Wabah virus corona yang telah menjadi pandemi global memang memiliki dampak serius pada Indonesia. Tak hanya soal kesehatan masyarakat yang sewaktu-waktu bisa tertular, penyakit tersebut juga berimbas pada banyak hal. Pemilik bisnis hingga para pekerja di lapangan seperti supir dan ojol, adalah sebagian dari mereka yang merasakannya.
Dampak dari virus corona juga sempat memukul nilai rupiah yang melemah terhadap dolar. Banyak dari beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, menyiapkan langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para karyawan karena lesunya perekonomian. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Curahan hati dari mereka yang terkena imbas dari wabah corona di Indonesia
Salah seorang pengguna Facebook yang bernama Dipo Utomo, membuat unggahan yang isinya bertanya kepada netizen soal dampak virus corona terhadap pekerjaan maupun bisnis mereka. Dari komentar yang ada, banyak yang mengeluhkan soal sepinya order maupun konsumen hingga kebimbangan akan masa depan dari pekerjaan yang ada.
“Ceritain dong gimana berdampaknya wabah corona ke usaha/kerjaan kamu.” tulisnya di Facebook pada Rabu (25/03/2020). Alhasil, unggahan status itu mendapat 62 komentar dan 8 suka. Dari sini kita bisa melihat, betapa besar dampak dari virus corona begitu telak sehingga menghantam banyak hal.
Para pekerja lapangan yang harus berjuang keras mengais rezeki
Dampak dari merebaknya virus corona juga dirasakan oleh sopir angkutan umum (angkot) dan ojek. Wabah yang ada, mengharuskan masyarakat untuk bekerja di rumah dalam waktu yang tidak ditetapkan. Alhasil, pendapatan mereka pun diperkirakan menurun drastis. Presiden Joko Widodo telah melakukan perhitungan dengan memperkirakan skenario yang ada.
Berdasarkan skenario sedang, sopir angkot dan pengemudi ojek di Sumatera Utara bakal mengalami penurunan pendapatan hingga 44 persen. Untuk para pedagang, imbasnya bakal dirasakan oleh mereka di Kalimantan Utara dengan penurunan sebesar 36 persen. Dilansir dari Katadata.co.id, (23/03/2020), Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyebutkan pendapatan ojol anjlok hingga mencapai 70 persen karena sepinya penumpang.
Sepinya kunjungan wisata berdampak pada bisnis hotel dan penerbangan
Bisnis perhotelan juga merasakan imbas dari wabah corona yang ada saat ini. Menurunnya jumlah wisatawan yang ada, berdampak pada tingkat hunian hotel yang rendah. Alhasil, pendapatan pun semakin tergerus. Opsi merumahkan karyawan pun menjadi pilihan di situasi yang tak menentu saat ini.
Senada dengan bisnis hotel, maskapai penerbangan juga merasakan hal yang sama. Karena penurunan tingkat kunjungan wisatawan, tingkat keterisian penumpang pesawat juga sepi. Setali tiga uang, PHK pun dipilih terhadap sebagian karyawan yang ada. “Sejumlah maskapai telah mengambil langkah antisipasi. Di antaranya memilih opsi tutup operasi, merumahkan atau PHK karyawannya,” ucap Ketua Umum Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA) Denon Prawiraatmadja yang dikutip dari CNNIndonesia.com (26/03/2020).
BACA JUGA: Bikin Dollar Hampir Tembus Rp17 Ribu, Hal Menghebohkan Ini juga Terjadi Gara-gara Corona
Bahkan menurut perkiraan Presiden Joko Widodo, dampak wabah corona yang ditimbulkan terhadap perekonomian dirasakan hingga tahun 2021 mendatang. Jelas, hal ini merupakan tantangan berat yang akan dihadapi oleh seluruh bangsa Indonesia. Tak hanya para pejabatnya, tapi juga rakyat kecil. Ya, mudah-mudahan saja wabah ini bisa segera cepat berlalu.