Bagi seorang wanita, haid atau datang bulan memang sudah menjadi siklus alami yang tidak bisa ditolak untuk datang setiap bulannya. Termasuk ketika bulan Ramadan datang. Sehingga, kaum wanita memang harus mengikhlaskan untuk tidak berpuasa dan menjalankan ibadah wajib lain seperti sholat, baik sholat wajib maupun tarawih. Karena pada kondisi tidak suci itu, seorang wanita tidak diperbolehkan untuk melakukan puasa apapun. Baik puasa wajib maupun sunnah, termasuk puasa di bulan Ramadan ini.
Begitupun bagi seorang wanita yang sedang mengandung atau menyusui. Di mana ketika dia menjalankan puasa justru bisa membahayakan kesehatan diri maupun bayinya. Sehingga lebih baik dia tidak berpuasa. Untuk wanita yang mengalami haid, memang wajib mengqodho’ atau mengganti puasanya di lain hari setelah bulan Ramadan.
Namun bagi Ibu hamil atau menyusui, ada dua pendapat dari ulama bahwa bisa dia hanya membayar fidyah saja, tanpa mengqodho’ atau mengganti puasanya. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tetap mengqodho’ puasanya di lain waktu dan juga membayar fidyah. Perbedaan pendapat ini semua didasarkan pada dali-dalil kuat baik dari hadits Rasulullaah SAW maupun ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga tinggal kita meyakini yang mana.
Nah, terlepas dari hal tersebut, kita di sini akan membahas tentang bagaimana jika seorang wanita atau orang lanjut usia atau yang sedang sakit keras tak dapat menjalankan ibadah puasa atau sholat di bulan Ramadan, namun ingin tetap mendapat pahala dan keberkahan di bulan suci ini. Ternyata ada beberapa hal yang mungkin kita pandang sepele, namun ternyata bisa membantu mereka yang sedang tak bisa ikut berpuasa tetap mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan suci ini. Apa saja itu?
1. Memberi Makan Buka Orang yang Berpuasa
Bersedekah adalah amalan yang mulia dan bisa saja dilakukan siapapun dan dalam keadaan apapun. Bahkan Rasulullaah SAW saat mengalami kesusahan dan hanya memiliki satu butir kurma untuk berbuka, ikhlas menyedekahkannya kepada kakek tua yang kelaparan. Jadi tak usah menunggu menjadi orang kaya atau dalam keadaan apapun untuk bersedekah di jalan Allah.
Dalam hadits berikut, Rasulullaah SAW bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih).
2. Mendatangi Majelis Ilmu
Bagi wanita yang haid atau wanita hamil (jika mampu) dan menyusui, bisa mendatangi majelis ilmu atau ta’lim yang jelas banyak ada di saat bulan Ramadan. Dan bagi mereka yang sedang sakit atau telah lanjut usia sehingga tak mampu pergi jauh dari rumah, bisa mendengarkan kajian ilmu agama dari televisi atau radio.
3. Memperbanyak Dzikir Harian
Dzikir atau mengingat Allah adalah amalan yang muslim siapapun bisa melakukannya dan dalam keadaan apapun. Bahkan saat seseorang itu dalam keadaan terbaring tak berdaya sekalipun, dan hanya bisa mengucapkannya di dalam hati.
4. Mentadaburi Al-Qur’an
Bagi mereka yang sedang tidak dapat berpuasa karena sedang sakit, haid, hamil, atau menyusui, maka tetap bisa dekat dengan Al-Qur’an dan Allah. Di bulan suci Ramadan ini, adalah bulan di mana Al-Qur’an pertama diturunkan kepada Rasulullaah SAW. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa bulan Ramadan adalah bulan Al-Qur’an.
Nah, bagi mereka yang masih bisa membaca Al-Qur’an, seperti yang sedang sakit atau ibu hamil dan menyusui, memperbanyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an bisa menjadi amalan yang luar biasa. Karena tentunya pahala yang sama juga akan Allah berikan bagi mereka, seperti yang Allah beri untuk mereka yang berpuasa.
Nah, itulah keempat amalan yang masih bisa dilakukan mereka yang sedang tidak bisa berpuasa Ramadan. Dimana amalan-amalan tersebut ternyanya menyimpan begitu banyak keberkahan dan pahala. Dan tentunya hampir sama besar dengan pahala dan keberkahan bagi mereka yang menjalankan puasa Ramadan.
Tentunya, Allah akan memberikan pahala dan keberkahan kepada hambaNya jika sang hamba menjalankannya dengan ikhlas. Karena kunci semua amalan di dunia ini ada pada niat. Jika tak ikhlas maka Allah tak akan pula memberikan balasan kebaikan padanya. (sof)