Tidak bisa dipungkiri adanya pajak kadang membuat beberapa orang jadi keberatan. Ya, lantaran mereka beranggapan pajak yang dibebankan dianggap berat bahkan tak tahu guna dan manfaatnya. Padahal justru karena pajak itulah infrastruktur jadi seperti saat ini, jalan raya, listrik hingga dana beasiswa anak-anak sekolah pun, sebagian berasal dari uang yang kita bayarkan itu.
Masih soal pajak, siapa sangka beberapa negara mengeluarkan kebijakan mengenai pajak yang sangat berkebalikan dengan Indonesia. Bagaimana tidak, bahkan mereka sampai menggratiskan kewajiban untuk negara itu buat rakyatnya. Kira-kira kalau kebijakan serupa ditetapkan di Indonesia bagaimana ya jadinya? Simak ulasan berikut.
Banyak pekerja menengah dan pengusaha kecil yang bisa jadi kaya
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kewajiban membayar pajak mau tidak mau akan memotong pendapatan yang ada. Belum lagi kalau kita memiliki banyak barang mewah, alhasil makin berkali-kali lipat pengeluaran pajak. Oleh sebab itu, saat ini banyak orang yang berpikir dua kali kalau mau memberi kendaraan atau barang mewah lainnya.
Namun bagaimana ya kalau Indonesia ternyata bebas pajak? Tentu penghasilan yang dikeluarkan tadi bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari atau tabungan. Alhasil mulai baik pekerja kelas menengah ke bawah hingga pengusaha kecil-kecilan bisa memiliki tabungan lebih banyak. Alhasil kualitas ekonomi rakyat Indonesia bisa naik drastis ketimbang saat ini.
Menarik banyak investasi dari asing yang bisa memajukan ekonomi kita
Adanya bebas pajak di Indonesia ini nantinya akan menarik minat para investor asing. Pasalnya dengan keadaan ekonomi masyarakat yang juga maju pastinya juga akan meningkatkan kebutuhan dari masyarakat. Oleh sebab itu, hal ini adalah peluang besar buat mereka mendapatkan keuntungan yang besar.
Selain itu, mau tidak mau para investor asing ini akan merekrut pekerja dari Indonesia atau bermitra dengan perusahaan asli Indonesia, apalagi jika hal ini didukung oleh pemerintah dengan membuat aturan khusus tentang hal tersebut. Dengan demikian, akan semakin meningkatkan keuangan yang ada di masyarakat, terutama daerah sekitar lahan produksi.
Bersiaplah bakal ada permasalahan Dutch Disease yang siap membuat negara bangkrut
Negara Indonesia memang dari dulu dikenal memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Namun di balik semua itu, siapa sangka kalau banyaknya SDA yang ada itu bisa berdampak buruk jika Indonesia bebas pajak. Ya, pasalnya negara ini bakal kena Dutch Disease, atau sebuah permasalahan ekonomi jika sebuah negeri ini hanya ketergantungan pada SDA saja. Hal ini tentunya bakal berdampak buruk mengingat Indonesia sendiri masih sering mengandalkan bantuan asing dalam mengelolahnya.
Misalnya saja minyak, yang harus dijual murah jika masih dalam bentuk mentah, oleh sebab itu butuh bantuan asing dalam mengolahnya, dan tentu tidak gratis. Padahal kalau dikelola sendiri pasti lebih minim pengeluaran. Belum lagi masalah persaingan dengan negara asing, pasalnya kebanyakan negara maju berhasil karena sektor jasa dan teknologi, bukan sumber daya alam karena bisa habis suatu waktu. Alhasil ekonomi negara bisa ambruk kapan saja.
Tingkat ekonomi warga yang terlalu tinggi juga bakal mengubah pola masyarakat
Kita pasti sadar jika tingkat ekonomi di masyarakat meningkat secara drastis bisa saja berdampak pada pola kehidupan masyarakat yang ada. Penduduk bakal jadi lebih konsumtif dan hedonis karena memang memiliki banyak harta.
Akhirnya muncul lagi masalah-masalah baru seperti obesitas marak terjadi, serta hubungan sosial yang mulai renggang antar sesama. Sejatinya hal itu bukan khayalan semata, pasalnya kejadian serupa kini dialami oleh negara seperti Dubai dan beberapa negara timur tengah lainnya. Mau bagaimana lagi, memang seperti itulah dampak dari pembebasan pajak untuk masyarakat.
Jika melihat banyaknya kemungkinan yang terjadi itu, bisa disimpulkan kalau selalu ada keuntungan dan kelebihan jika mau Indonesia jadi bebas pajak. Oleh sebab itu, tidak sembarangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dan seandainya pun ditetapkan, maka kita harus berpikir masalah solusinya.