Cerita-cerita mistis tidak pernah habis di bahas di negeri ini. Meski zaman sudah dikuasai gadged canggih namun kisah-kisah misteri tetap menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia. Cerita tentang keberadaan makhluk jadi-jadian seperti jenglot ini misalnya, setiap kali ditemukan entah di manapun tempatnya selalu menggegerkan warga.
Kabar-kabar seperti ini cepat sekali menyebar bahkan lebih cepat ketimbang arus informasi dunia maya. Terlebih ada beberapa orang yang beranggapan bahwa jenglot adalah jelmaan manusia. Hingga akhirnya dilakukanlah penelitian ilmiah terhadap makhluk yang satu ini untuk mengungkap jati diri si jenglot tersebut. Dari hasil penelitian tersebut didapati beberapa hal yang membedakan manusia denga makhluk jadi-jadian jenglot. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Tidak Ditemukan Struktur Tulang Pada Jenglot
Untuk meneliti keberadaan struktur tulang pada jenglot maka hal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan foto ronsen. Dari hasil lab didapatkan fakta bahwa jenglot ternyata tidak memiliki struktur tulang seperti manusia dan mereka hanya memakai penyangga dari kaki hingga kepala.
Dari sinilah para peneliti mampu mementahkan anggapan yang selama ini beredar di masyarakat yang menganggap bahwa jenglot adalah perwujudan manusia yang mengecil. Jadi makhluk yang satu ini murni makhluk jadi-jadian dengan wujud yang abstrak, mistis dan mengandung energi supranatural. Menurut paranormal, jenglot adalah perwujudan jin atau setan yang memang gemar mengubah wujud mereka menjadi makhluk yang menyeramkan.
2. Jaringan Kulit Jenglot Berbeda dengan Manusia
Hingga kini sebenarnya belum dapat dipastikan secara ilmiah bahwa kulit jenglot berbeda dengan manusia. Sebab penelitian terakhir yang dilakukan menunjukkan bukti yang mencengangkan. Data laboratorium menunjukkan bahwa jenglot yang menjadi sampel penelitian memiliki kulit yang sama dengan manusia.
Hal ini berdasarkan data hasil uji DNA yang dilakukan terhadap jaringan kulit jenglot yang ternyata memiliki kesamaan dengan DNA manusia. Namun pihak peneliti membantah dan tidak mengakui hasil tes tersebut. Mereka beranggapan bahwa bisa saja hasil tersebut meleset atau sebelum diteliti kulit jenglot tersebut pernah terkena darah manusia.
3. Jenglot Tidak Memiliki Jaringan Kuku
Kebanyakan jenglot yang ditemukan sudah dalam bentuk mengering seperti mumi. Sehingga ketika diteliti tidak ditemukan struktur tulang dan daging pada kulit makhluk tersebut. Selain itu berdasarkan penelitian yang lebih lanjut jenglot juga tidak memiliki jaringan kuku seperti manusia. Hal ini menyebabkan jenglot tidak mempunyai kuku yang dapat tumbuh seperti manusia.
Meskipun jenglot yang ditemukan memiliki kuku panjang yang menyeramkan, ternyata itu bukanlah kuku melainkan hanya tulang yang keluar dari batas ujung tangan. Tim peneliti juga kurang tahu bagaimana tulang itu bisa tumbuh keluar dari ujung tangan jenglot, sebab mereka sama sakali tidak menemukan tanda-tanda bahwa makhluk ini dapat hidup.
4. Jenglot Hanya Mempunyai Sepasang Gigi
Satu hal lagi yang membedakan manusia dengan jenglot, mereka tidak memiliki jumlah gigi yang sama banyak dengan manusia. Mereka hanya memiliki sepasang gigi taring besar yang ada di mulutnya. Bagi sebagian orang yang percaya takhayul, taring ini digunakan untuk menghisap darah mangsanya.
Namun sekali lagi, dari hasil penelitian menyatakan bahwa jenglot adalah benda mati alias bukan makhluk hidup. Jadi bagaimana mungkin benda mati dapat memiliki gigi dan juga rupa seperti itu? Jawaban atas pertanyaan itu hingga kini masih menjadi tanda tanya besar.
5. Jenglot Tidak Memiliki Struktur Tubuh Layaknya Manusia
Satu hal lagi yang semakin mementahkan anggapan bahwa jenglot adalah jelmaan manusia adalah mereka tidak memiliki kelengkapan tubuh seperti manusia. Saat dilakukan pembedahan terhadap tubuh jenglot para peneliti tidak menemukan organ-organ seperti hati, jantung, tulang, paru-paru dan lain sebagainya seperti layaknya manusia.
Hal itulah yang semakin memastikanbahwa makhluk ini benar-benar berbeda dengan manusia. Dari hasil penelitian itu pula lah membuat tim peneliti meragukan jika jenglot adalah makhluk hidup. Tanpa organ-organ penyokong kehidupan maka sangat mustahil suatu makhluk bisa hidup. Apalagi tidak adanya kelengkapan organ dalam diri si jenglot tersebut.
Itulah 5 hal yang membedakan manusia dengan makhluk jadi-jadian jenglot. Sekarang kita paham bahwa jenglot benar-benar berbeda dengan manusia dari segi apapun. Terlebih makhluk ini juga belum diketahui dengan pasti asal usulnya dari mana. Bagaimana pendapat Anda?