Categories: Trending

Kebiasaan Orang Indonesia yang Membuat Bule Bingung

Indonesia sejak lama menjadi negara yang banyak sekali dikunjungi oleh orang dari berbagai belahan dunia. Bahkan sebelum Indonesia dibentuk menjadi negara kesatuan seperti sekarang, orang-orang datang dari benua lain untuk berdagang. Letak Indonesia yang strategis dan bisa ditempuh dengan kapal laut menjadi alasan utama mengapa negara kita menjadi pusat perdagangan kala itu. Karena perdagangan ini pulalah negara kita dijajah akibat beberapa pihak yang ingin berkuasa penuh di Indonesia.

Baca Juga :Terungkap Alasan Kenapa Turis Asing Senang Liburan ke Indonesia, Kita Harus Bangga!

Orang Indonesia, di sudut manapun itu, sudah terbiasa melihat warga negara lain dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tetap saja orang Indonesia selalu kagum dan senang jika bertemu dengan “bule”, istilah yang kita pakai untuk orang asing. Kita tampak begitu senang untuk melihat sisi yang berbeda dari seorang bule. Tanpa kita sadari, beberapa bule juga heran dengan kebiasaan kita. Ini beberapa kebiasaan orang Indonesia yang membuat bule bingung.

1. Makan Nasi Setiap Hari

Nasi adalah makanan wajib orang Indonesia. Makanan apapun yang tidak mengandung nasi akan dianggap sekadar cemilan, bukan makanan berat. Orang Indonesia sudah terbiasa untuk memakan nasi untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Makan Nasi

Tapi tahukah anda, banyak sekali orang bule yang bingung dengan kebiasaan kita ini. Orang bule mengambil asupan karbohidratnya dari makanan seperti roti, gandum, pasta dan lain-lain. Mereka akan memakan nasi sesekali, itupun dalam bentuk rissoto. Melihat orang Indonesia melahap begitu banyak nasi dalam sehari, bule akan sedikit khawatir. Sebab mereka merasa karbohidrat nasi membuat cepat gemuk dan bisa membuat kita terkena diabetes. Namun, di Indonesia kebiasaan ini sudah mendarang daging. Belum makan nasi artinya belum makan.

Selanjutnya : 2. Panglaris

2. Panglaris

Ketika kita berbelanja di pagi hari, kita sudah akrab dengan istilah “panglaris.” Para pedangan akan memurahkan dagangan mereka, agar kita menjadi pembeli pertama mereka hari itu. Para pedagang di Indonesia percaya bahwa ketika satu pembeli jadi membeli, maka pembeli lain akan berdatangan. Hal ini kita sebut sebagai “panglaris”.

Panglaris

Ternyata, kebiasaan kita ini diamati oleh para bule. Menurut mereka, mendapat pembeli pertama tidak ada hubungannya dengan jumlah penjualan. Namun, setelah mengetahui sistem “panglaris”, banyak blog-blog para bule yang menyarankan pada temannya untuk berbelanja apapun di pagi hari, agar mendapatkan diskon “panglaris”.

3. “Mister! Mister! Mau kemana?”

Setiap kali terlihat orang bule berjalan, sontak dari anak kecil hingga orang tua, sebisa mungkin akan memanggil dengan sebutan “mister!”. Bagi orang bule, hal ini cukup mengherankan. Mereka tidak terbiasa untuk menegur orang begitu saja tanpa kenal siapa yang sedang ditegur tersebut. Namun di Indonesia, kenal tidak kenal bukanlah hambatan. Setiap ada bule, panggil saja “Mister!”

Mister

Setelah memanggil, biasanya pertanyaan yang keluar adalah “mau kemana?”. Mungkin bagi kita ini adalah pertanyaan yang wajar. Kita sering menanyakan ini kepada orang yang berpapasan dengan kita. Namun, bagi para bule, sebenarnya ini adalah pertanyaan yang kurang sopan. Bayangkan anda sedang di jalan, tiba-tiba orang yang tidak anda kenal bertanya, “mau kemana?”. Tentu anda merasa sedikit tidak nyaman.

4. Memanjakan Anak

Di Indonesia, setiap kali ada anak yang menangis, sebisa mungkin kita segera menghiburnya. Anak yang menangis akan segera digendong, diberi permen atau diajak jajan. Bagi orang bule, hal ini cukup membingungkan.

