Nggak bisa dipungkiri lagi, mabuk-mabukan adalah kegiatan yang mengandung banyak kerugian daripada keuntungan. Keluar uang untuk beli miras, badan rusak, dan belum lagi nyawa terancam. Ya, kalau kamu coba-coba minum oplosan tentu saja nyawa kamu bakalan melayang. Namun, masih banyak orang yang melakukannya. Padahal sudah diingatkan lho sama lagu dangdut koplo.
Parahnya lagi beberapa orang yang mabuk malah dengan jumawa menyetir kendaraan. Mereka ini nggak mikirin keselamatan diri sendiri dan orang lain. Banyak lho kasus kecelakaan yang disebabkan oleh para pengemudi mabuk ini. Sebut saja kasus Afriani yang menewaskan anak-anak kecil di Tugu Tani beberapa tahun lalu. Masih ingatkan?
Karena kecelakaan tersebut, ia dihukum berat. Ia harus mendekam dipenjara selama belasan tahun. Kejadian seperti ini tak hanya dialami Afriani, masih banyak lagi kasus serupa yang bahkan lebih bikin celaka, dan tentu saja para pelakunya dihukum dengan sangat berat.
Pejabat Korea Utara Dihukum Mati
Sudah bukan rahasia kalau pemimpin Korea Utara Kim Jong Un suka berbuat yang di luar batas. Salah satunya adalah dengan mengeksekusi pejabatnya yang bernama Kim Chol. Alasan eksekusi yang dijatuhkan pada Kim Chol adalah karena ia mabuk-mabukan pada masa berkabung. Dalam masa bekabung untuk Kim Jong-Il ini, Jong Un memerintahkan seluruh rakyatnya untuk tidak bersenang-senang selama 100 hari.
Malang bagi Kim Chol, ia kedapatan bersenang-senang dengan beberapa orang temannya. Jong Un kemudian memerintahkan eksekusi untuk Kim Chol dengan cara ditembak. Beberapa teman Kim Chol yang lain selamat, tapi tetap saja mendapat hukuman yang keras karena kedapatan melakukan pesta seks dan mabuk-mabukan.
Memandikan Mayat Bagi Pengemudi Mabuk di Thailand
Negeri Gajah Putih, Thailand menerapkan hukuman yang berat bagi mereka yang mengemudi dalam keadaan mabuk. Hukuman tersebut bertujuan agar kapok dan nggak berani mengemudikan kendaraan saat teler. Lalu apa hukumannya? Pada awalnya pemerintah setempat memberi hukuman dengan bekerja amal di rumah sakit setempat. Namun, karena hukuman itu tidak memberikan efek yang signifikan, maka pemerintah menaikkan tingkatannya.
Bagi para pengemudi mabuk di Thailand, jika sampai mengakibatkan kecelakaan, maka mereka akan dihukum untuk memandikan mayat. Waduh! Berat sekaligus serem ya. Kita sendiri belum tentu sanggup melakukannya. Hukuman tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena pengemudi mabuk, karena Thailand menjadi negara tertinggi kedua setelah Libya untuk lalu lintasnya yang mematikan.
Hampir Dihukum Mati Karena Menewaskan 4 Orang
Yang namanya mabuk kalau sudah menyetir mobil, pasti ngawur kan? Nah, menyetir dalam keadaan mabuk ini dilakukan oleh Sun Weiming. Pada Juli 2009 silam, Sun Weiming menewaskan 4 orang karena ulahnya mengemudi dalam keadaan mabuk. Akibatnya Sun Weiming dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Cheng Du, Tiongkok.
Ini adalah kali pertama Tiongkok menjatuhkan vonis mati pada pelanggar ketertiban lalu lintas. Sun Weiming mengajukan banding atas vonisnya tersebut. Nasib Weiming sepertinya sedang beruntung, lewat pengadilan banding, hukuman yang diterimanya adalah penjara seumur hidup. Tetap saja masih berat.
Anggota Kongres Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup
Sudah sewajarnya jika menghilangkan nyawa orang dihukum dengan ganjaran yang setimpal. Itulah yang dialami oleh salah seorang yang bertempat tinggal di Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Adalah Yang Shunzhong yang mendapatkan vonis penjara seumur hidup karena telah menabrak 12 orang.
Dari 12 orang tersebut, 4 di antaranya tewas di TKP, dan 8 orang lainnya menderita luka berat. Ironisnya Shunzong adalah anggota kongres di Tiongkok.
Cerita-cerita tersebut semoga dapat mengingatkan kita saat mengemudi di jalan raya. Meskipun nggak mabuk, kita tetap harus menjadi pengemudi yang bertanggung jawab. Kita harus sadar akan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jangan ngawur ya!