Sebuah negara pasti punya yang namanya hukum untuk mewujudkan keadilan antara satu orang dengan orang lain. Tapi banyak hukum yang ternyata menciptakan kecemburuan sosial bagi beberapa orang minoritas. Hal ini dikarenakan pembuatan aturan yang bersifat memihak dan tidak adil.
Baca Juga : Ayam Jago Berotot Ini Berharga Super Mahal!
Salah satunya di negara Paman Sam. Meski terlihat aman dan tentram, Amerika ternyata memiliki sejarah kelam tentang hukum dan bisa saja sampai saat ini. Setidaknya banyak korban yang tidak bersalah malah mendapatkan hukuman penjara hingga hukuman mati. Berikut ini adalah beberapa hukum menakutkan yang pernah berjalan di Amerika.
Alien and Sedition Act merupakan sebuah hukum yang paling ditakuti para imigran. Hukum ini disahkan pada pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang kedua. Ialah Presiden John Adams yang dikenal dengan Bapak Bangsa (Founding Father) Amerika Serikat dan juga menjadi seorang pemimpin yang membebaskan Amerika dari Inggris.
Pada tahun 1798 hukum Alien and Sedition Act diresmikan dan ditandatangani sebagai undang-undang negara. Hukum ini berisikan penahanan dan pendeporatasian setiap imigran asing yang dianggap sebagai ‘ancaman’ bagi pemerintahan Amerika Serikat. Bukan hanya bagi imigran, beberapa negara bagian seperti Kentucky dan Virginia melayangkan protes secara resmi atas berlakunya hukum ini. Namun sayangnya tidak ada kebijakan tentang protes yang dilayangkan.
Sebuah aturan yang tercetus ketika Perang Dunia II berlangsung. Aturan yang disebarkan ke seluruh pelosok Amerika ini di bawah pemerintahan Presiden Franklin D. Roosevelt pada tahun 1942. Aturan ini berisikan perintah untuk memenjarakan semua orang Jepang yang berada di kawasan Amerika Serikat.
Masalahnya masih sama, orang tersebut bakal menjadi sebuah ancaman bagi pemerintah setempat. Setelah aturan ini menyebar, lebih dari 120.000 orang Jepang yang ada di pantai barat dipenjara. Jumlah tersebut bukan hanya pria dewasa, tapi juga wanita dan juga anak-anak. Sedangkan bagi yang menolak perintah ini juga akan dihukum dan kehilangan seluruh harta benda yang dimiliki.
Negara akan memberikan penghargaan bagi mereka yang memiliki pemikiran dan pendapat brilian tentang negaranya di masa depan. Namun kenyataan yang ada ketika perang dunia I, Amerika Serikat membuat aturan yang dikenal dengan Espionase Act 1917 yang berisikan untuk memenjarakan para pemikir sosialis mereka sendiri.
Hukum ini dibuat karena takut adanya interferensi dan perekrutan militer besar-besaran. Ditambah lagi banyak dari mereka melakukan banyak pelanggaran dan mengeluarkan pendapat yang sedikit mencolok. Padahal untuk memajukan sebuah negara, pemikiran mereka dibutuhkan. Untungnya hukum ini sudah dicabut.
Hukum satu ini merupakan hukum pengganti Espionase Act 1917 yang mendapatkan protes keras dari warga Amerika. Namun, setelah hukum ini berjalan keadaan malah semakin parah. Banyak pemikir merasa dibatasi dalam mengemukakan pendapat yang ingin dilontarkan dalam kongres. Para pemikir ini juga kurang dihargai keberadaannya.
Segala bentuk pendapat yang berhubungan dengan pemerintahan akan ditolak mentah-mentah. Bukan hanya itu, ketika mengucapkan tentang pemerintah, bendera dan juga militer dengan kata kasar bakal mendapat hukuman dari pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah bisa menyiksa dan mengurung sampai 20 tahun di dalam penjara.
Yah, hukum yang dikenal dengan ‘Indian Removal’ ini dibuat dan disahkan oleh Presiden Andrew Jackson. Awalnya, hukum ini memiliki tujuan khusus agar orang pribumi dapat belajar cara bercocok tanam orang Eropa. Ia memutuskan membuat aturan menukar tanah pribumi dengan barang dagangan orang Eropa.
Karena adanya aturan untuk saling tukar menukar, Andrew memindahkan rakyat pribumi di wilayah barat sungai Missisipi ke arah utara sungai. Namun bukannya mendapatkan kesejahteraan, rakyat pribumi yang dipindahkan mengalami kelaparan sehingga banyak orang tewas akibat hukum satu ini.
Baca Juga : Muncul Pria Ganteng ‘Kembaran’ Britney Spears
Bukan hanya hukum yang tak berdasar saja yang ada di sejarah pemerintahan Amerika Serikat. Ratusan hingga ribuan korban tewas akibat salah pengeksekusian hukum mati. Meski diakui sebagai negara yang maju, ada banyak faktor yang membuktikan sebuah negara maju juga mempunyai kekurangan. Terutama ketentraman warga negaranya sendiri.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…