Pesta pernikahan seharusnya menjadi acara yang menyenangkan bagi pengantin, keluarga dan seluruh tamu undangan. Tapi beda halnya dengan pesta pernikahan di Jakarta Selatan ini. Ada seorang ibu dan anak yang merusak acara dengan mengambil uang dari kotak sumbangan di bagian penerima tamu.
Mungkin cukup tak masuk di akal ya. Pasalnya kotak tersebut sudah digembok dan hanya ada satu lubang untuk memasukkan uang. Ditambah lagi ada sudah ada penerima tamu yang menjaga kotak. Lantas, bagaimana mereka mengambil uang dari dalam kotak tersebut?
https://www.youtube.com/watch?v=MuvBy4E1LdQ
Menurut Indra Kencana selaku keluarga salah satu mempelai mengungkapkan jika ibu (FW) dan anak (BP) saling berbagi tugas. Untuk ibu, ia bertugas mengalihkan perhatian penjaga kotak dan para tamu undangan. Sedangkan sang anak yang bertugas untuk mengambil uang dari kotak.
Jadi, BP mengambil uang dari kotak tersebut dengan menggunakan pinset. Agak butuh perjuangan memang karena letak amplop yang tak beraturan. Tapi BP bisa mendapatkan banyak amplop karena saat itu kotak sudah terisi penuh. Sehingga ia dengan mudah memancing uang sumbangan yang seharusnya menjadi milik para pengantin.
Selain itu, si anak juga menambahkan trik lain supaya aksinya tidak diketahui orang lain. Adalah dengan menutupi sisi kanan dan kiri lubang kotak uang. Pada sebelah kiri ditutupi oleh bingkisan dari tamu undangan yang ukurannya cukup besar. Sedangkan di sisi kanan, ia menutupinya dengan tas ibunya. Jadi ia bisa dengan bebas mengambil uang dari kotak yang digadang-gadang sampai dengan tiga juta rupiah.
Kejahatan memang selalu terjadi di mana dan kapan saja. Parahnya ini terkadang terjadi bukan karena niat, tapi lantaran ada kesempatan. Oleh karena itu, bagi Sahabat Boombastis yang ingin menyelenggarakan pesta pernikahan, sebaiknya lebih berhati-hati untuk meletakkan kotak uang.
BACA JUGA : Pernikahan Hampir Batal karena Katering Tak Datang, Ini Ciri dari Wedding Organizer Palsu
Ada beberapa cara untuk menghindari hal seperti ini. Pertama adalah meletakan kotak uang di dekat tempat duduk pengantin. Kedua, para tamu ada baiknya disuruh untuk membawa undangan sebagai bukti jika mereka memang benar-benar diundang. Lalu yang terakhir, pemeriksaan undangan sebaiknya dilakukan oleh keamanan sebelum masuk ke dalam gedung. Dari ketiga cara ini kemungkinan besar tidak akan ada lagi kejadian seperti di atas.