5. Kaya Akan Besi di Pulau Sulawesi
Masyarakat Arab menyebut pulau ini Sholibis, sedangkan orang Belanda menyebutnya Celebes. Sejak 30 ribu tahun yang lalu pulau ini sudah dihuni oleh manusia yang terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan prasejarah seperti yang ada di Lembah Besoa.
Konon kabarnya sejak dulu Sulawesi merupakan penghasil besi, karena itulah pulau ini diberi nama Sulawesi dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘wesi’ yang berarti besi. Di Sulawesi berdiri sebuah kerajaan, yaitu Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Kerajaan ini terkenal sebagai wilayah penghasil besi. Bahkan, senjata-senjata Luwu yang dibuat dari besi daerah ini terkenal akan keampuhannya hingga ke luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, Luwu dikenal sebagai pemasok besi ke Majapahit dan sejak abad ke-14 dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Selain Luwu, di Sulawesi juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Talo. Ketika berada di puncak kejayaannya, wilayah Gowa Talo meluar sari Sombaopu yang merupakan ibukota kerajaan Gowa, hingga ke selat Dobo di Timur, Sulu di Utara, Kutai di Barat, dan di wilayah Selatan meliputi Sunda Kecil, luar Pulau Bali, sampai ke Marege (bagian utara Australia). Hampir 2/3 wilayah Nusantara pernah menjadi wilayah kekuasaan Gowa Talo.
Pada abad ke-14, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Dengan perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis, mereka sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika. Sementara itu, Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 untuk mencari rempah-rempah dan menemukan benua-benua baru di timur.
Saat ini, Sulawesi terkenal kaya dengan bahan tambang meliputi besi, tembaga, perak, emas, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin, pasir, batu, krikil, dan trass. Bisa dibayangkan betapa kaya dan makmurnya Sulawesi jika bisa mengolah semua bahan tambang tersebut.