Sebelum mencapai suatu kesempurnaan, biasanya seseorang akan mengalami banyak sekali rintangan. Rintangan-rintangan itulah yang akan membuat seseorang menjadi berkembang dan menjadi seseorang jauh lebih baik. Setelah itu sebuah kesempurnaan akan datang dengan sendirinya secara perlahan-lahan.
Hal semacam ini juga dialami oleh suatu negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia. Negara kita ini memiliki banyak sekali rintangan yang membuatnya susah maju. Bahkan cenderung berjalan di tempat. Ingin tahu seperti apa rintangan yang sedang dialami oleh Indonesia? Mari kita simak bersama-sama.
1. PENDIDIKAN yang Mahal dan Tidak Merata
Bagi sebagian besar penduduk di daerah pelosok, pendidikan adalah sesuatu yang sangat berharga. Hal ini terjadi karena susah sekali ditemukan sekolah yang berdiri di daerahnya. Ketidakmerataan pendidikan di Indonesia membuat sebagian wilayah terlihat sangat dompleng dengan wilayah lain. Misal wilayah di Pulau Jawa dengan Papua. Pendidikan akan terkesan sangat jauh.
Hal lain selain tidak meratanya pendidikan adalah mahalnya pendidikan di Indonesia. Banyak sekali anak-anak yang memutuskan untuk berhenti sekolah karena mahalnya biaya. Padahal pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting. Tanpa pendidikan rakyat indonesia hanya akan terus menjadi rakyat yang mudah dibohongi.
Tingkat pendidikan yang rendah dari suatu masyarakat akan menimbulkan banyak efek domino. Salah satunya adalah susahnya mendapatkan lapangan pekerjaan. Banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya memiliki pendidikan tinggi. Akibat selanjutnya adalah banyaknya pemalsuan ijazah. Jika pendidikan terus sulit di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia akan susah berkembang, atau malah ‘mandek’ dan jalan di tempat.
2. KEMISKINAN yang Terus Bertambah Tanpa Bisa Dibendung
Pemerintah Indonesia melalui Badan Pusat Statistik mengatakan jika kemiskinan di Indonesia telah menurun dibandingkan tahun lalu. Saat ini angka kemiskinan di Indonesia mencapai 10,96%, atau ada sekitar 28 juta rakyat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan, ini terjadi sekitar awal 2015. Sementara sepanjang 2015 terjadi kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan tarif K.A, kenaikan harga sembako terutama beras.
Meski tidak menginginkan adanya kenaikan tingkat kemiskinan. Tapi keadaan sekarang pasti menyumbang tingkat kemiskinan di Indonesia. Kita kesampingkan kenaikan tarif dasar listrik dan tarif K.A, karena masyarakat jarang menggunakannya. Tapi kita ambil saja hal sederhana yang mereka pakai, dalam hal ini beras. Harga beras yang melambung membuat banyak masyarakat yang miskin semakin tidak menjangkau harganya. Dan yang mulai merangkak bebas dari garis kemiskinan menjadi terpuruk kembali.
Tingkat kemiskinan di Indonesia yang paling utama dipengaruhi oleh ada atau tidaknya ketersediaan pangan. Semakin harga kebutuhan pokok meningkat maka akan semakin banyak masyarakat yang jatuh miskin. Dan Kemiskinan adalah hal yang paling susah dikendalikan. Negara pun tidak mungkin memberikan semua uangnya pada rakyat. Jika rakyat miskin semakin di tekan seperti ini maka kemungkinan Indonesia maju nyaris tak bersisa.
3. KESEHATAN: Rakyat Miskin Dilarang Sakit!
“Rakyat miskin dilarang sakit!” Barangkali ungkapan itu bukanlah sebuah ungkapan biasa. Namun suatu kenyataan yang dihadapi oleh rakyat Indonesia terutama masyarakat kelas bawah. Akses kesehatan benar-benar sulit didapatkan, kalau pun bisa biasanya dengan rentetan prosedur yang membingungkan. Pada akhirnya rakyat kecil akan menyerah, berdoa agar segera sembuh atau mati daripada terus menderita.
Tidak hanya Indonesia sebenarnya yang mengalami masalah terkait kesehatan. Semua negara berkembang akan kuwalahan dengan isu kesehatan. Masalah utamanya adalah ketersediaan rumah sakit dan klinik kesehatan yang tidak memadai. Selain itu biaya yang dikeluarkan akan sangat banyak. Negara tidak akan mampu menjamin semua kesehatan warganya dengan cuma-cuma. Indonesia tidak bisa maju jika sistem kelola kesehatannya masih amburadul. Perlu penataan yang lebih baik, agar isu kesehatan tidak hanya manis-manis di mulut lalu hilang seiring berjalannya waktu.
4. Kapan HUKUM di Indonesia Tidak Lagi Diperdagangkan?
Jika hukum masih dapat diperjual-belikan artinya sampai kiamat pun Indonesia tidak akan bisa maju. Karena pada dasarnya hukum juga salah satu fondasi yang penting dalam sistem ketahanan Indonesia. Dan telah menjadi suatu rahasia umum bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia, jika sistem hukum di Indonesia sudahlah bobrok.
Hukum bisa dimanipulasi sedemikian rupa sehingga yang punya uang selalu memenangkan perkara dan yang tidak punya uang akan meringkuk di penjara meski tidak salah. Hukum seperti sebuah komoditi yang bisa memberikan harganya sendiri kepada setiap peggunanya. Perlu rombakan mendalam dalam sistem hukum Indonesia. Terutama orang-orang yang berada di dalamnya. Atau sampai kapan pun hukum bisa dijual bebas seperti menjual sayur di pasar. Lalu tinggal menunggu hari hingga Indonesia benar-benar redup.
