Alenka
Dewasa kini, tidak sedikit orang melakukan berbagai hal demi konten. Aktualisasi diri, eksis dan ingin viral jadi alasan di baliknya. Sah-sah saja sih selama hal yang dilakukan tidak melanggar aturan dan norma yang ada. Sebab bagaimanapun juga, pada akhirnya akan ada pertanggungjawaban yang mesti dilakukan.
Beberapa waktu lalu, ada sebuah video viral yang dibagikan lewat Twitter. Dalam video tersebut terlihat seorang wanita dan dua anak-anak masuk ke dalam ruangan yang telah dipercantik dengan instalasi seni berupa bunga. Tanpa babibu, wanita tersebut mengubah posisi bunga instalasi seni demi konten foto anjing miliknya. Waduh, bagaimana ceritanya nih?
Kronologi instalasi seni dirusak demi foto
Pertama kali, video ini di-posting oleh akun @ivanjoshua di Twitter. Ia diketahui adalah salah satu pegawai di Cecemuwe Cafe and Space yang terletak di Jakarta Selatan. Dalam cuitan tersebut, @ivanjoshua menceritakan bahwa hari itu dia baru masuk kerja setelah libur di hari sebelumnya. Hari itu ia kaget setelah melihat rekaman CCTV dan mendapati kalau instalasi seni yang ada telah rusak.
Yesterday was my day off, today coming in to the office i realized that our installation was ruined..
we checked the cctv and turns out this happened… pic.twitter.com/X2T9BRHI4R
— Ivan (tanpa Lanin). (@ivanjoshua) May 21, 2021
Dari video tersebut terlihat satu wanita dan dua anak-anak datang membawa seekor anjing. Seketika setelah masuk ke ruangan dengan instalasi seni itu, si wanita langsung mengubah tatanan bunga. Terlihat juga salah satu anak menggoyangkan bunga yang tergantung sambil menggendong anjingnya. Setelah diubah, wanita tersebut lalu meletakkan anjingnya dan memotret. Tanpa mengembalikan tatanan seperti semula, mereka naik ke lantai atas begitu saja.
Netizen gercep langsung temukan akun media sosial perusak instalasi seni
Kekuatan dan kekepoan netizen Indonesia memang tak perlu diragukan lagi ya. Tak butuh waktu lama lho untuk netizen menemukan akun media sosial dari perusak instalasi seni itu. Lebih tepatnya sih, netizen menemukan akun anjing yang difoto dalam video CCTV tersebut.
Saat ditemukan, akun Instagram anjing yang berfoto di Cecemuwe ini mengunggah story berisi permintaan maaf serta penjelasan singkat mengenai insiden yang ia sebabkan. Dari akun Instagramnya terlihat bahwa anjing jenis Pomeranian ini memang sering berkonten di berbagai tempat. Foto dan video tingkah lucunya bahkan membuat anjing ini memiliki follower seribuan.
Akhir cerita dari video viral instalasi seni dirusak demi foto anjing
Tak lama setelah viral, pihak kafe menemukan siapa wanita dan dua anak-anak tersebut. Mereka juga datang ke kafe dan meminta untuk bertemu dengan pemilik kafe Cecemuwe. Si ibu (wanita dalam video) mengaku kalau ia tidak melihat tanda peringatan yang ada di dekat instalasi seni. Katanya, karena tertutup dengan bunga. Ia juga mengatakan kalau tidak tahu menahu kalau hewan peliharaannya tidak boleh ditaruh di atas boks instalasi karena sebelumnya pernah melakukan hal yang sama.
🙏🏼🌟🐶 pic.twitter.com/UqreQaDY6g
— Catherine Jonan (@CatherineJonan) May 22, 2021
Catherine Jonan, adik dari Monica Jonan sang pemilik kafe yang juga merupakan anak dari Ignasius Jonan, kemudian angkat bicara. Ia mewakili kafe serta Floralchemy, pemilik instalasi seni menghargai usaha dan permintaan maaf ibu dan kedua anaknya. Ia menjadikan insiden ini sebagai pelajaran serta berharap ini tidak membuat siapapun berhenti menciptakan dan menghargai instalasi seni publik.
Baik kafe atau pemilik instalasi seni memutuskan untuk tidak membawa ini ke ranah hukum mengingat ada anak di bawah umur. Bahkan mereka juga memilih untuk melindungi privasi dengan tidak menyebar siapa perusak tersebut.
BACA JUGA: Sosok Bu Wati yang Viral karena Tuding Tetangganya Pesugihan Babi Ngepet, Dikecam Se-Indonesia
Setelah kasus ini ditutup secara baik-baik, tentu saja netizen Indonesia tak ketinggalan menimpali dengan berbagai komentar. Ada yang tetap geram karena permintaan maaf kepada publik disampaikan melalui akun media sosial si anjing, ada juga yang memberi saran agar untuk ke depannya lebih baik memberi tanda dalam bahasa Indonesia ketimbang bahasa Inggris.
Tapi, di luar itu semua, semoga insiden ini mengajarkan kita untuk lebih mengapresiasi properti atau barang yang bukan milik kita dengan lebih berhati-hati dan mencari tahu aturan atau larangan yang ada terlebih dahulu, mungkin?
