Saat pertama kali pembangunnannya dicanangkan, megaproyek Hambalang digadang-gadang sebagai pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang bertaraf internasional. Dilansir dari rappler.com, pemerintah akhirnya memilih kawasan Hambalang untuk merealisasikan proyek besar tersebut. Sebelumnya, ada dua wilayah lain yang diwacanakan untuk menjadi lokasinya yakni Pawitan dan Cariuk.
Sayang, skandal korupsi yang terjadi membuat megaproyek itu akhirnya mangkrak pada 2012. Praktis, hal tersebut membuat proses pengerjaan terhenti dan banyak bangunan yang akhirnya terbengkalai karena tak terurus. Bahkan menurut hasil audit investigasi BPK pada 2012 hingga 2013, proyek tersebut membuat negara menderita kerugian sebesar Rp706 miliar. Seperti kasus korupsi yang menghebohkan tersebut?
Melibatkan sejumlah tokoh penting nasional di dalamnya
Menyisakan bangunan mangkrak yang rusak tak terurus

Dampak dari kasus tersebut tentu saja sungguh fatal. Selain kompleks olahraga yang dijanjikan tidak terwujud, beberapa bangunan pun akhirnya mangkrak tak terurus. Bahkan saat dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Maret 2016 silam, sejumlah fasilitas sudah terlihat kusam dimakan waktu. Rumput ilalang yang tumbuh liar tak beraturan, tampak tersirat di sana-sini. Menutupi tangga, jalanan dan sekeliling kompleks yang telah menyedot anggaran negara sebesar Rp 2,7 triliun.
Proyek besar yang dinilai tidak layak untuk dilanjutkan kembali
BACA JUGA: Heboh Korupsi Berjamaah di Malang, Pemerintah dan Rakyat Sama-sama Tepok Jidat!
Proyek-proyek besar seperti Hambalang di atas, memang rawan dijadikan sebagai ajang untuk menilep uang negara alias korupsi. Dengan dalih pembangunan untuk memfasilitasi atlet, tak disangka jika dana yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan banyak pihak, malah berakhir di kantong para koruptor. Semoga dengan kejadian ini, pemerintah bisa belajar dan lebih selektif saat hendak membangun sebuah proyek.