Kartini memang tidak pernah lepas dari ingatan kita semua. Jasa-jasanya dalam memperjuangkan emansipasi wanita, membuat para perempuan saat ini menjadi lebih berani dalam mengambil tindakan apapun. Sikap itulah yang membuat para wanita kedudukannya sejajar dengan para lelaki. Bisa kita lihat sekarang, banyak perempuan-perempuan tangguh menjadi pemimpin dan dapat mengukir prestasi.
Contohnya saja adalah menteri perikanan dan kelautan Indonesia yakni Ibu Susi. Wanita yang penampilannya sederhana ini mampu membuktikan kepada Indonesia kalau Kartini telah lahir kembali. Bukan dengan pakaian kebaya dan mengangkat derajat wanita, tapi melalui keputusan yang beliau ambil untuk memajukan negeri kita tercinta yaitu Indonesia. Selain itu, wanita berambut ikal tersebut juga mampu membuka mata kita dengan segala prestasi yang ia himpun walaupun beliau hanyalah tamatan SMP saja.
Tenggelamkan kapal, keputusan yang awalnya dicaci tapi kemudian dipuji
Keputusan menenggelamkan kapal yang dibuat oleh Ibu Susi menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Namun, menteri tangguh kita tersebut tidak peduli dengan komentar siapa pun. Beliau ingin membuat perairan di negaranya aman sentosa tanpa ada yang mengganggu. Ia tidak mau sumber daya ikan yang dimiliki Indonesia diambil seenaknya oleh beberapa kapal asing.
Apalagi, kapal-kapal tersebut tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum menginjakkan kaki ke perairan Indonesia. Oleh karena itu, dengan pemikiran matang, maka tercetuslah ide untuk menenggelamkan kapal siapa saja yang berani masuk dan berniat untuk mengambil hasil bumi dari laut Indonesia.
Membangun Sentra Kelautan untuk memajukan sektor perikanan Indonesia
Prestasi Ibu Susi untuk perikanan di Indonesia tidak hanya penenggelaman kapal saja, tapi juga dengan membangun sebuah SKPT. SKPT merupakan singkatan dari Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang berfungsi menggenjot sektor perikanan negara kita. Dengan membangun SKPT, beliau berharap perikanan Indonesia tidak tenggelam seperti kapal asing yang berusaha mencuri sumber daya laut bumi pertiwi.
Mungkin kalian berpikir, jika SKPT hanya dibangun satu atau dua unit saja. Akan tetapi, Sentra Kelautan tersebut sudah dibangun di beberapa kawasan terluar Indonesia. Bukan itu saja, setiap sentra sudah dilengkapi dengan segala fasilitas pendukung seperti kapal dan alat penangkapan ikan yang mumpuni.
Kapal Cantrang yang ia larang agar populasi ikan tidak habis begitu saja
Kapal asing sudah bukan menjadi masalah utama lagi di Indonesia karena penenggelaman kapal mampu membasmi itu semua. Akan tetapi, ada hal lain yang menjadi masalah baru dan membuat menteri Susi harus bertindak keras. Persoalan tersebut adalah banyaknya nelayan Indonesia yang menggunakan kapal cantrang untuk menangkap ikan. Padahal, kapal cantrang tersebut sangat mengancam kehidupan dari ikan-ikan tersebut.
Jika alat tersebut terus digunakan, lama kelamaan ikan habis dan tidak akan ada lagi hasil bumi yang dibangga-banggakan. Maka dari itu, Menteri Susi mengambil kebijakan dengan dilarangnya pemakaian kapal cantrang untuk menangkap ikan. Namun, ketentuan tersebut disanggah oleh nelayan karena hanya cantrang yang dimiliki mereka. Tapi, beliau tetap saja ingin menggunakan aturan tersebut demi kelangsungan hidup ikan.
Menteri Susi raih penghargaan maritim dunia berkat kebijakan yang ia buat
Kebijakan yang dibuat oleh Menteri Susi bukan hanya bisa memajukan sektor perikanan Indonesia saja. Namun, peraturan ketat tersebut dapat membawanya ke Washington DC, Amerika Serikat untuk menerima penghargaan maritim tingkat dunia. Penghargaan tersebut bernama Benchley Ocean Awards dalam kategori kepemimpinan.
Lewat pencapaian ini Ibu Susi bisa tersenyum bangga dan dapat membuktikan kepada Indonesia kalau yang ia lakukan selama ini adalah benar. Walaupun itu mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, ternyata aturan tersebut bisa memajukan Indonesia dan akhirnya bisa diakui oleh seluruh dunia.
Tak kalah dari Benchley Ocean Awards, ia juga mendapatkan penghargaan WWF
Bagaimana Indonesia tidak bangga mempunyai Ibu Susi karena beliau mempunyai segudang prestasi. Setelah Benchley Ocean Awards, pada akhir tahun 2016, menteri yang suka bergaya nyentrik tersebut mendapatkan penghargaan dari WWF. Penghargaan tersebut diberikan kepada Ibu Susi karena organisasi PBB melihat kebijakan dan kinerjanya yang sangat peduli terhadap lingkungan.
Beberapa di antaranya adalah memberantas para nelayan yang menggunakan kapal cantrang dan mencegah pengambilan sumber daya ikan di laut Indonesia. Kabar baiknya, penghargaan ini hanya diberikan kepada 100 orang di dunia dan salah satunya adalah menteri kebanggaan kita yakni Ibu Susi.
Setelah melihat perjuangan Ibu Susi untuk memajukan kesejahteraan laut Indonesia, apakah kalian punya orang tertentu yang kalian dijadikan sebagai sosok #KartinikuInspirasiku? Yuk, join Fair & Lovely untuk mengapresiasi perempuan-perempuan Indonesia yang telah mengalahkan segala keterbatasan yang ada dan berjuang untuk tujuan yang mulia. Caranya bisa dengan mengintip tautan ini. Karena Fair & Lovely percaya, bahwa setiap orang bisa menjadi sosok Kartini, yang melawan segala tantangan dan berjuang untuk menggapai mimpinya.