Beberapa orang punya pekerjaan impian yang katanya bisa membawa kesuksesan. Sebut saja musisi, pemain film, pemain sepak bola dan sebagainya. Ya, mereka ‘yang terkenal’ itu memang kaya-kaya dan sukses. Namun mengawali karir seperti itu jauh dari kata mudah. Bahkan di era seperti ini, beberapa jenis karir tertentu impossible alias mustahil dijalani melihat berbagai faktor.
Ya, ada berbagai faktor yang membuat beberapa jenis pekerjaan bisa dianggap pilihan terburuk. Mulai saingan yang terlalu banyak, butuh usaha yang tak masuk akal, hingga kadang perlakuan industri yang buruk. Nah, berikut adalah beberapa jenis pekerjaan impian yang diinginkan banyak orang namun justru merupakan asa karir terburuk.
1. Musisi
MySpace mencatat pada tahun 2009 ada sekitar 5 juta band yang ada di dunia, belum termasuk para penyanyi solo dan vokal grup. Secara logika, masuk sebagai pendatang baru sama seperti kamu mengasah batu koral menjadi akik. Artinya, butuh usaha yang sangat keras bahkan cenderung mustahil. Salah satu jalan pintas bisa lewat ajang kompetisi musik. Sayangnya, lagi-lagi akan dihadapkan dengan kompetitor yang jumlahnya sangat banyak itu.
Okelah bisa jadi penyanyi dan dikontrak sebuah major label. Namun bayaran yang bakal didapatkan dari label sangatlah sedikit. Dari total penjualan album, sebuah band hanya akan mendapatkan 2,88 persen saja. Sedangkan penyanyi solo hanya sekitar 11,52 persen, menurut Techdirt.
Label juga akan memotong pendapatan band dengan sadis. Misalnya mendapatkan bayaran dari event sebesar Rp 1 juta, maka band hanya akan mendapatkan Rp 45 ribu saja. Makanya tak heran beberapa musisi justru kerja sambilan. Seperti salah satu anggota band Australia bernama Violent Soho. Meskipun sudah konser kemana-mana dan menjual albumnya ke seluruh Australia, salah satu anggotanya justru berkerja sambilan di McDonald.
2. Akting
Enak sih jadi aktris atau aktor, bayarannya besar terkenal pula. Ya, memang demikian dengan catatan sudah dikenal. Kalau memulai dari awal jangan banyak berharap akan seperti ini. Butuh lebih dari sekedar kerja keras untuk akhirnya bisa masuk frame film. Bukti paling nyata adalah Brad Pitt yang saking inginnya jadi aktor ia rela jadi supir para stripper atau wanita penggoda.
Berbekal titel lulusan fakultas seni juga takkan mudah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai aktor. Di Amerika sendiri sekitar 28,5 aktor dan aktris tak punya pekerjaan. Hal ini pun membuat aktor di sana rela berakting dengan bayaran yang sangat kecil. Tidak sampai $ 1000 dalam setahun. Jika di luar sana persaingan begitu ketat, mungkin di Indonesia sendiri juga kurang lebih sama.
3. Penulis Novel
Pernah bermimpi jadi novelis hanya gara-gara bisa menulis dengan baik? Sayangnya, hal tersebut harus kamu pertimbangkan dengan lebih matang lagi. Pasalnya, membuat novel tidak sama seperti bekerja di bidang tulis menulis lain. Pekerjaan novelis hanya akan membuatmu kehilangan banyak waktu dan hal-hal berguna lainnya.
Percayalah kesempatan seorang novelis untuk bisa diterbitkan karyanya hanya 1 banding 50 alias kemungkinan gagalnya luar biasa besar. Jika sudah sepakat dengan pihak penerbit, kemungkinan buku tersebut untuk laris 1 dibanding 2 alias masih samar-samar atau sedikit sekali. Menggunakan jasa editor profesional bisa sih menarik pihak penerbit dan pembaca, namun mereka juga tidak murah bayarannya.
Satu-satunya cara agar bisa sukses jadi novelis bisa lewat self-publishing. Tapi, kamu harus keluar banyak sekali uang dengan keuntungan yang juga hanya sedikit. Pada akhirnya kamu akan sadar jika pekerjaan ini memang hanya menghabiskan waktu dan biaya. Meskipun begitu, banyak yang tetap di jalan pekerjaan ini gara-gara idealisme. Namun satu hal yang harus diketahui, hidup perlu juga yang namanya pendapatan bukan hanya berpegang teguh kepada nilai-nilai tertentu.
4. Kru Film atau Acara Televisi
Menjadi seorang kru film adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Terutama lantaran namanya bakal muncul dalam daftar panjang kredit title yang justru buru-buru akan ditinggalkan para penonton begitu film selesai. Selebihnya, tak ada hal yang benar-benar menyenangkan yang bisa didapatkan dari pekerjaan ini.
Kru film butuh orang-orang kuat mentalnya. Ya, mereka akan banting tulang untuk mengapresiasi seni dan membuat film bagus namun tidak pernah dianggap. Mana pernah sih pemenang aktris terbaik menyebut nama lightingman atau soundman-nya? Makanya, film memang identik dengan orang-orang idealis yang rela tidak dikenal asal karyanya bisa bagus.
Hal ini pun makin ditambah dengan fakta tidak menyenangkan tentang rekrutmen kru film. Di Amerika, sebanyak 43,5 persen orang-orang berlatar belakang film making tidak bekerja alias nganggur. Bermimpi menjadi kru film tidak dilarang, namun ketika menjadikan ini sebagai pekerjaan impian seperti harus dipikir ulang.
5. Seniman
Ada begitu banyak mahasiswa lulusan kesenian tapi tidak bekerja di bidang yang seharusnya dikuasainya. Hal ini jadi fakta jika pekerjaan berupa seniman adalah hal yang buruk. Belum lagi fakta jika tidak banyak uang yang dihasilkan dari pekerjaan ini, serta tekanan stres yang jauh lebih tinggi.
Bekerja menjadi seorang seniman artinya seseorang harus siap untuk tidak memiliki uang dalam jangka waktu yang lama. Mengingat mereka harus berkarya dulu sebelum akhirnya dijual dan mendapatkan uang. Hal ini berimbas kepada kesahatan non fisik para seniman yang menurut health.com lebih buruk dibanding pekerjaan yang lain. Selain juga masalah nonteknis berupa isolasi sosial selama bekerja yang akan jadi musuh utama para seniman.
Menjual barang seni juga bukan perkara mudah. Harus benar-benar unik dan menarik baru para kolektor akan menghargainya dengan mahal. Kalau tidak ya siap-siap menumpuk lukisan atau patung sampai berdebu. Ide juga jadi masalah utama para seniman yang kadang membuat mereka stres berat ketika tidak mendapatkannya.
Benar jika seseorang mengatakan pekerjaan itu tergantung siapa yang memandang. Mungkin bagi kita sebuah pekerjaan sangat menggiurkan padahal kenyataannya tidak seperti yang terlihat. Inti dari bekerja adalah bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ketika sudah bisa mencapai level ini maka sudah patut menjadi hal yang kamu syukuri. Tidak perlu lagi memandang orang lain lebih enak.