Kasih sayang seorang ibu kepada sang anak sangatlah besar. Ia akan menuruti semua keinginan buah hatinya walaupun itu akan membuatnya menderita sekalipun. Seperti seorang ibu yang bernama Juwarti ini, ia rela menjual ginjalnya demi memenuhi keinginan putranya. Sang anak ingin sekali dibelikan ponsel, sedangkan Ibu Juwarti tidak punya cukup uang untuk membeli barang mewah tersebut.
Ya, sungguh miris memang melihat kejadian yang dialami oleh Ibu Juwarti ini. Di kala ia sedang dalam masa yang sulit, wanita asal Surabaya ini harus membelikan ponsel sang anak. Tapi Ibu dari dua orang anak tersebut sudah tidak peduli lagi dengan kesulitan ekonominya, sehingga membuat Juwarti rela menjual organ tubuhnya yang sangat penting itu.
Berawal dari sang anak yang terus menerus meminta ponsel
Wanita yang berusia 41 tahun ini sedang banyak dibicarakan di dunia maya. Pasalnya, ia nekat untuk menjual ginjal di sekitaran jalan wilayah kota Surabaya. Ia mengalungkan di lehernya sebuah tulisan jual ginjal murah. Dengan wajahnya yang melas dan badannya tampak lemas, membuat semua orang iba kepadanya.
Melihat Ibu Juwarti di pinggir jalan, ada seseorang yang melapor ke Command Center 112 Surabaya. Tak lama, petugas Pemkot Surabaya mendatangi Ibu Juwarti untuk diamankan terlebih dahulu. Setelah itu, petugas langsung menanyainya kenapa ia nekat untuk menjual organ pentingnya tersebut. Awalnya, Juwarti hanya mengaku kalau ia terdesak kebutuhan ekonomi. Tapi, lama-lama ia mengatakan yang sebenarnya kalau dirinya menjual ginjal karena desakan dari sang anak agar dibelikan ponsel.
Juwarti menuruti karena tak ingin anaknya menjadi malas sekolah
Pengakuan Juwarti tidak hanya itu saja, ia juga mengakui beberapa hal. Salah satunya adalah Juwarti sebenarnya geram dengan perlakuan anaknya. Itu karena putranya sudah dua kali diberikan handphone, namun semuanya dihilangkan entah kemana. Ada rasa kecewa di hati Juwarti sebab anaknya tidak bisa menjaga barang mewahnya tersebut, tapi di sisi lain wanita yang menjadi tulang punggung keluarga ini juga kasihan kalau putranya tak mempunyai ponsel.
Selain itu, ia juga mengatakan jika tidak ingin anaknya kehilangan gairah hidup. Juwarti sangat ingin anaknya bisa giat bersekolah hingga lulu SMA dan jangan sampai tidak naik kelas lagi. Oleh karena itu, Juwarti sampai nekat untuk menjual ginjalnya asal sang putra bisa semangat untuk bersekolah.
Ekonomi yang pas-pasan membuat Juwarti tak mampu membelikan ponsel
Jika Juwarti mempunyai uang yang banyak, tak mungkin sekali ia menjual ginjalnya di pinggir jalan. Kehidupannya bisa dibilang sangatlah susah dan pas-pasan. Ekonomi yang cukup minim ini ia rasakan bersama keluarga sejak sang suami meninggal dunia. Akhirnya, Juwartilah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Dua anaknya yang masih berkesekolah, membuat wanita berambut pendek tersebut semakin semangat dalam bekerja. Profesinya saat ini adalah mengajar les anak-anak sekolah di sekitar rumahnya. Tapi, karena uang hasil jerih payahnya memberikan les tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya Juwarti juga berjualan kaos kaki. Dengan kedua pekerjaannya tersebut, ia bisa menghidupi kedua anaknya walaupun secara sederhana.
Sosok Juwarti yang pendiam membuat saudaranya kaget jika ia nekat menjual ginjal
Juwarti di dalam keluarganya terkenal dengan sosok yang pendiam. Suwarno sang kakak pun menuturkan jika adiknya ini tak pernah bercerita masalah keluarga kepada siapapun. Ia hanya menyebutkan kalau Juwarti hanya bercerita kalau keluarganya sedang dalam masa yang sangat sulit. Sehingga Suwarno dengan saudara yang lain berinisiatif untuk membiayai sekolah kedua anak Juwarti.
Mendengar pemberitaan yang beredar, Suwarno sangat tak menyangka kalau sang adik bisa melakukan hal nekat tersebut. Ia juga baru mengetahui kalau ponsel keponakannya hilang, sehingga Juwarti membutuhkan sejumlah uang.
Kasihan melihat Ibu Juwarti, Walikota Surabaya ingin belikan handphone
Kejadian yang sangat miris ini akhirnya terdengar juga oleh Walikota Surabaya yaitu Ibu Risma. Ibu Risma berniat ingin menemui Juwarti. Tapi, tak hanya menemui saja, Walikota Surabaya tersebut juga ingin memberikan handphone untuk putra Ibu Juwarti. Dilansir dari surya.co.id, Ibu Risma sangat kasihan dengan keadaan Juwarti yang nekat menjual ginjalnya.
Namun, Ibu Risma tidak hanya memberikan angin segar itu saja kepada Juwarti. Ia juga ingin memberikan ibu dari dua anak tersebut pekerjaan. Juwarti akan diberikan kesempatan berjualan di daerah Kebun Binatang Surabaya. Dengan begitu, Ibu Risma berharap wanita yang berprofesi sebagai guru les tersebut bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak lagi.
Sangat miris melihat kejadian menjual ginjal demi memberikan anaknya sebuah ponsel. Seharusnya sebagai anak, harus mengerti keadaan orangtua kita seperti apa. Karena tidak semua keinginan kita harus dipenuhi. Sedangkan untuk para ibu, jangan terlalu memanjakan anak. Ya, walaupu kasih sayang kepada anaknya tidak ada batasnya, namun ada beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan. Semoga, peristiwa itu tidak terulang kembali baik di Surabaya atau tempat lain.