Pengedaran obat-obatan terlarang sampai saat ini masih jadi musuh utama banyak negara. Meskipun sudah berkali-kali diberantas, namun mereka seolah terus muncul kembali. Kian hari, cara yang dilakukan untuk menyelundupkan barang haram pun kian beragam. Alhasil, pihak berwajib harus memutar akal supaya tidak kecolongan.
Seperti yang akhir-akhir ini terjadi, di mana penyelundupan narkoba bahkan sudah menggunakan kapal selam. Namun uniknya, ternyata kapal selam yang digunakan adalah buatan seseorang dengan bahan yang sederana. Lalu benarkah hal itu terjadi? Berikut ulasan lengkapnya.
Penemuan kapal selam pengangkut narkoba bikin geger
Metode penyelundupan narkoba dengan kapal selam, memang sering ditemui di beberapa negara. Mulai dari Kolombia hingga Spanyol, modus yang sama sering digunakan Seperti yang baru-baru ini diungkap oleh pihak berwenang Kolombia, di mana sebuah kapal selam buatan lagi-lagi ditemukan. Awalnya para tentara tersebut melakukan perjalanan ke hutan melakukan pratoli rutin, namun siapa sangka malah menemukan kapal selam milik para gembong narkoba.
Dilansir dari laman Grid, ditaksir kapal selam buatan itu bisa bernilai 500.000 pound atau sekitar Rp8 miliar. Meskipun hanya kapal selam buatan, namun dalam membuatnya sendiri banyak dibutuhkan biaya yang mahal juga. Kemungkinan kapal selam tersebut dibiarkan di sana untuk menunggu diisi narkoba, kemudian diselundupkan ke beberapa negara.
Meskipun buatan, namun bukan kapal selam sembarangan
Kalau dibandingkan dengan kapal selam yang memang diperuntukan untuk militer, tentu ketinggalan jauh. Tapi jika hanya digunakan sebagai kendaraan pengangkut saja, maka spesifikasinya sudah luar biasa. Dilansir dari laman Republika, sebuah kapal selam yang sempat ditemukan tahun 2020 ternyata dapat sampai menampung 6 ton muatan narkoba.
Dengan menggunakan energi listrik, kapal selam ini jadi kendaraan andalan bagi para kartel. Kapal selam yang digunakan untuk mengangkut narkoba ini, sebenarnya sudah ada sejak 2007 dan umumnya lebih dikenal dengan sebutan Narcosub oleh pihak berwajib yang sering berurusan dengannya.
Beberapa kasus Narcosub yang pernah terjadi
Sejarah pertama kali Narcosub ini digunakan oleh para kartel memang masih tidak jelas. Namun, ada beberapa negara yang mengaku sudah menghadapinya sudah sejak lama. Misalnya saja, Amerika Serikat sudah berhadapan dengan kapal selam buatan pengangkut narkoba ini sejak tahun 2007.
Kemudian disusul dengan negara lain seperti Mexico, Kolombia, hingga Spanyol. Namun kasus yang paling besar yang terjadi selama ini adalah di Kolombia pada tahun 2020, di mana pihak setempat menemukan Narcosub dengan nilai konstruksi mencapai $1,5 juta atau setara Rp21 miliar. Muatan yang dibawa pun lumayan fantastis, yaitu 6 ton kokain senilai $120 juta (Rp1,7 triliun).
Ternyata ada “otak” di balik pembuatannya
Lantaran dibuat dengan barang yang tidak berstandar kapal selam pada umumnya, tentunya ada orang yang memang sengaja merancangnya. Dan benar, dilansir dari Vice, di awal Januari 2022 ditangkap seorang pria bernama Oscar Moreno Ricardo yang menjadi insinyur dalam pembuatan kapal selam pengangkut narkoba ini.
Pihak berwajib di Kolombia menangkap si “Raja Kapal Selam” saat menghadiri perjanjian pengangkutan barang haram di sebuah kota di sana. Meskipun demikian, penangkapan ini sejatinya tak memberikan efek yang cukup signifikan, karena pembuat kapal selam bukan hanya Oscar Moreno saja. Masih banyak orang lain yang bisa melakukannya demi melancarkan bisnis para kartel.
BACA JUGA: Dawood Ibrahim, Ketua Mafia Terkejam dan Terkaya, Kini Jadi Buronan Paling Dicari di Dunia
Kapal selam buatan ini sebenarnya akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk hal yang lain. Namun sayang, para penjual narkoba malah menggunakannya untuk memasarkan barang haram. Alhasil, bukan hanya potensi para pembuat kapal yang sia-sia juga akan berdampak pada masa depan generasi bangsa yang rusak karena narkoba.