Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa yang mempunyai peradaban tinggi. Namun ternyata di balik itu semua, ada sisi ‘gelap’ yang jarang diketahui. Dalam pemerintahannya, para penguasa Romawi menerapkan sistem hukuman yang luar biasa sadis. Mereka tak segan menyakiti siapa pun yang dianggap bersalah, terutama para budak.
Pada ulasan kali ini, Boombastis.com akan membahas seberapa kejam hukuman yang biasa diberikan kepada mereka, yang dianggap mempunyai kesalahan dan tidak bisa termaafkan. Simak sampai habis ya, Sahabat Boombastis!
Dikubur hidup-hidup
Dikubur dalam keadaan hidup-hidup ini merupakan hukuman yang banyak diterapkan, salah satunya juga oleh pemimpin Romawi Kuno. Salah satu pemimpin terkejam adalah Nero, yang terkenal karena kebengisannya. Pada masa ia memerintah, Nero memberikan perintah kepada para wanita kuil untuk menjaga keperawanan mereka.
Jika ada yang melanggar, maka Nero akan melempar mereka ke dalam gua dan dibiarkan mati kelaparan. Selain itu, perempuan tersebut disuruh menggali kuburan mereka sendiri, yang terdapat duri di dalam kuburan tersebut. Korban akan disuruh masuk sampai tertancap duri tersebut dan mati terkubur dalam keadaan hidup.
Disalib dan dicambuki hingga tewas
Hukuman kedua adalah disalib. Penyaliban ini diberikan kepada para budak. Sistemnya pun tergantung dengan algojo yang mengeksekusi, tidak harus selalu tangannya dipaku di tiang salib. Para algojo terkadang mengikat budak di tiang salib, lalu kepalanya ditutup, dan dicambuk sampai meninggal.
Terkadang jika sang algojo ingin orang tersebut cepat meninggal, ia akan melukai bagian tubuhnya terlebih dahulu. Penyaliban juga bisa dilakukan dengan cara kepala di bawah dan kaki di atas. Kejam sekali bukan?
Dijahit di dalam perut keledai
Dalam penyiksaan ini, keledai akan dibunuh terlebih dahulu dan dikeluarkan isi perutnya. Orang yang dihukum, selanjutnya akan ditelanjangi dan dimasukkan ke dalam perut keledai tersebut. Posisi orang tersebut meringkuk, karena tubuh keledai yang kecil. Selanjutnya, perut keledai akan dijahit, kepala orang yang dihukum akan dibiarkan menyembul keluar agar tetap bisa bernapas.
Bangkai keledai akan dibiarkan di bawah sinar matahari yang terik. Dalam beberapa hari, keledai akan membusuk bersama orang yang dihukum tersebut. Akibatnya, akan muncul belatung yang menggerogoti tubuh si korban hingga ia juga akan mati perlahan-lahan.
Digerogoti hewan kecil dari dalam
Hukuman sadis selanjutnya adalah dihukum dengan cara digerogoti dari dalam oleh hewan-hewan kecil. Hukuman ini diberikan kepada mereka yang beragama Kristen. Karena, pada masa Romawi, Kristen dianggap sebagai ajaran yang menyimpang. Tak heran, para pemeluk Kristen akan beribadah secara sembunyi-sembunyi. Saat ketahuan, mereka akan mendapatkan hukuman super sadis.
Para pemeluk agama ini akan disiram dengan madu dan susu, setelahnya dimasukkan ke dalam tong sempit. Setelahnya, mereka akan disuapi dengan makanan yang terdapat di dalamnya serangga kecil, seperti larva. Karena tubuh mereka yang penuh cairan manis, maka larva akan menggerogoti mereka dari dalam hingga mati secara perlahan.
Dilempar kepada babi liar
Hukuman ini berlaku pada masa pemimpin Santo Gregorius pada abad ke-6 M. Ditujukan kepada para perawan yang dianggap sudah melakukan kesalahan. Para perempuan itu akan diambil keperawanannya terlebih dahulu. Lalu setelah mereka akan ditelanjangi di depan umum.
Sadisnya lagi, perut mereka akan diiris, diambil isi perutnya, lalu dijahit kembali. Tidak hanya sampai di situ saja, mereka akan dilempar ke babi liar yang akan mengoyak tubuh mereka.
BACA JUGA: Mengintip Ngerinya ‘Taman Neraka’, Tempat Ekstrem yang Tawarkan Sensasi Siksaan Berat
Semua hukuman di atas diterapkan dengan satu tujuan, agar si terhukum mati secara perlahan dan merasakan kesakitan menjelang ajal mereka. Hukuman-hukuman yang diterapkan oleh para pemimpin Romawi Kuno ini masuk dalam list hukuman sadis sepanjang sejarah. Duh, tidak membayangkan betapa menyakitkannya hal itu.