in

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Karyawan Terra Drone di tengah kepungan api dan asap. [Sumber gambar]

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat di Sumatera bagian utara dengan korban jiwa mencapai ribuan orang, kini terjadi kebakaran yang membuat puluhan pekerja meninggal dunia.

Selasa, (9/12/2025) terjadi kebakaran di Gedung Perkantoran Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto No 17, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Peristiwa ini ramai dibahas di media sosial usai rekaman peristiwa menunjukkan sebagian karyawan yang terjebak di lantai atas.

Ramai di media sosial, video orang-orang berusaha selamatkan diri di atap

Ya, rekaman menunjukkan orang-orang yang sedang berada di ujung tanduk. Sebagian memanjat bagian pinggir dinding dengan harapan untuk bertahan hidup ketika asap pekat makin mendekati mereka.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pukul 12.43 WIB. Evakuasi segera dilakukan dengan pengerahan mobil-mobil pemadam kebakaran yang berusaha menyelamatkan nyawa mereka yang terjebak di bagian atap gedung tersebut.

Lakukan evakuasi korban, Damkar gunakan tangga darurat

Evakuasi yang cukup menegangkan tersebut dengan mengerahkan anak tangga melalui dinding samping gedung ke puncak gedung berlantai tujuh tersebut. Para korban bergantian menuruninya di tengah kepungan asap tebal yang berasal dari bawah gedung yang terbakar.

Begitu sampai di bawah, para petugas damkar yang telah bersiap langsung sigap membantu. Mereka langsung dilarikan menuju ambulans yang sudah bersiap di lokasi kejadian untuk mendapatkan perawatan keselamatan lebih lanjut.

20 orang dinyatakan meninggal

Hanya saja, tak semua korban selamat dari kebakaran Gedung Terra Drone. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan kabar duka, bahwa ada 20 orang ditemukan dalam keadaan meninggal di peristiwa tersebut.

Susatyo menjelaskan bahwa dari hasil identifikasi awal tim pemadam kebakaran dan kepolisian, korban tewas akibat lemas. Namun ia menegaskan bahwa penyelidikan lebih mendalam masih terus dilakukan oleh tim Puslabfor Polri, terutama untuk penyebab terjadinya kebakaran, yang akan dilakukan setelah pihak pemadam kebakaran selesai melakukan kegiatan evakuasi.

Korban meninggal akibat lemas, bukan terbakar

Menurut Susatyo, penyelidikan terhadap korban meninggal dihitung dari yang sudah terlihat. Berdasarkan identifikasi awal, penyebab kematian bukan karena luka bakar, tetapi dalam luka kemungkinan adalah karena lemas.

Menjelaskan lebih jauh, Susatyo mengatakan bahwa lima korban jiwa adalah laki-laki, sementara 15 lainnya merupakan perempuan, dimana satu di antaranya diketahui sedang dalam keadaan hamil. Semua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

“Kantor aku meledak, bos aku mati”

Kepada kompas.com, Dea Anjani (52), Ibunda salah satu korban selamat, SA (20) menuturkan bahwa ia mendapat kabar dari anaknya yang bekerja sebagai staf Human Resources Development (HRD) yang bekerja di lantai 3 bahwa kantornya kebakaran. Selain itu, SA juga mengatakan bahwa bosnya sudah meninggal.

Sampai di lokasi kejadian, Dea mengaku lega anaknya selamat. Berdasarkan cerita yang ia dengar dari SA, usai makan siang sekitar pukul 12.00 WIB, karyawan lantai 3 mendera ledakan. SA langsung turun untuk mengetahui sumber ledakan. Tindakannya tersebut menyelamatkan dirinya karena api belum membesar, sementara karyawan yang satu lantai dengan dirinya justru terjebak kebakaran.

Hal itu, menurut Dea membuat putrinya terpukul. Anaknya bercerita, tadi pagi masih berbincang dengan bos dan teman-temannya. Tiba-tiba saja lepas makan siang, mereka sudah meninggal. Bahkan saat kejadian, salah satu teman SA sempat mengabari dirinya lewat telepon bahwa sudah tidak kuat lagi, mengeluh sesak napas sebelum nyawanya tidak terselamatkan.

Written by Bayu Yulianto

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen