Indonesia di masa depan berpotensi menjadi Tiongkok kecil. Ungkapan tersebut bukan untuk diartikan secara harfiah yang artinya Indonesia bakal jadi satu dengan China, namun secara tersirat. Ya, perlahan namun pasti orang-orang Tiongkok akan menguasai banyak hal penting di sini, sehingga seolah-olah menjadikan Indonesia ibarat seperti bagian dari Tiongkok. Belum secara Ideologi, tapi ekonomi. Tak perlu mendebatkan tentang hal ini karena buktinya sudah terpampang nyata.
Sekarang, siapa sih yang menguasai pasar-pasar dan ekonomi menengah ke bawah atau ke atas? Warga keturunan Tionghoa. Kalau tidak percaya, silakan runut sendiri. Di tingkat tertinggi, misalnya tengkulak besar dan pabrik-pabrik, pasti akan ditemukan sosok Warga keturunan Tionghoa yang biasanya jadi owner dan CEO-nya. Hal ini tidak salah, karena untuk meraih semua itu, mereka memang melakukan usaha hebat.
Indonesia jadi China kecil, hal tersebut mungkin saja akan terjadi. Deretan fakta-fakta berikut mungkin akan bisa memperkuat hal itu.
1. Orang Terkaya Negeri ini Adalah Mereka Keturunan Tionghoa
Labelnya sih Indonesia, tapi entah kenapa orang-orang paling makmur di sini justru bukan dari orang pribumi sendiri. Malah mereka yang keturunan Tionghoa. Sebut saja misalnya, Robert Budi Hartono yang punya kekayaan sampai $15,4 miliar. Di bawah Robert Hartono, masih ada nama-nama lain yang semuanya punya darah Tiongkok, mulai dari Eka Tjipta Widjaja sampai Anthony Salim.
Keberadaan orang-orang terkaya ini penting bagi Indonesia, karena merekalah yang menggerakkan Ekonomi. Jika mereka dan usahanya tak pernah ada, maka bisa dibayangkan perindustrian di negara ini takkan bisa sehebat hari ini. Bahkan bisa pula berdampak pada tingkat pengangguran yang makin tinggi. Indonesia bergantung pada orang-orang kaya ini, oleh karenanya, apa yang rencana orang-orang kaya ini, maka akan begitulah jalannya roda perekonomian kita.
2. Simpul Perekonomian Indonesia Dalam Genggaman Orang Tiongkok
Dalam bidang ekonomi, pengusaha keturunan Tionghoa punya andil besar. Mereka berada di level-level atas untuk kemudian membawahi usaha-usaha kecil menengah yang dikelola orang-orang pribumi. Karena berada di level-level atas, maka merekalah penentu kebijakan ekonomi semua orang.
Pengaruh para pebisnis Tiongkok ini tidak cuma di usaha-usaha swasta, tapi juga merambah ke BUMN. Banyak perusahaan besar di bawah negara sekarang mulai dikuasai oleh mereka. Lambat laun akan makin banyak perusahaan dalam negeri diambil alih, hingga pada akhirnya ekonomi Indonesia secara total mampu dikontrol oleh mereka. Hal tersebut sudah perlahan terjadi saat ini.
3. Banyak Warga Keturunan Tionghoa Menjadi Pejabat Penting
Dulu ketika masa Orde Baru masih bergulir, eksistensi warga keturunan Tionghoa benar-benar ditekan. Mereka dibatasi untuk tidak melakukan ini itu, termasuk juga tampil di panggung politik. Orba dipungkasi, kini warga keturunan Tionghoa punya kans yang sama seperti warga Indonesia lain dalam hal apa pun, termasuk terjun dalam ranah politik. Dan kini sudah mulai banyak dari mereka yang berhasil.
Tak hanya menjadi PNS atau pun aparatur pemerintah lain, sudah banyak tokoh-tokoh keturunan Tionghoa yang tampil dan menduduki posisi-posisi penting. Tren ini akan terus booming, dan mungkin saja suatu ketika kita juga mungkin memiliki presiden keturunan Tionghoa pertama.
4. Mulai Banyak Pekerja Tiongkok Berdatangan
Tidak hanya menempati posisi penting di ranah ekonomi level tinggi atau pemerintahan, warga Tiongkok perlahan juga memasuki strata sosial menengah dengan bekerja sebagai buruh-buruh. Mereka umumnya bukan asli orang Indonesia, namun warga asing asli negeri Tirai Bambu.
Tahun kemarin adalah gelombang besar-besaran kedatangan para pekerja Tiongkok. Jumlahnya ribuan dan umumnya mereka datang atas nama usaha kontraktor milik warga Tionghoa pula. Meskipun hanya sementara, ketika didatangkan para pekerja dari Tiongkok ini, maka pangsa ekonomi pun makin dikuasai. Kali ini di segala tingkatan.
5. Pemerintah Getol Kerja Sama Dengan Tiongkok
Hubungan bilateral Indonesia dengan Tiongkok terjalin sangat bagus. Bahkan kedua negara ini melakukan banyak sekali kerja sama. Salah satunya adalah soal pemberian hutang. Ya, beberapa waktu yang lalu Menteri Rini Soemarno memprakarsai peminjaman dana yang dialokasikan kepada beberapa BUMN. Total hutangnya sendiri mencapai $3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun.
Tak cuma soal pemberian hutang, kerja sama Indonesia dan Tiongkok juga tergambar dalam mega proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung. Proyek ini sangat membanggakan Negeri Tirai Bambu karena merupakan proyek luar negeri pertama mereka. Kerja sama ini juga makin menunjukkan jika Indonesia makin percaya kepada Tiongkok.
Tak dipungkiri jika banyak sektor ekonomi penting dikuasai oleh warga keturunan Tionghoa. Hal ini terkesan seakan Indonesia tengah dikuasai oleh mereka. Sebenarnya jika kita mau melihat lebih jauh lagi, makin banyak memang bidang usaha penting yang dikuasai mereka. Salah satunya adalah ranah hiburan kita yang mayoritas pemain besarnya adalah pebisnis keturunan Tionghoa. Sepertinya hanya tinggal tunggu waktu saja nih, sampai Indonesia benar-benar dikalungi label Tiongkok Kecil.