2030 Jadi Kenyataan? Ini yang Dialami Warga Indonesia Jika Minyaknya Habis di Masa Depan

Kesuksesan dan keberhasilan masa depan suatu negara, tentu ditentukan oleh kualitas SDM penduduk di negeri tersebut. Meski dilimpahi kekayaan alam, belum tentu menjadi jaminan pasti bahwa wilayah itu menjadi makmur dan sejahtera. Seperti Indonesia yang dijuluki zamrud khatulistiwa, minyak merupakan salah satu kekayaan alam nusantara yang banyak diincar oleh negara asing.

Karena permintaannya yang semakin tinggi dari tahun ke tahun, membuat harga minyak semakin melambung tak karuan. Tak salah bila komoditas itu menjadi sumber pemasukan yang berharga. Bukan hanya untuk keperluan ekspor, tapi juga ikut dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri. Namun jika sumber daya tersebut tiba-tiba habis dari bumi Indonesia, kira-kira apa yang bakal terjadi ya Saboom? Silahkan simak ulasan berikut.

Nusantara yang semakin miskin

Meski terhitung berlimpah sumber daya alam berupa minyak, toh Indonesia tak kunjung menjadi negara makmur yang diidam-idamkan. Bahkan hingga saat ini, kejayaan tersebut seolah hanya menjadi mimpi di siang bolong. Padahal, minyak Indonesia diprediksi akan habis dalam kurun 12 tahun mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar. Bisa dibayangkan, masih melimpah saja Indonesia belum bisa menjadi negara makmur. Apalagi 12 tahun kedepan bakal habis. Kira-kira kamu jadi apa ya Saboom pada saat itu?

Kekacauan di dalam masyarakat tersebar di mana-mana

Yang paling parah merasakan dampaknya adalah masyarakat sipil sendiri. Karena minyak telah dinyatakan habis, akan ada banyak pengangguran massal karena perusahaan telah menutup usahanya. Belum lagi kebutuhan akan bahan bakar kendaraan, membuat situasi menjadi runyam tak terkendali. Puncaknya, masyarakat akan melakukan demo atau bahkan menimbulkan kerusuhan dalam skala besar yang dapat mengancam keamanan negara.

Pemerintah bangkrut karena tak ada pemasukan

Tak dipungkiri, penjualan minyak merupakan salah satu penyumbang kas negara yang menguntungkan pemerintah Indonesia. Tercatat pada pemerintahan Orde Baru, Nilai ekspor migas Indonesia pun mencapai 20,66 miliar dollar AS. Tanah air menjadi salah satu jajaran eksportir minyak terbesar ke-11 di dunia. Di keanggotaan OPEC, kedudukan Indonesia mempunyai pengaruh yang besar. Adanya prediksi minyak Indonesia yang akan habis 12 tahun mendatang, bakal membuat pemerintah kehilangan separuh dari pemasukan kas negara.

Jumlah Koruptor semakin merajalela

Dampak karena habisnya sumber minyak di Indonesia, para koruptor pun kelabakan karena proyek yang biasa mereka sikat kini telah menghilang. Sebagai gantinya, mereka pun melirik lahan lain yang lebih potensial dibanding minyak. Dan bisa jadi, sumber daya itu adalah gas alam. Buntut dari peristiwa ini, jumlah para tikus negara itu bakal bertambah karena mereka merupakan tipe yang haus akan harta dan kekuasaan. Dengan menghalalkan segala cara, mereka akan terus menjadi koruptor meski proyek perminyakan tak lagi tersisa. Sekali korupsi, bakal terus berlanjut ya Saboom.

Terpaksa bergantung dengan negara lain

Karena rakyat Indonesia masih membutuhkan minyak, solusi yang bisa ditempuh adalah dengan mengimpor komoditas itu dari negara lain. Jika satu dua kali sih enggak masalah ya Saboom. Yang jadi problem adalah, ketika bangsa kita bergantung pada negara lain soal minyak selamanya. Selain wibawa negara bakal turun, pihak asing akan dengan mudah mendikte dan mengatur kebijakan Indonesia di masa depan. Hal ini tentu merupakan sinyal-sinyal kehancuran bagi Indonesia yang sempat diramal akan bubar pada 2030. Ketika hal itu terjadi, kamu punya rencana apa Saboom?

Meski hanya sebatas prediksi semata, peristiwa di atas bisa saja terjadi kapan saja. Terutama di zaman anak cucu kita kelak. Melihat kondisi Indonesia saat ini yang masih jauh dari kata makmur, kejadian di atas bakal membuat kita semakin was-was. Gimana menurutmu Saboom?