Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu menenggelamkan anak bayinya ke dalam sebuah ember berisi air. Ia sempat dibiarkan mengambang dan air dinyalakan hingga mengenai wajahnya. Bahkan, sang ibu tertawa sembari membalikkan bayi hingga bayinya tenggelam.
Kejadian ini diketahui dilakukan di rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (3/10). Polisi tengah mendalami kasus ini dan menyelidiki lebih lanjut tentang kejadian ini. Ada 3 saksi yang telah diperiksa guna mengetahui kronologi kejadian.
3 Saksi tersebut adalah salah satu tetangga yang mengetahui kejadian tersebut, ketua RT, dan ibu bayi itu sendiri. Polisi juga menggandeng KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan UP3A (Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Ibu Mengalami Baby Blues
Menurut keterangan sang ibu, ia melakukannya dengan tidak sadar. Awalnya, ia merasa kelelahan saat mengurus 3 anaknya yang semuanya masih balita. Saat itu, ia sedang menelepon bersama dengan teman-temannya. Tindakannya menenggelamkan sang anak dianggap bercandaan.
Dilansir dari Kompas, saat didatangi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), sang ibu mengalami depresi dan sindrom baby blues. Ia kebingungan dan kelelahan karena harus merawat 3 anak sekaligus. Suami dan keluarga besar pun tidak mengetahui mengenai sindrom yang dialami ibu ini.
Komnas PA sebenarnya ingin mengambil alih sementara pengurusan 3 balita. Namun, ibu dari ibu 3 anak ini, masih menyanggupi untuk merawat cucu-cucunya. Ia akan dibantu oleh salah seorang tetangganya.
Apa Itu Sindrom Baby Blues?
Sindrom baby blues memang tidak bisa disepelekan. Ini adalah keadaan gangguan kesehatan mental yang dialami ibu setelah melahirkan anak mereka. Sindrom ini bisa muncul di minggu pertama hingga kedua pasca melahirkan. Penyebabnya sendiri masih belum diketahui secara pasti hingga kini.
Gejala yang dialami adalah perubahan suasana hati, seperti mudah marah dan menangis tiba-tiba. Gampang tersinggung karena omongan dan tindakan orang lain juga menjadi salah satu gejala sindrom ini. Selain itu, ibu yang mengalami sindrom baby blues akan sangat mudah merasa kelelahan.
Pemicu dan Cara Mengatasi Sindrom Baby Blues
Ada beberapa pemicu seorang ibu bisa mengalami sindrom baby blues. Seperti kaget akan perubahan sebelum dan sesudah melahirkan kemudian menjadi sosok ibu. Kurangnya istirahat karena kelelahan mengurus anak dan kebutuhan lain sendirian, juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom ini. Selain itu, pemicunya juga bisa berupa perubahan hormon dan punya riwayat gangguan mental, seperti depresi.
Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengatasi sindrom baby blues pada ibu. Mereka sangat butuh didampingi oleh orang terdekat. Adanya orang lain ini, bisa membuat ibu beristirahat dan menghindari terlalu kelelahan mengurus anak dan kebutuhan lainnya. Dengarkan keluh kesahnya agar tidak merasa sendirian. Berikan ibu me time atau waktu sendiri. Jika sindrom baby blues tidak kunjung membaik lebih dari 2 minggu, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter.
BACA JUGA: 4 Kisah Orangtua Tega Aniaya Anak Sendiri, Ada yang Sampai Tewas!
Sindrom baby blues tidak boleh dipandang sebelah mata. Jika seorang ibu yang baru saja melahirkan sudah mengalami gejala-gejalanya, lebih baik segera ditangani.