in

Indonesia Darurat Jembatan, Keranda Dihanyutkan Hingga Ibu Hamil Lawan Arus Deras Sungai

Perihal belum meratanya infrastruktur yang ada di Indonesia memang menjadi problem bersama. Masalahnya, meski pembangunan terus dilakukan, masih saja ada daerah-daerah terpencil yang tidak mendapatkan fasilitas serupa, seperti listrik, air bersih, jalan yang mulus, serta jembatan.

Kita juga beberapa kali melihat adanya pemberitaan tentang jenazah yang ditandu puluhan kilo karena belum ada jalan yang bisa ditempuh dengan sepeda motor atau mobil ambulans. Tak hanya itu, beberapa tempat juga masih belum punya jembatan penghubung yang layak, sehingga aktivitas yang seharusnya berjalan lancar menjadi tertunda, seperti beberapa potret dan kisah di bawah ini.

Jembatan tali dari kabel listrik ala Indiana Jones

di tengah gencarnya pembangunan Indonesia, ada salah satu tempat yang luput dari perhatian pemerintah, yaitu jembatan ‘Indiana Jones’ yang ada di Aceh Barat. Berada 3 meter di atas Sungai Meureubo, jembatan tali yang dibangun oleh warga sejak 1979. Jembatan ini terletak di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, yang digunakan oleh warga untuk menyeberangi sungai dengan arus sangat deras tersebut.

Sebelum dan sesudah jembatan Indiana Jones [Sumber gambar]
Jika dilihat sekilas, menyeberangi jembatan yang terbuat dari kabel listrik ini ibarat bertaruh nyawa. Yang menyeberang tak hanya tua muda, tetapi juga anak SD yang akan pergi ke sekolah. Namun, kabar baiknya, jembatan tersebut kini sudah dibangun dengan layak dan diunggah sendiri oleh Presiden Jokowi di Instgaram pribadinya 2 hari yang lalu.

Keranda yang dihanyutkan di sungai

Warganet kembali dihebohkan dengan video yang diupload oleh akun Instagram @ndorobeii. Tayangan tersebut diunggah pada Rabu (13/2/2019). Tampak sekelompok warga sedang membawa keranda jenazah menyusuri sungai yang cukup dalam, lebih tinggi dari leher orang dewasa. Setelah Boombastis.com telusuri, kejadian unik tersebut terjadi di Kali Lamong, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur.

https://www.instagram.com/p/Btz3KiChzp6/

Menurut warganya, hal tersebut sudah biasa terjadi jika musim hujan datang, mengingat TPU berada di seberang sungai tersebut. Jadi, saat air memenuhi sungai, mau tak mau, jika ada orang yang meninggal mereka harus dibawa dengan cara melewati sungai. Warga mengakali hal tersebut dengan mengganjal keranda menggunakan tiga buah ban mobil, agar ia tetap mengapung.

Ibu hamil seberangi sungai karena akan melahirkan

Kejadian yang sama seperti keranda yang menyeberangi sungai juga dialami oleh warga Desa Alorawae, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT. Adalah Yasinta Wea, ibu hamil yang usia kandungannya sudah 9 bulan dan akan segera melahirkan nekat menyeberangi arus deras sungai Lowo Sesa. Tidak adanya jembatan membuat ia dibantu oleh beberapa orang lelaki dewasa untuk bisa sampai ke puskesmas Puskesmas Boawae yang jaraknya sekitar 20 KM.

Ibu mau melahirkan seberangi sungai [Sumber gambar]
Perjalanan melawan arus sungai itu sendiri ditempuh dalam jarak 100 meter. Hal ini sudah menjadi kebiasaan warga karena tak ada alternatif lain yang lebih dekat kecuali sungai tersebut. Setiap hujan deras, sungai pasti meluap dan banjir, sehingga untuk melewatinya, masyarakat harus bertaruh nyawa.

BACA JUGA: Salut! Bule Ini Bangun Ribuan Jembatan di Pelosok Indonesia Meski Dipersulit Pemerintah

Tiga kisah di atas hanya sebagian dari banyaknya potret yang menunjukkan Indonesia darurat jembatan. Masih ada banyak sekali anak yang pergi ke sekolah, orangtua pergi bekerja dengan melewati tali atau bilah-bilah kayu yang tak layak. Hal ini memang menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia butuh dukungan banyak pihak, bukan hanya pemerintah pusat, tetapi juga para pemegang kekuasaan yang berada di daerah tersebut. Sehingga semua rakyat bisa merasakan kemakmuran.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Mulai Gajah sampai Gurita, Ini 4 Hewan Peramal Handal yang Pernah Ada di Jagat Sepak Bola

5 Hal Ini Buktikan Agus Harimurti Yudhoyono Miliki Kemiripan dengan sosok SBY