5. Saat KORUPSI Membudaya Hingga Menjadi Tujuan Hidup
Indonesia sama dengan korupsi. Atau korupsi sama dengan Indonesia? Sama saja. Indonesia kita tercinta ini berada di peringkat 107 sebagai negara paling bersih dari korupsi. Artinya Indonesia masuk ke dalam daftar negara garis merah yang kegiatan korupsi dijadikan suatu budaya turun temurun. Indonesia kalah jauh dengan Singapura yang berada di peringkat 7 dan Malaysia yang berada di peringkat 50. Sangat miris!
Korupsi seperti hal yang wajib dilakukan oleh para pejabat yang berada di kantor pemerintahan Indonesia. Karena hampir sebagian kasus korupsi dilakukan oleh pejabat, tak tanggung-tanggung, bupati dan gubernur saja juga korupsi. Lantas bagaimana nasib rakyatnya?
Nasib rakyat Indonesia semakin sengsara. Atau bahkan ikut-ikutan korupsi karena melihat pemimpinnya ngutil uang negara? Entahlah, yang jelas semakin korupsi membudaya maka Indonesia tidak akan pernah maju. Bahkan mungkin akan cepat hancur. Tanpa perlu menunggu waktu yang lama.
6. Kalahnya KEBUDAYAAN Asli Indonesia dengan Budaya Asing
Mungkin sepuluh atau limabelas tahun lagi, anak cucu kita akan bertanya: “Kebudayaan Indonesia asli seperti apa?” Lalu mereka akan berbondong-bondong mencari di Internet dan membuatnya sebagai kliping. Sebagai pengingat jika di Indonesia dahulu pernah ada beberapa budaya yang sangat hebat. Bahkan diakui dunia Internasional.
Banyak orang bijak mengatakan jika budaya adalah sebuah identitas. Nah, jika budaya yang sangat penting ini menjadi hilang. Entah itu ditinggalkan karena terkesan kuno atau karena adanya budaya baru yang menggeser semua kebudayaan asli menuju titik nadinya.
Tidak perlu jauh-jauh, sekarang kita bandingkan saja. Lebih banyak mana orang yang menyaksikan wayang dengan orang yang menyaksikan acara Korea? Lebih banyak mana orang yang bisa memainkan alat musik tradisional dengan alat musik modern dunia? Hilangnya kebudayaan asli Indonesia adalah pertanda semakin terpuruknya keadaan Indonesia.
7. Ekomoni yang Kembang Kempis dan Nyaris Tenggelam
Perekonomian Indonesia bukan hanya perkara angka naik dan turun. Sebuah angka bukanlah penentu semua masyarakat dapat maju secara ekonomi. Angka hanyalah sebuah perkiraan yang bisa saja terjadi kesalahan. Karena sejatinya masyarakat tidak peduli dengan naik atau tidaknya tingkat perekonomian di Indonesia. Mau naik atau turun, toh hidup mereka sama aja tidak banyak yang berubah.
Ekonomi yang dimaksud dalam subjudul ini adalah ekonomi masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bukan ekonomi Indonesia yang selalu dibandrol dengan angka. Jika ekonomi masyarakat kecil bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini sandang, pangan, dan papan dapat diperoleh dengan mudah maka perlahan-lahan Indonesia bisa merangkak maju. Karena kemajuan suatu negara pasti disumbang dari kemakmuran semua rakyatnya.
8. SUMBER DAYA MANUSIA yang Penuh Ide dan Semangat Perubahan
Pada poin sebelumnya telah dibahas pentingnya sebuah pendidikan. Poin kali ini sedikit menyambung hal tersebut. Pendidikan memanglah sesuatu yang sangat penting. Tidak ada negara di dunia ini yang mengesampingkan peran pendidikan dalam pembangunan negaranya. Namun terpenting lagi dari itu semua adalah SDM yang mampu bersaing dan penuh dengan ide untuk berjuang.
Orang yang bersekolah bahkan tidak lulus bisa jadi seseorang yang sukses. Contoh nyata adalah Steve Jobs dan Mark Zuckerberg. Mereka tidak lulus kuliah, namun ide yang ada di dalam otak mereka mengangumkan. Jika Indonesia diisi oleh banyak orang yang memiliki ide brilian maka dalam waktu yang cepat akan bisa maju. Bila perlu menyaingi negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat.
9. KERUKUNAN Bukan Hanya Sekedar Mitos Belaka
Kerukunan antar umat beragama dan juga suku di Indonesia kerap goyah karena beberapa sebab. Tidak cuma sekali, bahkan beberapa kali kericuhan terjadi hingga memakan korban jiwa. Kerukunan antar masyarakat Indonesia sangat rendah. Beberapa orang rela melakukan apapun termasuk menyakiti orang lain tanpa berpikir sebelumnya.
Kerukunan masyarakat yang rendah akan membuat Indonesia semakin terpuruk. Alasannya adalah karena kekuatan negara kian renggang. Banyak pihak-pihak yang merasa benar dan menyalahkan yang lain. Padahal persatuan adalah hal yang utama. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut. Dipastikan sampai kapan pun Indonesia tidak akan bisa maju.
Sembilan poin di atas hanyalah sekelumit masalah yang terjadi di Indonesia. Mungkin hal kompleks lain masih bisa terjadi dan membuat Indonesia semakin terpuruk. Tugas kita adalah mengubah sedikit-sedikit keadaan itu, mulai dari diri kita sendiri tentunya. Mari kita buat Indonesia semakin maju!