Di Indonesia, genre musik dangdut begitu akrab di kalangan masyarakat umum. Meskipun sering dianggap sebagai musiknya masyarakat kelas menengah kebawah, toh dangdut nyatanya justru semakin populer dan digemari.
Dengan semakin diterimanya musik dangdut oleh masyarakat luas, ternyata musik dangdut juga memiliki banyak jasa bagi masyarakat Indonesia, lho. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Sebagai “The Music of My Country”
Project Pop pernah menyanyikan lagu bertajuk Dangdut is The Music of My Country. Nah, lagu ini seperti menggambarkan posisi lagu dangdut dalam masyarakat. Sebagai musik yang dekat dengan masyarakat kebanyakan, kita sering mendengar lagu ini diputar di berbagai kegiatan.
Dalam sebuah acara kondangan, yang punya acara biasanya akan memutar lagu-lagu dangdut. Tidak cuma acara pernikahan saja, ada kalanya acara lomba, karnaval daerah atau bersih desa juga diringi lagu dangdut. Begitu dekatnya lagu dangdut dengan keseharian masyarakat, sepertinya tidak salah jika dangdut dianggap sebagai “the music of my country”.
2. Sebagai Alat Dakwah
Musik dangdut tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan. Bersama dengan Rhoma Irama, musik dangdut lahir dengan fungsi baru yaitu sebagai alat dakwah. Bersama Soneta Grup, Rhoma Irama dengan gencar meluncurkan album yang bernuansa dakwah.
Rhoma Irama percaya bahwa lagu tidak hanya sarana hura-hura saja, tapi juga memiliki kekuatan untuk mengubah karakter seseorang bahkan karakter bangsa. Jika biasanya lagu bernuansa dakwah tidak begitu laris, nyatanya lagu-lagu Rhoma Irama justru semakin fenomenal.
3. Sebagai Kendaraan Politik
Karena dangdut sudah menjadi musik yang akrab dengan keseharian masyarakat, maka musik ini juga menjadi sarana yang efektif untuk mengumpulkan massa. Nah, hal inilah yang dimanfaatkan oleh partai politik untuk melakukan kampanye terutama di masa-masa pilkada atau pemilu.
Para seniman dangdut kemudian menjadi target untuk membantu kampanye, terutama mereka yang sudah populer dan digemari oleh masyarakat dalam skala nasional. Jadi jangan heran jika tiba-tiba banyak acara panggung hiburan dengan musik dangdut ketika musim pemilihan tiba.
4. Sebagai Hiburan Rakyat Universal
Sejak awal sebenarnya dangdut diciptakan untuk semua kelas atau kalangan. Tapi selanjutnya musik ini justru lebih dekat dan populer di kalangan masyarakat kelas bawah. Musik ini disukai karena musiknya yang ringan dan dengan lirik yang dekat dengan khidupan sehari-hari.
Jika dulu musik dangdut hanya dianggap sebagai musik pinggiran, beberapa tahun terakhir ini musik dangdut justru semakin melejit dan tampil di berbagai acara televisi swasta. Musiknya yang fleksibel dan bisa mendapatkan pengaruh genre musik lain membuat dangdut semakin menjadi sarana hiburan rakyat yang universal.
5. Sebagai Sarana Cepat Terkenal
Di era milenium, dangdut muncul dengan nuansa yang berbeda lewat dangdut koplo. Perkembangan musik ini kemudian juga diikuti dengan fenomena goyangan dangdut. Yang paling terkenal pada masa itu adalah Inul Daratista dengan goyang ngebornya. Meski sempat menjadi kontroversi dan terjadi perseteruan dengan Rhoma Irama gara-gara goyangannya yang dianggap terlalu vulgar, tapi ternyata Inul justru semakin populer.
Kepopuleran Inul ini kemudian diikuti dengan semakin banyaknya bermunculan penyanyi-penyanyi dangdut lain dengan goyangan khas mereka. Ada Dewi Persik dengan goyang gergaji, Uut Permatasari dengan goyang ngecor, Anisa Bahar dengan goyang patah-patah, dan masih banyak lagi. Sama halnya dengan Inul Daratista, para penyanyi dangdut ini juga cepat naik daun.
Tidak hanya itu saja, karena dangdut adalah musik yang dekat dengan masyarakat banyak, menjadi seorang penyanyi dangdut justru lebih mudah terkenal daripada penyanyi genre lain. Meski tidak jarang ada juga beberapa yang terkenal karena kontroversi yang mereka buat.
6. Musik yang Mengungkapkan Isi Hati Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
Salah satu alasan mengapa dangdut dengan mudah melekat ke hati masyarakat adalah karena liriknya yang dekat dengan situasi dan kehidupan masyarakat. Meskipun sering mendapatkan tanggapan negatif dari kalangan non-dangdut, toh ternyata musik ini justru mampu mengungkapkan isi hati masyarakat.
Mulai dengan tema cinta, kehidupan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Tidak seperti kebanyakan musik genre lain yang jika membicarakan cinta lebih bersifat tentang hubungan kekasih dan kurang fokus seperti lagu dangdut dengan tema rumah tangga.
Meskipun musik dangdut masih sering dianggap sebagai lagu pinggiran atau musik kalangan bawah, nyatanya musik ini justru bisa menyatukan masyarakat banyak. Hal ini terlihat jelas dari keseharian masyarakat Indonesia yang begitu dekat dengan dangdut. Sayangnya, ada beberapa pihak yang memilih maju menjadi penyanyi dangdut tanpa kemampuan bernyanyi yang baik, tapi justru menonjolkan fisik atau penampilan panggung yang vulgar. Justru hal seperti ini yang akhirnya membuat musik ini dicap sebagai musik pinggiran.
Seandainya ada usaha untuk membuat genre musik ini lebih diterima lagi oleh segala kalangan, maka ada baiknya mereka yang benar-benar memiliki kualitas sebagai penyanyi yang diorbitkan. Bukan mereka yang hanya mengumbar kontroversi.