Sampai saat ini MotoGP mungkin jadi salah satu olahraga yang bersaing dengan sepak bola dan boxing dalam merenggut hati orang Indonesia. Bagaimana tidak, dalam setiap gelarannya selalu banyak orang berbondong-bondong di depan layar kaca untuk melihat pembalap andalannya. Suka cita kemenangan dari jagoannya jadi kebahagiannya yang tak bisa diungkapkan.
Akan tetapi tidak semua pertandingan di atas aspal itu selalu berakhir baik. Pasalnya ada beberapa insiden yang terjadi di sana yang menorehkan duka. Misalnya saja yang terjadi pada Jason Dupasquier pembalap yang harus meninggal karena kecelakaan di arena balap. Lalu seperti apa kisahnya? Simak ulasan di bawah ini.
Kecelakaan hebat dalam arena aspal
Dalam laga Grand Prix Moto3, 29 Mei di Italia yang lalu, ada tragedi yang membuat duka. Kejadian kecelakaan yang terjadi pada Jason Dupasquier membuat bendera merah harus dikibarkan. Sebagai tambahan informasi, bendera merah adalah tanda kalau sedang terjadi kecelakaan serius atau kejadian yang sangat darurat.
Ya, kecelakaan yang dialami Jason Dupasquier itu dianggap bisa merenggut nyawa. Semua bermula ketika Jason mulai kehilangan kendali dalam tingkungan ke 9. Dengan kecepatan tinggi, pembalap itu tertabrak Ayumu Sasaki, rider lain yang mengakibatkan ia terpental dari motornya. Dalam posisi tersebut, Ayumu Sasaki juga tak dapat mengihindar sehingga kecelakaan pun tak bisa terelakkan.
Akibat fatal yang akhirnya merenggut nyawa
Mengetahui adanyan kecelakaan fatal, tim segera diterjunkan untuk mengevakuasi dan segera menolong para rider yang kecelakaan itu. Jason Dupasquier rupanya jadi pembalap yang mengalami luka yang sangat serius sehingga dibutuhkan perawatan medis yang lebih. Oleh sebab itu, Jason segera dibawa ke Rumah Sakit Careggi di Florence menggunakan helikopter karena harus segera dilakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawanya.
Dan benarlah, meskipun telah dibawa ke rumah sakit, nyawa Jason sudah tidak tertolong dan membuat semua berduka. Dilansir dari laman Kompas, meskipun telah dirawat selama 24 jam, cidera di bagian otak dan dadanya tidak mampu diobati dan membuatnya terus dalam keadaan kritis. Ya, takdir berkata lain pada pembalap muda ini yang harus meninggal karena kecelakaan di sirkuit balapannya.
Jadi pembalap ke-42 yang meninggal
Sejatinya ini bukanlah kasus pertama dalam sirkuit dimana seorang pembalap motor kelas atas harus merenggang nyawa. Sejarah MotoGP sudah mencatat ada 42 kejadian yang sama dan Jason berada diurutan terakhirnya. Nah, sedangkan kasus pertama terjadi pada tahun 1950 yang menimpa David Whitworth di Belgia.
Kecelakaan yang menimpa mereka pun beragam, ada yang meninggal di tempat kejadian ada pula yang setelah beberapa hari setelah kecelakaan. Hal ini tentunya harus jadi petimbangan bagi tim penyelenggara. Nah, untuk kasus dari Jason ini, jaksa penuntut umum di Florence melakukan penyelidikan mengenai kecelakaan itu. Hal ini karena adanya beberapa kecurigaan kelalaian yang berujung kecelakaan. Namun semua masih dalam proses dan masih belum biasa diungkapkan.
Pembalap muda dengan karir cemerlang
Menjadi seorang rider ketika berumur 19 tahun, tentunya adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa. Hal itu tidak terlepas dari jejak karir Jason sendiri yang memang menorehkan banyak prestasi. Dirinya ternyata adalah mantan pembalap motocross, bakat melaju di aspal rupanya datang dari ayahnya Philippe Dupasquier yang juga menggeluti dunia yang sama.
Jason sempat dapat beberapa gelar dalam ajang supermoto hingga akhirnya banti setir ke ajang road race. Pada tahun 2015 dia resmi berajang dalam gelaran ADAC NEC Championship Moto3 hingga namanya terus naik hingga seperti saat ini masuk dalam jajaran pembalap Grand Prix Moto3.
BACA JUGA: Kembali Petik Hasil Manis, Inilah 4 Alasan Jika Marc Marquez Berpotensi Juara MotoGP Lagi
Kecelakaan dan kematian dari Jason Dupasquier tentunya menjadi duka bagi seluruh pencinta MotoGP. Semua tidak mengharapkan kejadian itu, namun takdir berkata lain. Semoga kedepannya, tidak ada lagi kecelakaan fatal yang terjadi di arena yang bisa merenggut nyawa.