7. Surga yang Hilang di Pulau Papua
Negeri Papua juga sudah dikenal oleh para penjelajah mancanegara dengan berbagai nama yang berbeda. Sekitar tahun 200 M, Ptolamy menyebutnya sebagai Labadios, akhir tahun 500 M pengarang Tiongkok Ghua Yu Kua menyebutnya dengan Tungki, dan akhir tahun 600 M kerajaan Sriwijaya menyebutnya sebagai Janggi.
Tidore memberi nama PAPA-UA untuk pulau ini beserta penduduknya yang selanjutnya berubah menjadi Papua. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes menyebutnya Nueva Guinee dan pelatu lain menyebutnya Isla Del Oro atau Pulau Emas. Sementara itu, Robin Osborne dalam buku Indonesia’s Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya menyebut Papua sebagai surga yang hilang.
Papua sudah dikenal akan keindahan alamnya sejak zaman dulu. Pada abad ke-18 Masehi, penguasa kerajaan Sriwijaya mengirimkan persembahan kepada kerajaan China yang diantaranya terdapat burung Cendrawasih. Burung asli Papua ini dipercaya sebagai burung dari taman surga.
Papua sering kali disebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Bagaimana tidak, keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini banyak ditemukan di pulau ini. Bahkan ketika tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia, dan Australia melakukan peninjauan di daerah pegunungan Foja, di Papua pada tahun 2006, mereka menemukan tepat ajaib yang mereka namakan ‘dunia yang hilang’ dan ‘Taman Firdaus di bumi’. Yang membuat mereka takjub adalah puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak, dan tanaman yang belum pernah tercatat dalam sejarah.
Tidak hanya keindahan alamnya saja, tanah Papua juga kaya akan tembaga dan emas yang melimpah. Yang paling terkenal adalah produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang kekayaan alam lainnya.
Baca Juga : 7 Kota Besar Dunia Dengan Jumlah Gelandangan Terbanyak, Indonesia Ikut!
Itulah Indonesia, negara kepulauan dari ujung Barat hingga Timur yang kaya akan berbagai komoditas. Bahkan, kekayaan inilah yang membuat Indonesia selalu dilirik oleh negara-negara lain sejak zaman dulu. Seandainya saja bisa dimanfaatkan dengan maksimal, mungkin Indonesia bisa kembali menjadi negara yang berjaya dan kaya, tidak kalah dari negara-negara lain.