Indonesia pernah dijuluki sebagai Macan Asia pada tahun 80an hingga 90an. Saat itu Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia dan kita semua begitu bangga menjadi warga negara Indonesia.
Baca Juga : 6 Benda Kesayangan Tokoh Besar Indonesia yang Konon Menyimpan Kekeramatan
Namun perlahan julukan tersebut memudar dan kini sudah tidak terdengar lagi. Perlahan, sebagian masyarakat sudah tidak lagi menaruh harapan tinggi pada Indonesia. Namun seandainya lima hal ini terjadi, Indonesia tentu bisa kembali menjadi ‘Macan Asia’.
Sudah lama masyarakat merasakan ketidakpuasan tentang birokrasi di Indonesia. Akibatnya, masyarakat sering mencibir birokrasi karena pelayanan yang tidak memuaskan, tidak profesional, berbelit-belit atau bahkan banyaknya pungutan liar. Sebenarnya hal seperti ini adalah salah satu penyebab masyarakat Indonesia jadi lambat maju karena harus tertahan di urusan birokrasi yang lama.
Pada tahun 2010, sebuah survei menunjukkan bahwa Indonesia termasuk sebagai salah satu negara dengan sistem birokrasi terburuk di Asia. Akibatnya, investasi juga jadi susah masuk. Seandainya saja birokrasi direformasi menjadi lebih lancar tanpa berbelit dan tidak ada lagi pungutan liar, masyarakat Indonesia jadi bisa mengerahkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri daripada mondar-mandir untuk urusan birokrasi.
Tata kota adalah salah satu permasalahan serius yang juga perlu dibenahi. Pasalnya, tata kota yang tidak diatur dengan baik akhirnya justru menimbulkan masalah lain seperti kemacetan, banjir, polusi, kemiskinan, dan lain-lain.
Sebenarnya sudah banyak kota di Indonesia yang memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah. Hanya saja pelaksanaannya terkadang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah. Akibatnya jadi banyak pelanggaran yang dibiarkan.
Dengan tata ruang yan direncanakan jauh ke depan, maka sistem transportasi dan ruang gerak masyarakat juga menjadi lebih efektif. Aspek kehidupan yang menopang ekonomi maupun pendidikan juga bisa dijalankan dengan lebih lancar tanpa hambatan.
Tenaga kerja merupakan salah satu tonggak roda ekonomi. Semakin produktif tenaga kerja, maka semakin bagus atau cepat pula roda perekonomian berjalan. Hanya saja, yang lebih sering ditemui adalah mereka yang tidak bersemangat dalam bekerja dan sekedar bergerak ala kadarnya dalam pekerjaan.
Tentu saja, agar tenaga kerja mau lebih produktif maka pengusaha juga perlu memperhatikan kebutuhan tenaga kerja. Menyamaratakan gaji antara satu sama lain memang terlihat efektif di sisi pengusaha, tapi para karyawan justru menjadi tidak terlalu produktif karena bekerja keras dan santai ternyata tidak ada bedanya. Dengan memberikan apresiasi terhadap mereka yang berhasil meraih prestasi atau berhasil lebih produktif, maka ini akan membuat karyawan atau tenaga kerja mau memacu diri untuk menjadi lebih produktif.
Akhir tahun 2015, Indonesia mulai memasuki pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN. Agar mampu mengimbangi SDM atau Sumber Daya Manusia dari negara ASEAN lainnya, maka kemampuan dan mutu SDM Indonesia perlu dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Mental SDM yang dulu malas dan sering tidak disiplin perlu diubah agar bangsa Indonesia punya cukup ruang untuk bersaing dalam bursa kerja. Kinerja ini sangat dipengaruhi oleh mental bangsa Indonesia. Mereka yang loyo dan pemalas akan tersingkir dalam persaingan pasar bebas ASEAN. Jika tidak ingin kalah dengan negara lain, maka mental sumber daya manusia harus segera dirombak menjadi lebih baik.
Salah satu hal yang menghambat perkembangan Indonesia adalah korupsi yang begitu merajalela. Sebenarnya tanpa perlu dibahas, kita semua tahu betapa mengenaskannya tingkat korupsi di Indonesia. Bukan cuma pejabat tinggi saja yang terlibat kasus korupsi, bahkan pungutan liar di tingkat kecamatan saja masih merajalela.
Jika masyarakat Indonesia ingin kembali membangunkan “Macan yang Tertidur” ini, maka korupsi dengan segera harus diberantas tuntas. Bukan cuma mereka yang korupsi dengan nilai ratusan juta, trilyunan, atau bahkan milyaran, tapi juga pungutan-pungutan ratusan ribu yang sering terjadi.
Baca Juga : 7 Hal Mencengangkan ini Akan Terjadi Jika Indonesia Menggunakan Dolar Sebagai Mata Uang
Jika masyarakat Indonesia memang ingin kembali berjaya dan menjadi Macan Asia lagi, maka setiap lapisan masyarakat juga harus turut bergerak untuk melakukan perubahan. Kemajuan Indonesia bukan cuma tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga penduduknya. Kita bisa memulainya dengan melakukan reformasi diri sendiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…