Publik tanah air sempat dihebohkan dengan adanya isu soal wacana pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Dilansir dari Kompas (18/12), hal ini dihembuskan oleh media-media asal Israel, seiring dengan dibukanya keran diplomatik negeri Zionis tersebut dengan beberapa negara-negara Arab.
Indonesia melalui Presiden Joko Widodo menepis hal tersebut dengan menelepon Palestina Mahmoud Abbas, dan memastikan dukungan tanah air terhadap kemerdekaan Palestina. Meski demikian, Indonesia sempat memiliki hubungan dengan Israel meski tidak secara resmi. Mulai dari perdagangan hingga jual beli pesawat tempur di era 80an.
Pembelian Pesawat A4 Skyhawk Israel oleh Indonesia lewat “Operasi Alpha”
Operasi Alpha tidak pernah tercatat dan diakui secara resmi karena memang dilakukan secara rahasia antara intelijen Indonesia dengan Israel, setelah melalui kesepakatan dan proses panjang yang melelahkan. Drama intelijen itu terkuak setelah salah seorang pilot TNI Angkatan Udara (AU), Djoko Poerwoko, membocorkan melalui buku otobiografinya yang berjudul ‘Menari di angkasa’. Ia merupakan salah satu yang dilatih di Israel.
Kunjungan Yitzhak Rabin ke Jakarta dan bertemu dengan Presiden Soeharto
Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin pernah berkunjung secara rahasia di Jalan Cendana, Jakarta, pada Jumat, 16 Oktober 1993. Pertemuan singkat yang hanya berlangsung selama setengah jam itu dalam rangka melunakkan hati Indonesia agar mau membuka hubungan diplomatik dan perdagangan. Terlebih, setelah Israel menjual beberapa unit Skyhawk mereka di era 80an.
Hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel
Hubungan dagang antara Israel dan Indonesia juga terbilang lumayan untuk ukuran negara yang tak memiliki hubungan diplomatik. Pada tahun 2019, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai $120,3 juta yang mencakup 59 produk. Jika ditotal dengan menggunakan kurs dolar saat itu (Rp14.000), nilainya mencapai Rp1,68 triliun. Meski nilainya tergolong kecil dari negara lain, hal tersebut membuktikan adanya hubungan dagang antar kedua negara.
Jalur pariwisata religius Israel yang ramai dikunjungi turis asal Indonesia
Sebagai negeri yang memiliki banyak situs-situs keagamaan, Israel juga banyak dikunjungi turis-turis asal Indonesia yang ingin berwisata religi. Saat Natal dan perayaan Paskah, turis Nasrani asal Indonesia banyak berkunjung ke Betlehem dan Yerusalem. Sementara bagi yang Muslim, destinasi yang dikunjungi adalah Masjid Al-Aqsa dan Maqom Ibrahim.
Kunjungan jurnalis, mahasiswa, hingga tim pakar bencana RI ke Israel
Sejumlah kunjungan ke Israel juga dilakukan oleh beberapa kelompok tertentu asal Indonesia. Mereka yang diketahui pernah ke sana adalah tim pakar bencana yang difasilitasi oleh Project Interchange, lembaga nirlaba Komite Yahudi Amerika Serikat (AJC), pelatihan ilmu pertanian di the Arava International Center of Agriculture Training (AICAT), hingga kunjungan sejumlah anggota MUI dan wartawan ke Israel yang sempat menuai kontroversi di tanah air.
BACA JUGA: 5 Fakta Unik Tentang Israel yang Ternyata Tak Banyak Diketahui
Langkah Presiden Joko Widodo juga didukung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, di mana Indonesia secara tegas tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Meski demikian, hubungan tidak resmi yang ada di atas menjadi bentuk ‘kedekatan’ tersendiri antara Indonesia dan Israel.