Kedua agama ini dianggap sebagai Abrahamic religion, atau agama yang berakar pada nabi Ibrahim/Abraham. Sejarah pergulatan yang panjang membuat kedua penganutnya menyimpan perasaan yang saling tidak enak. Keadaan di timur tengah, terutama Palestina/Israel, semakin memperparah ‘permusuhan’ antara kedua agama ini.
Pada artikel kali ini, Boombastis ingin mengajak pembaca untuk menyelami persamaan kedua agama tersebut, yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan. Segala kesamaan ini harus lah bisa membuat penganut kedua agama ini lebih berdamai dan lebih bersaudara, karena sesungguhnya akar dari kedua agama ini pun satu.
Apa saja persamaan itu? Mari disimak.
Islam dan Judaisme dianggap sebagai agama monoistik, atau agama yang hanya menyembah satu Tuhan. Tidak ada oknum lain yang disembah kecuali Tuhan yang satu ini. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak bereinkarnasi ke dalam wujud siapa pun.
Allah bukanlah nama personal, seperti Zeus, atau Apollo. Melainkan kata dalam bahasa Arab yang berarti Tuhan. Sejalan dengan kata ‘Elah’ dalam bahasa Yahudi yang juga berarti Tuhan. Sampai sekarang, orang Yahudi tidak memiliki nama personal yang pasti untuk Tuhan, mereka juga ‘tidak berani’ untuk menyebut atau menulis nama Tuhan. Karena itu mereka sering menulis G-d untuk God, atau YHWH untuk Yahweh (nama Tuhan dalam tradisi Yahudi).
Muslim sendiri percaya juga bahwa umat Yahudi ini menyembah Tuhan yang sama dengan Tuhan umat Islam. Sedangkan kalangan Yahudi secara umum juga percaya bahwa muslim pun menyembah Tuhan yang sama dengan mereka. Seorang Rabbi (pemuka agama) Yahudi yang paling terkemuka sepanjang jaman bernama Moses Maimonides berkata bahwa “Islam adalah agama yang dapat diterima bagi non-yahudi”.
Muslim dan Yahudi percaya pada nabi-nabi yang sama, mulai dari Adam sampai pada Zakaria. Kedua agama ini berbeda dalam memandang Yesus dan Muhammad.
Islam memandang keduanya sebagai nabi yang terhormat, sedangkan Yahudi memandang kedua sosok ini bukanlah nabi, melainkan hanya sebagai pengajar agama saja. Mungkin sebagai reformer. Tapi tidak sebagai nabi.
Kewajiban sunat atau khitan (Islam) dan tahara (Yahudi) sudah ada di dalam kedua agama ini sejak jaman Ibrahim.
Dikisahkan nabi Ibrahim mengambil perjanjian dengan Tuhan untuk menyunat seluruh keturunannya dan pengikutnya yang laki-laki.
Tentu saja berdoa boleh pada saat kapan saja, tetapi kedua agama ini mewajibkan pemeluknya untuk beribadah pada waktu-waktu spesifik dalam satu hari.
Islam menyebutnya sebagai Sholat yang dilaksanakan 5 waktu dalam sehari, sedangkan Yahudi menyebutnya Tefillah yang dilaksanakan 3 kali sehari. Kaum Yahudi juga memiliki gerakan sujud, seperti yang ada di dalam sholat.
Kedua agama ini pun mengenal pensucian diri yang menggunakan air. Biasanya dilakukan sebelum melakukan ibadah wajib.
Cara umat Yahudi melakukannya pun hampir sama, yaitu membasuh kedua tangan, dan kadang juga kaki, sambil mengucapkan doa untuk bersuci.
Islam mengenal makanan Halal, sedang Yahudi mengenal makanan Kosher. Keduanya punya tata cara yang hampir sama.
Untuk tata cara penyembelihan pun sama, yaitu harus disembelih dengan menyebut nama Tuhan, harus memulai dari leher, harus membiarkan seluruh darah mengalir keluar. Selain itu, daftar makanan yang dilarang dalam Islam dan Yahudi pun hampir sama.
Dalam Judaisme kaum Yahudi ternyata juga memiliki kewajiban untuk berhaji, yang dinamakan Hag. Kewajiban ini harus dilakukan 3 kali dalam setahun. Bedanya, umat Yahudi melakukannya di Yerusalem, sedangkan muslim di Mekah.
Tata caranya pun hampir mirip, karena para pengikutnya harus melakukan keliling sebanyak 7 kali. Selain itu, para pelaksana Haji dan Hag ini juga diberi kewajiban untuk memotong hewan kurban saat ritual Haji/Hag ini selesai.
Kedua tempat ibadah ini desainnya hampir mirip. Para pemuka agama Yahudi telah ‘berfatwa’ bahwa seorang Yahudi boleh datang ke masjid untuk berdoa di sana.
Sedangkan ia diharamkan untuk beribadah di rumah ibadah lain.
Umat Yahudi pun memiliki ibadah puasa. Dan mereka meyakini bahwa puasa dapat menghapus dosa dan menambah pahala.
Bedanya, umat Islam melakukan di bulan ramadhan selama siang hari, sedangkan umat Yahudi melakukannya 25 jam untuk 2 hari sebelum hari raya Yom Kippur, dan satu tambahan 5 hari puasa di siang hari.
Kedua agama ini memiliki ritual yang hampir sama seperti penanganan jenazah, ritual perkawinan, perceraian, dan lain-lain.
Meskipun ada juga perbedaannya, inti dan filosofi dibalik ritual kedua agama ini hampir sama.
Itulah beberapa persamaan agama Islam dan Judaisme. Meski banyak pula perbedaan, setidaknya justru lebih tenang dan damai jika kita mampu mencari persamaan, menghargai perbedaan, serta hidup bersama dengan damai.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…