in

Kisah ‘Miris’ Jonatan Christie, Terus Puasa Gelar Sejak Asian Games 2018

Belakangan ini performa Jonatan Christie terus mendapatkan sorotan oleh pencinta bulutangkis tanah air. Banyak dari mereka terheran-heran dengan kemunduran prestasi yang dialami oleh pemuda 20 tahun tersebut. Tidak hanya itu, semenjak gelaran Asian Games 2018 lalu hingga sekarang Jojo terus saja berpuasa gelar. Catatan kurang baik yang seperti menjadi dejavu untuk Jojo yang dulu juga sempat alami torehan buruk setelah emas SEA Games 2017.

Kisah miris yang dialami oleh Jojo saat ini merupakan hal yang mengejutkan. Pasalnya, sebagai pebulutangkis ia merupakan salah satu atlet yang memiliki bakat luar biasa di olahraga ini. Bahkan sempat disebut-sebut sebagai suksesor dari legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat. Lalu seperti apakah nasib miris Jonatan Christie sekarang? Yuk temukan jawabannya di ulasan berikut ini.

Jojo terus kalah di laga-laga kejuaraan series

Ilustrasi Jonathan kalah [Sumber Gambar]
Seperti telah dibahas di awal tadi, bisa dibilang selepas Asian Games Jojo terus saja alami penurunan performa. Bahkan dalam berbagai kejuaraan yang diikutinya ia seperti kesulitan bersaing dari pebulutangkis lain. Dan puncaknya, ketika pria berperawakan tinggi ini gagal pada babak pertama Japan Open atas wakil India Prannoy HS yang notabene peringkatnya jauh di bawahnya. Dari penelusuran penulis Jonatan kini sudah gagal juara di empat kejuaraan series yakni Japan Open, China Open, Korea Open, dan Denmark Open. Torehan yang menggambarkan bagaimana kualitasnya saat ini.

Peringkat BWF Jonatan Christie alami penurunan

Ilustrasi alami penurunan peringkat [Sumber Gambar]
Hasil minor yang terus dicatatkan oleh Jojo saat ini juga berimbas pada peringkatnya di BWF (Badminton World Federation). Dirinya seperti semakin menjauh dari urutan 10 besar yang bagi pemain bulutangkis adalah tempat istimewa. Melansir laman Bola.com, saat ini ia mengumpulkan poin 54.483 dan menduduki peringkat ke 14. Torehan tersebut juga menjadikan Jojo alami penurunan posisi yang beberapa bulan lalu berada di urutan 12. Selain itu, pemuda 20 tahun ini juga semakin tertinggal dari Anthony Sisuka Ginting yang di akhir bulan Oktober berada di nomor 8 BWF.

Semifinal menjadi capaian terbaik setelah Asian Games

Ilustrasi Jonathan kalah [Sumber Gambar]
Kisah-kisah miris Jonatan Christie memang amatlah memilukan, di saat yang lain alami sedikit demi sedikit peningkatan, ia malah banyak catatan hasil kurang baik. Bila dilihat perjalanannya dibeberapa pertandingan series prestasi terbaik dari pemuda asal Jakarta ini adalah babak semifinal. Torehan tersebut sendiri diperolehnya ketika bermain di Korea Open. Ketika itu Jojo mampu masuk babak semifinal setelah mengandaskan pebulutangkis China Zhao Junpeng lewat skor 21-17, 21-16. Tapi, saat berlaga di babak tersebut ia kalah dengan pebulutangkis Indonesia Tommy Sugiarto.

Penyebab Jojo alami penurunan performa

Iklan Jojo [Sumber Gambar]
Melihat kisah miris yang dialami oleh Jojo dibeberapa kejuaraan mungkin kalian akan bertanya-tanya apakah penyebabnya? Bila melihat pernyataan pelatihnya yakni Christian Hadinata kepada Viva.com, ternyata buruknya ‘performa’ Jojo terjadi lantaran pemuda 20 tahun itu kini kebanyakan acara. Fokusnya untuk meningkatkan kemampuan seperti terpecah-pecah dengan hal di luar olahraga ini. Bila melihat wajahnya kini mulai banyak menghiasi layar Tivi Nasional agaknya hal tersebut ada benarnya juga. Kalau menurutmu penurunan Jojo disebabkan apa sobat?

Apa yang dialami oleh Jonatan Christie saat ini adalah sedikit gambaran kalau tampil konsisten bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ada banyak faktor mulai popularitas sampai motivasi membuat seorang atlet susah melakukan hal tersebut. Tapi, besar harapan kalau ke depan Jojo bisa kembali mampu torehkan prestasi emas dibeberapa kejuaraan bulutangkis dunia.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Heboh Paramedis Tak Diundang, Tiba-tiba Periksa Kesehatan dan Maksa Minta Bayaran

Cerita Kocak Penculik di India yang Malah Memperlakukan Sandera Seperti Tamu