Memanjakan anak

Karena menurut orang bule, anak-anak menangis adalah hal yang wajar. Mereka akan membiarkan anak mereka menangis sepuas mereka hingga si anak lelah dan diam sendiri. Memanjakan anak yang menangis akan membuat si anak berpikir bahwa menangis adalah penyelesaian dari sebuah masalah. Jadi, jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan mengambil jalan pintas; menangis kencang-kencang. setelah itu keinginan mereka akan diikuti.

Menurut anda, mana yang lebih bijak; memanjakan atau membiarkan mereka menangis?

5. Merokok Dimana-mana

Meski tanda “dilarang merokok” ditempel dimana-mana, orang Indonesia sepertinya tidak peduli. Kita tentu sudah biasa melihat abang supir angkot merokok dengan santai sambil menunggu penumpang. Atau beberapa orang merokok di halte sambil menunggu bus. Kita sudah terbiasa dengan semua itu.

Merokok dimana-mana

Namun orang bule akan berpikir bahwa kita adalah orang bar-bar yang tidak mengerti aturan. Jelas-jelas peraturan telah tertempel,namun kita masih melanggarnya. Sempat beredar kabar diantara bule-bule bahwa Indonesia adalah negara yang seperti asbak raksasa, anda bisa merokok dimana saja. Wah, kalau sudah begini kita juga yang malu.

6. Traktir

Kita tentu sudah biasa meminta traktiran. Ketika teman kita ulang tahun bahkan jika ada yang “jadian” maka kita akan minta traktiran. Hal tersebut sudah biasa dan kita anggap sebagai ajang “bagi-bagi rezeki”.

Traktir

Beda halnya dengan orang bule. Jika anda berulang tahun, maka andalah yang berhak untuk diberi hadiah atau makanan. Tidak ada istilah traktir. Bahkan, di negara seperti Belanda, pasangan yang sedang berpacaranpun berkencan dengan biaya masing-masing. Ketika makan,tidak ada istilah pria yang harus membayar, atau sebaliknya. Mereka membayar dengan uang masing-masing.

7. Mengomentari Fisik

“Wah, kamu kurusan deh sekarang”, “Eh, kayaknya kamu gemukan, deh.”, “Loh, kok makin hitam sekarang?” itu adalah beberapa ungkapan yang sering kali kita ucapkan pada orang yang sudah lama tidak kita temui. Hal tersebut wajar, malah dikategorikan sebagai bagian dari “perhatian” kita.

Mengomentari fisik

Namun, bagi orang bule hal tersebut adalah hal yang kasar. Kita tidak boleh mengomentari fisik seseorang langsung di depannya, karena hal itu tidak sopan. Bagi orang bule, menjadi lebih gemuk, lebih kurus atau lebih hitam adalah hak setiap orang. Jadi, mengomentarinya adalah hal yang tabu.

Itu tadi 7 Kebiasaan orang Indoensia yang membuat bule bingung. Tidak ada salahnya jika kita mengevaluasi tindakan dan kebiasaan kita untuk menjadikan kita orang yang lebih baik lagi. Seperti misalnya berhenti mengomentari fisik orang lain dan berhenti merokok. Selain lebih sehat, mungkin kita akan jadi pribadi yang lebih disenangi orang (HLH)

Share
Published by
Halimah Halimah

Recent Posts

Tragedi Petugas Damkar Depok Gugur, Fasilitas Kurang Layak Sudah Sering Dikeluhkan Rekan

Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…

4 weeks ago

Kronologi Debat Cawabup Bojonegoro, Ricuh Karena Salah Satu Calon Dianggap Tak Ikuti Aturan

Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…

1 month ago

Kronologi Guru SD Tegur Murid Berujung Ditahan dan Dugaan Uang Damai 50 Juta di Konawe Selatan

Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…

1 month ago

Kasus Tabrak Lari di Solo dan Sukoharjo, Pengemudi Panik Takut Diamuk Massa

Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…

1 month ago

Jastip Sushi Bali ke Jakarta, Tiktoker Ini Makan Sushi Basi. Ternyata Begini Kronologinya

Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…

1 month ago

4 Drama Korea yang Bisa Membuatmu Lebih Tegas Menghadapi Takdir

Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…

1 month ago