Ikan asin kerap jadi lauk makanan favorit hampir semua orang. Meski rasanya sangat asin dan baunya cukup mengganggu penciuman, tapi itu bukan masalah besar. Asalkan bisa memanjakan lidah dan mengenyangkan perut, dua masalah tadi akan langsung termaafkan.
Tapi di balik nikmatnya ikan hasil laut ini, ada rahasia yang belum terkuak nih. Ikan asin digadang-gadang bisa menyebabkan kanker hidung atau lebih dikenal di istilah medisnya adalah nasofaring. Benarkah seperti itu?
Begini kata para ahli tentang kasus ini
Kasus kesehatan yang sering dianggap hoax ini, ternyata mendapat sanggahan dari sang ahli. Salah satunya adalah dr Linda Herliana SpTHT-KL, Mkes selaku Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan. Kepada detik.com, ia menyebutkan kalau ikan asin memang jadi faktor terbesar timbulnya kanker nasofaring. Menurutnya, ikan asin mengandung senyawa nitrosamin yang merupakan karsogenik atau senyawa penyebab kanker. Lalu kenapa bisa begitu?
Ternyata, ini bukan dari ikan asin itu sendiri, tapi lebih kepada proses pengolahannya. “Karena di ikan asin itu cara pengolahannya kan dijemur. Nah si matahari ini di daging ikan itu ada kandungan nitrit, nah si matahari ini mengubah nitrit ini menjadi zat yang kita namakan nitrosamin,” ujar dr Linda.
Munculnya kanker yang awalnya susah untuk dideteksi
Kanker nasofaring tak hanya membawa kabar buruk karena berasal dari ikan asin. Tapi juga munculnya yang tidak bisa dideteksi sama sekali. Disadur dari laman hellosehat.com, nasofaring tahap awal memang tidak memunculkan gejala apapun. Mungkin hanya berupa sakit ketika menelan yang biasanya jadi pertanda radang tenggorokan.
Tapi, kalau gejala itu tetap dibiarkan, bisa memunculkan ciri-ciri lain. Contohnya benjolan pada hidung atau leher, darah di air liur, kesulitan bernapas, mimisan, kehilangan pendengaran dan telinga sering mengalami infeksi.
Kanker akan semakin parah kalau kekebalan tubuh rendah
Tumbuhnya kanker nasofaring dalam sistem pernapasan akan semakin pesat kalau kekebalan tubuh rendah. Jadi ikan asin ini sangat tak dianjurkan dikonsumsi oleh anak-anak. Menurut dr Selfiyanti B, SpTHT-KL , Spesialis THT di RS Meilia Cibubur, anak-anak yang sudah terbiasa makan ikan asin, maka dewasa nanti akan lebih rentan terserang kanker nasofaring.
Apalagi hampir setiap hari kita mengonsumsi garam sebagai penyedap makanan, kanker tersebut bisa lebih cepat berkembang. Disalin dari republika.co.id, jika garam sendiri merupakan salah satu bumbu dapur yang dapat menaikkan tekanan darah dan bisa memicu tumbuhnya kanker.
Tapi, butuh beberapa faktor lagi untuk ikan asin berubah menjadi pemicu kanker
Setelah membaca ulasan di atas, cukup membuat kita ketar ketir sendiri. Ikan yang selama ini kita anggap bergizi tinggi, ternyata punya dampak buruk bagi kesehatan. Eits, tapi tunggu dulu. Jangan buru-buru menyimpulkan jika ikan asin harus dihapuskan dari daftar lauk favorit kita.
Sebab, Dr. dr. Farhat, M.Ked menegaskan, minimal harus ada dua atau lebih pemicu sehingga bisa membuat seseorang terkena kanker nasofaring. Misalnya seperti faktor genetik, infeksi virus bernama Epsteinbarr (EBV), makanan dan juga lingkungan. Kalau hanya memakan ikan asin saja, ya kanker hidung enggak akan datang begitu saja.
BACA JUGA : Banyak Dijual di Pasaran, 3 Ikan Ini Nyatanya Berbahaya Bagi Kesehatan
Meskipun kanker hidung tidak hanya berasal dari ikan asin, tapi tentu kita wajib untuk waspada Sahabat Boombastis. Ikan asin sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari untuk mengurangi risiko terjangkit kanker nasofaring. Suka sih boleh, tapi hindari mengonsumsi terlalu berlebih ya.