Para penggemar game beberapa hari ini sedang berkeringat dingin nih. Sebab, menurut kabar yang beredar, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memblokir game-game ternama. Salah duanya adalah Mobile Legends dan PUBG. Menurut infografis yang tersebar di internet, game-game tersebut akan diblokir pada 31 Januari 2019 mendatang.
Melihat kabar ini beredar cukup kuat, pada akhirnya Kementerian Kominfo mengumumkan jika berita itu adalah hoax. Sehingga Kominfo enggak akan deh memblokir game-game kesayangan sejuta umat itu. Tapi, kalau kedua game tersebut benar-benar diblokir bagaimana jadinya ya?
Generasi milenial yang tidak lagi kecanduan game
Permainan yang membuat orang-orang tak bisa lepas dari ponselnya ini akan berdampak cukup baik untuk para pemainnya jika diblokir. Salah satunya adalah orang-orang tak lagi kecanduan game.
Mereka akan lebih produktif setiap harinya. Ya bisa membantu orangtua, belajar atau lakukan kegiatan lainnya yang lebih positif. Kalau sudah begini, sepertinya lebih enak dilihat ya.
Pertemuan yang tak sekedar berkumpul lalu sibuk dengan ponselnya
Saat ini banyak fenomena kalau orang-orang bertemu di kafe hanya sekedar berkumpul saja. Makan, ngopi, foto-foto lalu selebihnya main game di ponsel. Tapi beda ceritanya kalau permainan-permainan tersebut benar-beanr diblokir oleh Kominfo.
Mereka bisa banyak berdiskusi dan akhirnya pertemuan jadi lebih bermakna. Jadi tak ada lagi deh yang namanya hanya bertatapan fisik waktu bertemu. Bener apa bener nih?
Tidak akan ada lagi kata putus antara dua sejoli
Sahabat Boombastis tentunya sudah tak asing lagi dengan pasangan putus hanya gara-gara si cowok sibuk main game. Kebanyakan para wanita ini kesal lantaran pasangannya seakan tidak punya waktu untuk berbicara dengannya.
Nah, kalau game-game tadi benar-benar diblokir, niscaya hubungan dua sejoli pasti baik-baik saja. Ya karena si pria tidak ada game yang bisa dimainkan lagi. Mantul nih buat yang punya pasangan tukang game.
Tidak akan ada lagi yang terkena gangguan mental
Gangguan mental di sini bukan penyakit gila seperti yang kita ketahui selama ini. Melainkan gangguan mental kecanduan yang disebut dengan gaming disorder.
Menurut Richard Graham selaku dokter spesialis kecanduan teknologi di Rumah Sakit Nightgale, London, kecanduan game termasuk dalam kategori gangguan mental karena butuh penanganan medis. Di mana orang yang kecanduan game akan selalu bermasalah di kehidupan sehari-hari seperti tidur, makan dan juga bersosialisasi. Sehingga, jika permainan tadi diblokir, orang yang kecanduan permainan akan terkurangi.
Para gamer akan kehilangan sumber rezeki
Sejak kemunculan game-game online di Indonesia, banyak orang mengambil kesempatan tersebut untuk menjadi sumber uangnya. Salah satunya adalah para gamer. Banyak dari mereka tak hanya sekedar bermain, tapi juga nyambi sebagai youtuber yang bertugas me-review dari game atau hero yang dimainkan.
Apabila pengikut mereka banyak, si gamer akan mendapatkan endorse atau jika beruntung, ia juga bisa menjadi brand ambassador. Tapi, jika game benar-benar diblokir, para gamer bisa kehilangan separuh pekerjaannya. Bayangkan saja, berapa kerugian yang akan mereka terima.
BACA JUGA : 10 Status Kocak Netizen Kecanduan Mobile Legend Ini Bikin Kamu Ngakak Sampai ‘Maniac’
Jika PUBG dan Mobile Legends jadi diblokir, mungkin ulasan di atas adalah dampaknya. Ada yang positif dan juga negatif. Namun ini semua tergantung dari pandangan masing-masing ya. Kalau Sahabat Boombastis setuju ulasan nomor berapa nih?