Semua manusia berasal dari Allah Sang Maha Pencipta, dan suatu hari semua akan kembali menghadapNya. Kita yang saat muda memiliki ketampanan atau kecantikan wajah, di hari tua juga akan keriput dan tak lagi menarik. Di dunia banyak harta, saat mati juga tak akan membawa apapun.
Maka apa yang perlu kita sombongkan? sedangkan Allah adalah Maha Kuasa atas segalanya. Dia bisa mematikan kita kapanpun, sedangkan kita tak mampu menerka-nerka kapan ajal datang menjemput kita.
Nah, dalam hidup, agar kita terhindar dari kesesatan duniawi, kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah. Berusaha sebaik mungkin agar Allah tetap dekat dan mencintai kita. Karena siapa yang mampu menolong kita selain Dia yang Maha Penolong?
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membuat kita lalai, menjadi budak duniawi, dan akhirnya Allah jauh dari kita. Kita perlu tahu dan sedini mungkin harus kita hindari.
1. Sikap Sombong dan Tamak
Sombong dan tamak adalah dua sikap yang saling berkesinambungan. Di mana ketika seseorang menyombongkan diri, dia semakin tamak berusaha lebih dan lebih agar orang semakin menyanjungnya.
Sikap sombong selalu menuntun seseorang untuk tak mau melihat kelebihan orang lain dan selalu berusaha mengabaikan kelemahan atau kesalahan pada dirinya. Sehingga, orang sombong tak pernah mau mendengar nasehat orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya paling pintar dan paling benar. Hatinya membatu dan tak lagi mampu menerima kebaikan. Dia merasa tak butuh bantuan siapapun. Padahal tak ada satu penolong pun selain Allah SWT.
Begitu pula sikap tamak, dia amat rakus dan pada akhirnya akan berusaha mengambil segala keuntungan dan apa yang diinginkannya dengan cara apapun. Bahkan cara yang haram dan berdosa sekalipun. Na’udzubillah, dengan segala keburukan yang ditimbulkannya, sedari dini kita jaga diri dan hati kita agar penyakit sombong dan tamak tak menghinggapi, sekecil apapun itu segeralah bersihkan diri dan hati kita dari mereka.
2. Sikap Masa Bodoh dan Acuh tak Acuh
Masa bodoh adalah sikap tak mau tahu tentang urusan orang lain. Dia hanya peduli pada urusan dirinya sendiri, sikap ini amat berbahaya. Bagaimana jika orang-orang Muslim menjadi masa bodoh dengan agamanya dan membiarkan saja saat Islam diinjak-injak dan dihancurkan oleh para musuh Allah?
Na’udzubillah. Sungguh mengerikan sekali jika membayangkannya. Karena jika seseorang masa bodoh pada urusan agamanya, itu berarti secara otomatis dia telah memisahkan dirinya dalam jarak yang amat jauh dengan Allah SWT. Maka sedari dini, kita harus memupuk jiwa kepekaan yang tinggi dalam diri kita. Bagaimana kita bisa menjadi orang yang mudah iba pada penderitaan orang lain terutama saudara seiman kita, sehingga ringan sekali tangan kita dalam mengulurkan bantuan, dan kuat sekali tubuh kita dalam membela agama Allah.
3. Sikap Cepat Puas
Memang ada benarnya juga jika seseorang tak pernah puas pada apa yang dimilikinya. Namun itu berlaku jika perasaan tersebut kemudian menjurus pada ketamakan duniawi. Sehingga kemudian membuatnya lalai dan gelap mata akan dunia serta seisinya.
Sebaliknya cepat puas juga ternyata tidak baik. Selain karena kita akan dididik secara otomatis menjadi seseorang yang lempeng dan lemah dalam berjuang, sikap cepat puas juga membuat kita menjadi malas. Kita akan menjadi seseorang stagnan yang hanya berdiri di posisi itu-itu saja. Tak ada gairah dalam diri kita untuk ikut berlari mengejar saat saudara atau teman kita telah berhijrah menjadi pribadi yang baik. Na’udzubillah.
Sedari dini kita harus menjauhkan diri dari sikap ini. karena Allah pun memerintahkan kepada kita untuk bertebaran (bermanfaat) di muka bumi agar kita terus mencari penghidupan (bekerja) dan menuntut ilmu.
Itulah ketiga sikap yang harus kita waspadai sejak dini dan antisipasi jangan sampai masuk serta merusak diri dan hati kita. Karena jika sikap-sikap tersebut terpelihara dan semakin besar tumbuh dalam diri kita, maka kita akan semakin jauh dari Allah. (sof)