Bukan lagi rahasia kalau memang suku Jawa tersebar di beberapa belahan dunia. Mulai dari Suriname hingga Kaledonia baru pun menjadi bukti berjayanya etnis di Indonesia ini. Terlebih lagi ternyata banyak dari mereka yang bangga jadi keturunan Jawa. Tentu hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri buat kita.
Bicara soal suku Jawa, siapa sangka di Asia Tenggara ada loh negara selain Indonesia yang juga terdapat etnis Jawanya. Tak tanggung-tanggung bahkan sempat jadi etnis kesayangan raja zaman dahulu di sana loh. Lalu di negara mana sih suku keturunan Jawa ini ditemui? Simak ulasan berikut.
Leluhur dari Jawa yang menetap di negeri gajah putih Thailand
Jika umumnya kita mengenal para keturunan Jawa di Suriname atau Kaledonia baru, namun siapa sangka mereka juga ada di belahan lain Asia tenggara. Bukan Malaysia atau pun Singapura, ternyata ditemukan kebudayaan dan keturunan Jawa di negeri gajah putih Thailand.
Para raja Thailand zaman dulu sangat menghormati keturunan Jawa di sana
Sejak era kekuasaan Raja Mongkut (Rama IV), banyak orang Jawa yang menetap di sana dan dianggap sebagai salah satu etnis diakui meskipun minoritas. Namun demikian penghormatan pada orang-orang Jawa dan keturunannya ini ternyata sangat baik.
Bukan hanya masalah etnis, orang Jawa jadi bukti berkembangnya Islam di sana
Seperti yang diketahui kalau mayoritas suku Jawa adalah beragama Islam. Pun demikian mereka yang dikirim ke Thailand pun kebanyakan adalah pemeluk Islam. Oleh sebab itu, bukan hal yang aneh kalau di distrik Sathorn agama yang satu ini berkembang dengan baik.
Menjadi saudara jauh yang rindu, meski bendera negara yang berbeda
Sampai saat ini, masih banyak yang menguasai bahasa Jawa di distrik Sathorn, meskipun tidak fasih seperti yang ada di Indonesia. Itu bukan hal yang aneh mengingat bahasa wajib di sana adalah bahasa Thailand sendiri. Namun demikian, banyak budaya yang masih dijaga mulai dari kenduri, penampilan jaranan dan pagelaran lainnya.
Adanya etnis Jawa di Thailand ini membuktikan kalau memang sejatinya Indonesia memang mendunia. Ditambah lagi banyak dari mereka yang sampai sekarang pun masih menjaga tradisinya. Tentu kita sendiri tak boleh kalah mengingat sebagai tempat budaya dan bahasa tersebut berasal.