Menjadi pegawai negeri bagi sebagian orang adalah berkah. Bagaimana tidak, hanya berbekal SK dan juga NIP, maka mereka bisa mendapatkan apa pun. Mulai dari kemudahan kredit langsung ACC untuk rumah dan kendaraan sampai yang paling penting adalah gampang nyari jodoh. Ya, orangtua mana yang tak bahagia menikahkan anaknya dengan seorang pegawai negeri.
Meskipun demikian menjadi pegawai negeri tetap banyak kekurangannya. Terutama lantaran stigma negatif yang terlanjur melekat. Seperti yang kita tahu, pandangan masyarakat terhadap para pegawai negeri memang miris. Apalagi melihat beberapa bukti nyata pegawai negeri nakal yang suka bolos kerja atau belanja di mall di jam kerja. Masyarakat pun makin geram dan mulai menanyakan kredibilitas para pegawai negeri tersebut.
Tentu tidak semua PNS seperti itu, namun sudah terlanjur lekat kesan buruknya mau bagaimana lagi? Biar tak kena anggapan buruk masyarakat seperti itu maka jalan satu-satunya ya tidak usah jadi PNS. Nah, selain stigma itu tadi, berikut alasan-alasan kenapa kita tak perlu ngebet menjadi seorang pegawai negeri.
1. Kemungkinan Diterima Sangat-Sangat Kecil
Minat masyarakat Indonesia untuk menjadi seorang PNS memang luar biasa besar. Buktinya, begitu pendaftaran ujian penerimaan dibuka maka bisa dipastikan yang daftar mencapai ribuan. Padahal yang dibutuhkan biasanya tak sampai 20 orang di masing-masing bagiannya. Alhasil, berbandingan tak seimbang antara jumlah pegawai yang dibutuhkan dengan pelamarnya membuat kemungkinan diterima pun sangat kecil.
Seribu orang untuk 20 pegawai yang dibutuhkan, kemungkinan kita diterima hanyalah beberapa persen saja. Sama seperti lotere di mana kemungkinan tembusnya sangat mustahil. Sehingga tak perlu heran tentang cerita banyak orang-orang yang mengikuti tes CPNS berulang kali namun selalu gagal.
2. Proses Penerimaan Sarat Politik
Mungkin sudah bukan rahasia umum lagi jika di balik proses penerimaan pegawai negeri ada semacam politik tertentu. Katanya sih dengan membayar sejumlah uang seseorang bisa dengan lebih mudah untuk menjadi pegawai negeri. Sudah banyak kejadian yang demikian bahkan nilai sogokannya sampai ratusan juta.
Tak cuma lewat membayarkan sejumlah uang, biasanya perekrutan pegawai negeri baru juga identik pula dengan sistem kekeluargaan. Bukan saling mencontek ketika tes, tapi kemudahan bagi mereka yang punya hubungan dengan orang dalam, apalagi jika oknumnya saudara sendiri. Makin mudah rasanya untuk menjadi seorang PNS.
3. Jadi PNS Tidak Akan Membuat Kita Berkembang
Menjadi PNS artinya kita harus siap dengan pekerjaan yang itu-itu saja. Pegawai negeri sepertinya tidak memiliki sebuah job description yang terlalu kompleks. Hal yang dibutuhkan sebenarnya bukan benar-benar skill, tapi kebiasaan.
Lantaran bergelut dengan pekerjaan yang sama setiap harinya, maka kita akan cekatan dalam satu hal saja. Kita bakal gelagapan jika dihadapkan dengan hal lain. Bisa sih dilakukan, tapi akan butuh waktu untuk adaptasi. Parahnya lagi, skill kita takkan sulit berkembang gara-gara jadi PNS hampir seperti tak ada deadline atau sesuatu yang menuntut kita berpikir keras.
4. Rawan Untuk Dimanfaatkan Diri Sendiri
Jika menjadi pegawai swasta saja banyak yang bisa dimanfaatkan. Apalagi dengan menjadi PNS. Dengan sistem yang ada seperti sekarang, sepertinya sangat mudah untuk mengambil keuntungan dari profesi ini. Salah satu contoh, misalnya nambah libur satu hari ketika lebaran. Bisa juga dengan menyalahgunakan izin untuk keperluan pribadi.
Tak hanya soal waktu, hal-hal yang berhubungan dengan birokrasi biasanya juga lebih mudah. Menjadi PNS biasanya lebih gampang dalam urusan surat menyurat. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri dan juga keluarga dekat.
5. Lahan Basah Korupsi
Percaya atau tidak, meskipun sudah seringkali disidak, praktik pungutan liar masih kerap ditemui di jajaran pegawai negeri. Biasanya yang berhubungan dengan surat menyurat. Entah yang biayanya kecil seperti KTP dan KK, atau yang konon punglinya besar seperti surat mendirikan usaha dan sejenisnya.
Bahkan konon untuk departemen tertentu seperti pajak atau bea cukai, kesempatan untuk melancarkan aksi korupsi juga cukup mudah. Entah itu dengan plintir laporan keuangan atau mungkin yang berurusan dengan pajak perusahaan. Bukti paling nyatanya adalah Gayus. Ya, alasannya dipenjara adalah terjerat kasus korupsi pajak yang nilainya miliaran.
Keuntungan menjadi PNS memang banyak, namun di sisi lain ada banyak hal yang membuat pekerjaan ini bukanlah lagi harga mati untuk meraih kebahagiaan. Ya, beberapa hal di atas jadi alasannya. Jadi, tak terlalu khawatir jika tak lolos dalam ujian penerimaannya. Nah, terlepas dari enak atau tidaknya jadi PNS, mungkin kita lupa jika di luar ini sangat banyak jenis pekerjaan yang lebih menjanjikan. Bahkan menawarkan banyak hal yang tidak akan kita dapatkan kalau berstatus pegawai negeri.