Mengapa bulan Ramadan disebut sebagai waktu yang penuh berkah? Karena pada bulan ini Allah membuka pintu maaf selebar-lebarnya, mengijabah segala permintaan, dan melipatgandakan amal. Nah, begitupun dengan perbuatan yang jelek dan tak terpuji, semua akan diganjar dan masuk dalam ladang dosa.
Setelah memasuki awal Ramadan, kita tentunya juga harus lebih berhati-hati dalam bertindak dan berucap. Waspadalah! Jangan sampai ada tingkah laku kurang pantas sehingga membuat kurangnya pahala berpuasa, atau mungkin membuat nilai ibadahnya sirna. Kan sayang kalau hanya dapat lapar dan haus saja. Untuk itu, Boombastis kali ini akan mengulas tentang hal-hal yang sebaiknya dikurangi selama Ramadan.
Ngerumpi dan membicarakan kejelekan orang
Tak bisa dipungkiri jika ngerumpi adalah salah satu kenikmatan tersendiri, apalagi untuk para kaum hawa. Walaupun katanya syetan sudah dipenjara menjelang bulan suci, nyatanya ada banyak sekali tayangan dan bacaan yang menggiring kita kepada membicarakan kejelekan orang lain. Memang sih, ghibah alias ngerumpi tidak membatalkan puasa, hanya menurut sebagian ulama, hal tersebut dapat mengurangi nilai ibadah kamu. So, be wise ya!
Menyimpan dendam lama
Ada yang masih punya rasa dendam dan merasa belum bisa memaafkan seseorang? Jika iya, maka Ramadan kali ini adalah waktu yang tepat untuk membuka pintu maaf yang lebar. Ketahuilah sahabat semua, memaafkan itu jauh lebih mulia daripada meminta maaf. Ketika semua kesalahan yang orang lain tak berbekas di hati kita, maka saat itu juga Allah akan memberi kita maaf atas khilaf yang pernah kita perbuat. Lah wong gusti Allah saja Maha Memaafkan, apalagi kita yang hanya statusnya hamba bukan?
Melihat tayangan yang mempertontonkan aurat
Sudah Ramadan sebaiknya tontonan semacam ini agak sedikit di rem. Walaupun sebagian chanel kesukaan kamu sudah menayangkan tontonan islami, tak menutup kemungkinan masih ada yang membuka channel nakal. Agar pahala tak terkikis oleh tayangan yang mempertontonkan aurat, lebih baik jaga pandangan. Sebulan saja kok, masa enggak kuat? Tapi, bukan juga berarti setelah Ramadan boleh lanjut ya, Alhamdulillah sih kalau bisa istiqomah dalam kebaikan seperti saat berpuasa.
Hindari pamer dalam bermedsos
Ada yang sangat semangat sekali ketika Ramadan, hal tersebut memang sangat dianjurkan dan boleh sekali dilakukan. Tapi, dengan catatan jangan sampai semangat menggebu menjerumuskan kamu ke dalam riya’ dan berakhir pamer. Yah, seperti contoh saking semangatnya, kamu sengaja posting seluruh aktivitas di status WA, FB, insta-story dkk. ‘Hari ini sudah khatam 3 juz’, atau ‘Alhamdulillah bisa bersedekah dan berbagi di bulan mulia ini’ atau mungkin ‘Jangan diganggu, sedang i’tikaf di masjid’. Kalau sudah muncul pikiran seperti ini, baiknya enggak usah sampai diunggah ke dalam medsos ya Saboom (Sahabat Boombastis).
Empat hal di atas adalah hal yang paling urgent dan sering sekali terjadi ketika bulan puasa. Artikel ini tujuannya untuk saling mengingatkan sebagai sesama umat yang sedang menjalani ibadah serupa. Semoga semakin hari, kita menjadikan Ramadan sebagai ajang untuk memperbaiki diri. Silakan share artikel ini menurut Saboom ini bermanfaat untuk sesama.