Sedotan yang terus digigit dan juga tatapan matanya tajam melihat ke lapangan adalah sedikit penggambaran tentang Jackson F Tiago. Datang ke Indonesia 24 tahun yang lalu, pria asil Brasil sudah banyak sekali makam asam garam persepakbolaan nasional. Sebagai seorang pemain bapak empat anak memiliki kemampuan yang istimewa dan saat jadi pelatih ia adalah pengatur taktik ulung.
Saat ini mungkin banyak orang mengenalnya sebagai pelatih kesebelasan Barito Putra yang tak kunjung juara. Padahal lebih jauh dari itu pemain asal Brasil adalah yang terbaik di Indonesia. Bahkan nama-nama semacam Cristian Gonzales atau yang terbaru Marko Simic tidak bisa menandinginya. Menjadi yang terhebat, tidak dilalui pria Brasil seperti membalikkan telapak tangan saja. Ada beberapa hal berikut yang bisa dikatakan perjalanannya penuh liku.
Jackson F Tiago muda hidupnya dari perang hingga penjara
Hidup di pinggiran daerah Rio de Janeiro Brasil bukanlah suatu hal mudah untuk Jackson muda. Sebagai bocah belasan tahun ia sering sekali lakukan tindakan kekerasan bersama temannya. Setiap hari ia berkelahi dan berperang dengan kelompok-kelompok geng yang jadi musuhnya. Lantaran hal tersebut bakat besarnya dalam sepak bola sempat tenggelam. Puncaknya adalah saat di usia 13 tahun mantan pemain Petrokimia ini masuk ke penjara di negara ia tinggal. Kisah buruk ini sempat membuatnya harus mendekam dibalik jeruji besi selama dua hari. Melukai lawannya disebut-sebut jadi alasan dirinya masuk kurungan.
Bakatnya digagalkan oleh ketidakberuntungan
Meski sempat terperosok ke dalam lebah hitam, namun berkat hal tersebut ia menemukan secercah hidayah dalam hidup. Kehidupannya memulai membaik dan melanjutkan lagi karier sepak bolanya yang sebenarnya sudah di mulai sejak tujuh tahun. Jackson muda adalah pemain berbakat di klub besar Flamingo. Potensi tersebut menjadikannya sempat satu tim bersama Serginho. Bahkan bisa dibilang kemampuannya jauh lebih hebat dari kedua Legenda AC Milan tersebut. Namun sayang seperti dilansir dari laman Beritatagar.id meski memiliki kelebihan dibandingkan rekannya, tapi mereka lah yang berangkat ke Eropa.
Indonesia adalah tempat tersesat setelah tinggalkan Brasil
Sebagai pemain asal benua Amerika hasrat berkelana layaknya pesepakbola asal sana juga dimiliki oleh Jackson. Pada tahun 1994 ia akhirnya meninggalkan tempat kelahirannya yakni Brasil untuk bermain di Asia Tenggara, dan dari sinilah kisah tersesatnya mantan pelatih Persipura ini dimulai. Mengaku dijanjikan bermain di Malaysia malah ia mendarat di Indonesia. Tak ingin kembali dengan tangan hampa pria 54 tahun ini akhirnya memutuskan untuk terus berjuang di tanah air. Memulai debut dengan klub asal Jawa Timur yakni Petrokimia karier bisa dikatakan sukses untuk pemain muda dan habis sembuh dari cedera. Saat berkostum kuning suami Fatima Coelho Tiago sukses raih gelar kedua liga Indonesia.
Menjadi pemain sukses di sejumlah klub Indonesia
Setelah hanya puas menjadi juara kedua bersama Petrokimia ia memutuskan untuk melanjutkan karier ke PSM. Namun tak lama pada tahun 1996 dirinya hijrah ke Persebaya Surabaya. Di tempat inilah pria penyuka makanan rawaon ini raih puncak kejayaan. Gelar juara liga dan pemain terbaik Liga Indonesia 1996-1997 jadi buktinya. Keganasan saat itu tidak usah tanyakan lagi. Hampir setiap yang melawannya berhasil dirobek gawangnya. Jackson merupakan tipikal pemain asing yang kuat dan dibekali skill sepak bola komplit. Krisis moneter tahun 1999 membuat pergi ke Tiongkok dan bermain di sana.
Bekerja di balik layar ia juga raih kesuksesan
Selain hebat saat menjadi pemain sepak bola. Jackson F Tiago juga luar bisa ketika menjabat sebagai juru latih. Kariernya dimulai di klub kecil Assyaabab lalu berlanjut ke Persebaya Surabaya. Menahkodai tim Bajol Ijo karier kepelatihannya melesat dengan mampu membawa kesebelasan tersebut juara pada kompetisi tahun 2004. Meski sempat tenggelam saat membesut Persitara lantaran bertengkar dengan manajemen klub, tapi akhirnya Jackson kembali bangkit dengan membawa juara Persipura Jayapura di Indonesia Super League tiga kali. Dirinya juga sempat menangani Timnas untuk kualifikasi piala asia beberapa tahun lalu.
Sebagai orang yang meniti karier di sepak bola pastinya apa yang dialami Jackson F Tiaogo bukan perkara mudah. Dirinya harus di penjara di Brasil saat muda dan tersesat di Indonesia. Namun melalui kisah bangkit dan akhirnya dapat menjadi yang terbaik, menjadi bukti bila setiap orang sukses harus rela bersakit-sakit dahulu baru raih impian.