempat sholat adalah kesalahan. Notifikasi atau telepon bisa membuyarkan konsentrasi. Nah, mulai sekarang singkirkan sejenak smartphone atau dimatikan sebentar agar gangguan semacam itu nggak terjadi. Sholat paling hanya 5-10 menit, kan? Nggak masalah jadinya.
Mungkin terburu-buru atau sudah mepet banget waktunya, akhirnya sholat seadanya tanpa dibenahi dulu gangguan-gangguan di sekitar. Salah satunya misalnya membiarkan musik player yang masih nyala. Nah, ketika sudah sholat baru ingat dan konsentrasi pun buyar seketika. Akhirnya sholat seperti hilang makna filosofisnya gara-gara lagu yang tengah dimainkan.
Kenapa nggak dimatikan saja trus lanjut sholat? Tunggu dulu, membatalkan sholat juga ada aturan mainnya nggak asal gitu saja. Makanya sebelum sholat atasi dulu gangguan-gangguan biar nantinya bisa khusuk dan penuh konsentrasi.
Jiwa boleh metal, tapi waktunya sholat ya berangkat. Tapi jangan lupa untuk melepas semua atribut-atribut itu ketika menghadap Yang Maha Kuasa. Kemudian pakai pakaian yang pantas dan bersih. Menghadap presiden saja harus rapi kok, apalagi yang punya hidupnya presiden.
Sayangnya, lagi-lagi kita nggak aware soal pakaian ini. Sehingga akhirnya tetap sholat memakai pakaian yang aneh-aneh dan tidak pantas. Hal ini bisa mengurangi kesempurnaan sholat.
Memakai jeans untuk sholat nggak masalah, asal suci dan bentuknya nggak macem-macem. Namun sayangnya, kebanyakan anak muda lagi-lagi lalai soal ini. Sudah tahu pakai jeans yang sudah berlipat-lipat dan sobek, tapi nggak segera cari gantinya.
Memang menurut aurat tapi nilai kepantasannya nggak ada. Jeans kepanjangan juga jadi hal yang harus diperhatikan. Setidaknya ketika sholat lipatlah sampai di atas mata kaki. Banyak riwayat yang menyebutkan barang siapa menjulurkan pakaiannya melebihi batas mata kaki maka ia adalah orang sombong. Dan orang sombong akan dilaknat oleh Allah. Ngeri kan?
Namanya juga anak muda, punya potongan rambut gaya wajib hukumnya. Gaya sih gaya, tapi pastikan dulu ini nggak ganggu ritual sholat. Rambut juga bisa jadi poin penting untuk kesempurnaan sholat.
Ya, sebisa mungkin rambut nggak menutupi kening ketika sholat. Jika ini tetap dilakukan, maka sholat bahkan bisa batal. Nah, caranya bisa pakai penutup kepala entah peci atau sejenisnya. Kalau nggak bisa, potong rambutnya pendek saja atau secukupnya asal nggak menutupi kening.
Siapa yang doyannya sholat cepet banget? Lain kali jangan begitu ya, karena bisa merusak kesempurnaan sholat. Sholat yang baik itu tuma’ninah alias pelan dan teratur. Tujuannya biar gerakannya bisa mantep dan bacaannya tidak belibet.
Tapi lagi-lagi realitanya bikin miris. Seringkali anak muda sholat dengan kecepatan kilat. Sholat Dhuhur yang biasanya bisa 10 menit, bisa selesai semenit setengah. Sholat semacam ini sudah jelas tidak baik dan kesannya seperti beban yang harus cepat-cepat dilakukan.
Gerakan sholat sudah paten seperti itu. Jangan ditambah-tambahi dengan gerakan tertentu sehingga bisa bikin sholat hilang kesempurnaannya. Apalagi yang semacam ini juga bisa bikin sholat batal.
Sholat pakai gerakan khusus ini sering lho dilakukan. Biasanya pada posisi setelah rukuk atau I’tidal, tanpa terasa tangan diayun-ayunkan padahal ini nggak boleh. Menambah gerakan sholat bisa bikin sholat kita batal.
Baca Juga : 8 Kebiasaan Buruk Yang Sering Kita Lakukan di Bulan Ramadan
Sholat sekadar sholat apalah artinya. Alih-alih mendapatkan manfaat, justru yang demikian itu bikin kita nggak bisa merasakan nikmat ibadah yang sebenarnya. Sehingga nggak heran ketika selesai sholat masih saja diliputi banyak masalah dan lain sebagainya. Padahal sholat adalah hal yang sanggup menghilangkan hal tersebut. Jika terjadi demikian, maka jelas sudah penyebabnya karena sholat nggak dilakukan dengan sempurna.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…