in

Jajanan Legend Mbah Satinem Jogja, Favorit Presiden Soeharto Hingga Dicicipi Lee Seung Gi

Kuliner Mbah Satinem [sumber gambar]

Yogyakarta, sebuah kota penuh sejarah yang tak diragukan lagi kecantikannya. Menjelang musim liburan, Jogja pasti selalu ramai dan macet, pasalnya para turis lokal maupun asing datang ke kota ini untuk mempelajari budaya, mencicipi kuliner, serta menikmati keindahan alamnya.

Nah, ngomong-ngomong tentang kuliner, bukan bakpia saja loh yang terkenal. Ada salah satu kuliner lawas yang tak kalah populer dan terkenal sejak lama, yaitu jajanan pasar Mbah Satinem. Simbah ini sendiri adalah penjual yang sudah menjadi legenda hidup. Ia membuat dan menjajakan jajanan tradisional, mulai dari lupis, gatot, tiwul, hingga cenil. Meski namanya jajan tradisional, makanan buatan Mbah Satinem ini sudah go international loh. Kok bisa? Nah, makanya simak terus ulasan berikut!

Kuliner di mana para pembeli antre menggunakan nomor

Enggak cuma di bank saja pakai nomor antrean, mau belanja jajan pasarnya Mbah Satinem juga ada nomor antreannya loh.  Mbah Satinem sendiri sering berjualan di dekat Tugu Jogja. Ia sudah mulai berjualan lupis sejak tahun 1963, di mana resep yang digunakan merupakan warisan dari orangtuanya.

Antrean Mbah Satinem [sumber gambar]

Kalau mau membeli jajan ini, kamu harus datang sepagi mungkin, karena sangat cepat sekali ludes. Simbah mulai berjualan sekitar pukul 6 pagi, dibantu oleh anaknya. Tak butuh waktu lama, terkadang mereka yang datang lewat pukul 7 saja sudah tak bisa mencicip jajanan pasar ini.

Kuliner favoritnya Presiden Soeharto

Mbok Satinem sudah berjualan sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Uniknya, citarasa jajan pasar tersebut tetap enak dan tak pernah berubah. Enggak heran kalau kemudian, lupis dkk buatan Mbah Satinem disukai oleh kalangan dari berbagai generasi. Salah satunya adalah Presiden RI ke-2, Soeharto.

Kuliner Mbah Satinem [sumber gambar]

Setiap mengunjungi Yogyakarta, ajudannya pasti mampir untuk membeli berbagai jajan pasar Mbah Satinem. Tak hanya itu saja loh, Simbah juga mengaku kalau kudapannya tersebut banyak diminati oleh hotel yang ada di Yogyakarta. Tak jarang mereka memesan hingga puluhan bungkus untuk diambil di pagi harinya.

Masuk dalam liputan street food-nya Netflix

Salah satu penyedia layanan media streaming digital terkenal, Netflix membuat sebuah serial dokumenter pada akhir April 2019 lalu yang diberi judul Street Food. Dari Indonesia sendiri, Yogyakarta dipilih sebagai salah satu kota yang akan memperlihatkan street food mereka. kuliner buatan Mbah Satinem ini adalah salah satu di antaranya.

Di sini, Mbah menceritakan perjuangannya menjual jajan pasar hingga seterkenal sekarang. Menghadapi hidup yang keras membuat Mbah Satinem harus berjuang semasa mudanya. Dan, hasilnya memang tak mengkhianati proses, banyak sekali orang yang kemudian mengenal Mbah lewat tayangan Netflix tersebut.

Lee Seung Gi mencicipi jajanan legendaris ini

Yang baru-baru ini viral dan banyak dibicarakan adalah aktor kenamaan Korea, Lee Seung Gi yang sedang syuting di Yogyakarta dan datang untuk mencicipi jajanan legend Mbah Satinem ini. Dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @kdrama_menfess, Seung Gi tampak sumringah saat mendatangi lapak Simbah.

Ia bahkan sampai terbengong-bengong, saat mendengar beberapa orang berbicara dengan Mbah Sutinem. Hmm, Seung Gi saja sudah nyicip loh, kamu kapan?

BACA JUGA: Melihat 8 Jajanan Tradisional Kuno Ini Pasti Membuatmu Kangen Zaman SD

Mbah Satinem sekarang memang sudah sepuh. Ia berharap, nanti anak perempuannya bisa meneruskan usaha yang sudah ia lakoni selama lebih dari 50 tahun tersebut. Kuliner Mbah ini memang sudah masuk kategori legend, karena meskipun sudah berpuluh tahun jualan rasanya tetap enak dan gurih.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Rumah Eyang Mbatu, Tempat Seram Versi Jawa Timur yang Gak Kalah Bikin Merinding

Kisah Haru Teknisi KRL yang Korbankan Nyawanya Demi Keselamatan Hidup Orang Lain