in

Kisah Iwa K dan Empat Sindikat Narkotika yang Mengepung Indonesia

Kembali jagad hiburan dikagetkan dengan kisah yang tak mengenakan. Terdengar kabar, Iwa K, rapper senior Tanah Air ditangkap aparat kepolisian di bandara Soekarno-Hatta karena kedapatan membawa ganja.

Kabar ditangkapnya Iwa K sendiri sontak jadi trending topik. Bahkan menjadi salah satu berita paling banyak dibaca di google trend. Media – media online berlomba memberitakannya. Kasus ditangkapnya Iwa K, hanya menambah panjang daftar selebritis atau pesohor yang ditangkap karena barang haram. Sebelumnya, polisi juga sempat menggerebek Ridho Rhoma di sebuah hotel di Jakarta. Putra kandung si Raja Dangdut, Rhoma Irama itu dicokok polisi karena kedapatan sedang menghisap sabu.

Ya, kalau mengutip pernyataan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, Indonesia kini bukan lagi negara transit bagi para bandar narkoba internasional. Indonesia bahkan sudah jadi pangsa pasar utama jaringan narkotika internasional untuk memasarkan barang haramnya. Lalu dari mana saja narkotika itu datang membanjiri Indonesia? Dan sindikat mana saja yang bermain di Tanah Air? Berikut empat sindikat barang haram yang mengepung Indonesia.

1. Sindikat narkotika Afrika Barat

Salah satu sindikat narkotika yang bermain di Indonesia, salah satunya datang dari kawasan Afrika Barat. Sindikat ini, memang menyasar Indonesia sebagai pangsa pasar utama mereka. Sindikat dari Afrika Barat, dedengkotnya banyak berasal dari Nigeria, salah satu negara di kawasan tersebut. Jadi jaringan ini banyak dikendalikan dari Nigeria.

Ilustrasi sindikat Afrika Barat [Image Source]
Biasanya narkotika yang dikirim oleh sindikat asal Afrika Barat ini dikemas dalam paket 3-5 kilogram. Modus mereka selalu mengirim paket narkotika dengan memakai banyak kurir. Modus ini dipakai mereka dengan asumsi bila satu kurir tertangkap, kurir yang lain masih bisa lolos.

2. Jaringan sindikat dari Iran

Sindikat lainnya yang mengincar Indonesia adalah yang berasal dari negeri para Mullah, yakni Iran. Iran sendiri memang sedang punya masalah serius dengan narkotika. Bahkan negara tersebut memberlakukan hukuman keras bagi siapa saja yang kedapatan mengedarkan atau mengkonsumsi narkotika. Tidak ada ampun, hukuman mati akan diterima.

Sindikat narkotika Iran [Image Source]
Jaringan dari negeri para Mullah ini biasanya mengedarkan narkotika jenis crystal methamphentamine atau sabu-sabu. Barang haram diproduksi di Iran, untuk kemudian diselundupkan ke Indonesia. Nah, sindikat dari Persia ini dikenal oleh aparat, sebagai jaringan yang berani menyelundupkan sabu dalam jumlah besar. Sekali menyelundupkan paket bisa mencapai puluhan kilogram.

3. Sindikat Cina-Hongkong-Taiwan​

Sindikat lainnya yang tak kalah agresif membombardir Indonesia dengan barang haram adalah sindikat yang berasal dari Cina-Hongkong-Taiwan.

Sindikat narkoba China [Image Source]
Jaringan dari tiga kawasan ini lebih sering mengirim narkotika jenis bahan sabu. Sudah bukan rahasia lagi jika stok bahan sabu melimpah ruah di Cina daratan. Bahkan ada yang mengatakan Cina itu surganya bahan sabu.
Nah, setelah diselundupkan ke Indonesia, bahan sabu baru diolah. Karena itu tak heran, jika jaringan di Cina selalu membuat pabrik sabu di Indonesia. Mereka bahkan sampai mendatangkan ahli raciknya.

4. Sindikat Malaysia-Aceh

Sindikat narkotika keempat yang eksis dan beroperasi di Indonesia, adalah yang dari Malaysia dan Aceh. Sindikat ini sering dikaitkan dengan gembong besar dari Amerika Latin. Atau dalam kata lain, mereka kerap disebut sebagai perpanjangan tangan bandar narkotika Amerika Latin.

Sindikat narkoba Malaysia [Image Source]
Mereka banyak mengandalkan jalur Aceh untuk menyelundupkan barang haramnya. Setelah itu, baru barang laknat dikirim ke Jakarta dan kota besar lainnya. Jenis happy five, adalah yang sering diselundupkan selain ganja.

Polisi jelas sudah mengantongi info-info yang semacam ini bahkan mungkin lebih detail lagi. Namun sayangnya sampai saat ini belum benar-benar bisa menekan angka tingginya narkoba di Indonesia. Harus kah Pak Jokowi seperti Duterte yang menyikat mati mereka para penghamba narkotika? Cara itu sadis memang, tapi sedikit banyak memberikan hasil.

Written by Agus Supriyatna

Leave a Reply

Fakta ‘Kamp Kematian’ Korut, Tempat Para Napi Diperlakukan Seperti Binatang yang Tak Berharga

7 Kebiasaan Khas Orang Indonesia yang Dianggap Buruk Jika Dilakukan di Luar Negeri