Indonesia adalah negara yang penduduknya paling sering makan tiga kali sehari. Kita juga terbiasa mengonsumsi nasi putih di setiap jam makan. Namun, sehatkah kebiasan makan ini?
Ternyata studi ilmiah menunjukkan adanya beberapa dampak membahayakan dari kebiasaan makan tiga kali sehari yang biasa kita lakukan. Di antaranya adalah kemungkinan obesitas yang tinggi dan serangan penyakit berat seperti diabetes maupun stroke. Dilansir dari Dailymail, justru kebiasaan makan yang lebih dianjurkan adalah dengan menyelipkan kebiasaan berpuasa dan mengatur kembali pola makan yang kita miliki.
Sebuah jurnal Cell Metabolism menjabarkan bahwa uji coba makan setiap 8-9 jam sekali bisa membantu menurunkan berat badan. Uji coba ini dilakukan pada seekor tikus yang mengalami obesitas. Sementara itu, University of Southern California menjelaskan bahwa kebiasaan puasa 2-4 hari per enam bulan bisa membantu meningkatkan imunitas dan metabolisme lebih baik. Hal ini karena tubuh mengalihkan sistem tubuh menjadi sistem bertahan hidup yang membuat kekebalan tubuh meningkat
Makan sebanyak 3 kali sehari sebenarnya bisa tidak membahayakan, asalkan kita benar-benar menakar dan mengetahui apa yang kita makan. Bahkan sebenarnya, kita lebih disarankan makan 6 kali sehari. Yakni 3 kali makan utama dan 3 kali makan kudapan.
Namun, memang sebaiknya tidak semua sesi makan utama menggunakan nasi putih, karena bisa meningkatkan resiko obesitas dan diabetes. Variasi makan karbo dengan nasi merah, jagung, ubi atau sumber karbohidrat lain lebih disarankan. Jeda antara jam makan dan konsumsi makanan satu dengan yang lainnya juga sebaikya diperhatikan.
Bayangkan kalau Anda baru saja makan burger sejam lalu dan kini akan memasukkan nasi gudeg ke dalam perut. Anda akan cepat kekenyangan, mengantuk dan pencernaan akan terbebani habis-habisan. Saat pencernaan bekerja keras, biasanya tubuh akan menurunkan power dan hal ini bisa membuat kita mudah terserang penyakit atau virus.
Meski makan tiga kali sehari sudah menjadi kebiasaan, tak semua yang biasa itu menyehatkan. Jadi evaluasi lagi pola makan kita dan tak ada salahnya menjalankan puasa untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang kita miliki.