Highway of Tears, dari namanya saja sudah kebayang pasti ada sesuatu yang aneh. Bagaimana bisa sebuah jalan raya (highway) dipenuhi dengan air mata (tears)? Terletak di salah satu lokasi terpencil di Kanada, Highway of Tears disebut-sebut telah memakan “tumbal” 50 wanita dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
Banyak yang meyakini bahwa kisah lenyapnya puluhan wanita di Highway 16 yang membentang dari Prince George dan Prince Rupert, British Columbia tersebut karena adanya pembunuh berantai yang memangsa wanita-wanita muda. Tapi polisi tak pernah menemukan saksi mata atas dugaan tersebut. Sebagian orang lagi meyakini bahwa para wanita yang lenyap itu tak lain adalah korban dari kondisi jalan dan lingkungannya yang memang berbahaya.
Kisah Madison Scott yang Hilang Tanggal 28 Mei 2011
Seorang wanita berusia 20 tahun, Madison Scott dilaporkan menghilang tak jauh dari Highway of Tears tanggal 28 Mei 2011 lalu. Ia dinyatakan hilang setelah menghadiri sebuah pesta. Polisi bisa menemukan tenda dan kendaraan truknya, tapi tubuh Madison tak ditemukan. Setahun kemudian, orang tua Madison masih berusaha mencari tahu keberadaan putrinya dan menawarkan imbalan sebesar 100 ribu dolar bagi siapapun yang punya info terkait putrinya tersebut. Namun, tak ada bukti atau info apapun yang mengarah pada kasus hilangnya Madison tersebut. Masyarakat sekitar was-was. Rasanya tak mungkin membayangkan kalau Madison mabuk lalu terjun ke danau, kemudian tubuhnya lenyap dan tak bisa ditemukan.
Kasus Madison ini pun jadi prioritas pihak North District Major Crime. Meski belum menemukan bukti dan kejelasan, mereka terus berupaya mencari penyebab hilangnya Madison. Terlebih lagi muncul fakta kalau Madison juga bukan satu-satunya wanita yang hilang di wilayah tersebut.
Penyebab Hilangnya Puluhan Wanita Sangat Simpang Siur
Pihak berwenang menyebutkan bahwa jumlah wanita yang hilang adalah 18. Tapi kepala penduduk setempat mengatakan jumlahnya hampir 43 wanita. Polisi mengatakan 8 kasus yang terjadi tampak berkaitan dan mungkin dilakukan oleh satu pelaku yang sama. Bulan April 2014 bahkan polisi membuat sketsa pria tua yang berusaha menculik seorang wanita berusia 20 tahun di dekat Highway 16 tapi sosok pria tersebut tak pernah tertangkap.
Sebagian besar wanita yang hilang tinggal di daerah setempat dan menggunakan metode hitchhiking alias nebeng sebagai moda transportasi. Hal inilah yang kemudian diyakini pihak berwajib sebagai penyebab mereka mudah jadi target atau korban. Akhirnya para wanita setempat diberi larangan untuk tidak melakukan hitchhiking untuk bepergian. Memang sangat riskan sekali jika bepergian dengan nebeng atau menumpang di kendaraan orang asing.
Lokasi Highway of Tears Memang Berbahaya
Lokasi jalan raya ini pun terbilang sangat terpencil. Sinyal radio dan ponsel pun timbul tenggelam. Jauh dari perkotaan dan di kiri kanan ada hutan lebat. Siapa saja bisa punya niat buruk bisa dengan mudah menemukan mangsanya dan membuang mayatnya langsung ke tengah hutan. Hii, ngeri, ya.
Ray Michalko, penyidik swasta yang tinggal di Vancouver sudah melakukan investigasi kasus hilangnya wanita tersebut sejak tahun 2006. Menurutnya, pihak kepolisian tak memberi kontribusi bantuan yang banyak. Sehingga ia berupaya menyelidiki kasus tersebut dengan para penduduk setempat. Dalam seminggu setidaknya ia menghabiskan waktu 40 jam untuk menyelidiki kasus tersebut. Namun, sayangnya hasilnya masih nihil. Belum ada titik terang yang ditemukan.
Kesimpulannya, hingga saat ini jalanan tersebut masih berbahaya bagi perempuan. Entah ada predator wanita di sana, atau ada oknum penduduk asli yang punya motif berbahaya, yang jelas perempuan muda dan cantik yang lewat sana akan cenderung hilang tak berbekas. Sampai-sampai ada papan peringatan di jalan tersebut yang memperlihatkan wajah beberapa korbannya. Tak diketahui apakah mereka dibawa pergi ke tempat lain atau dihabisi nyawanya. Semua itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.