Manusia diciptakan Tuhan dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Mereka akan selalu tertarik untuk mencoba hal-hal baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Misalnya, bagaimana sih rasanya hidup sebagai hewan? Apakah sangat bebas dan menyenangkan seperti yang terlihat? Hmm, mungkin tidak akan pernah kita temukan jawabannya selain benar-benar membuktikannya sendiri. Untungnya, sudah ada seorang pria yang pernah melakukan percobaan unik itu.
Yup, pria ini bernama Thomas Thwaites dan sudah merasakan bagaimana hidup sebagai kambing selama 6 hari di sebuah peternakan di Swiss. Lalu bagaimana kah hasilnya? Apakah sangat menyenangkan atau justru hilang sisi humanisnya? Sepertinya sangat menarik untuk melihat kesimpulannya ya.
Sebelum menjawab deretan pertanyaan itu, sepertinya tidak ada salahnya kalau kita lihat persiapan apa yang dilakukan Thwaites untuk percobaan ini. Nah, agar bisa diterima oleh kawanan kambing, maka ia sendiri harus menjadi kambing. Hal tersebut kemudian direalisasikannya dengan cara membuat sepasang tungkai robotik untuk dipakainya sebagai kaki depan.
Ia juga memodifkasi kakinya dengan menyematkan sebuah penyangga belakang agar ia bisa berjalan seperti kambing betulan. Agar makin menyakinkan, Thwaites juga menyematkan sebuah perut palsu. Terakhir, ia memakai sebuah helm untuk berjaga-jaga mungkin saja ia diseruduk gara-gara dianggap mahkluk aneh. Segala persiapan pun selesai, meskipun secara tampilan keseluruhan Thwaites tampak masih sangat janggal untuk terlihat seperti seekor kambing jantan yang gagah.
Percobaan ini pun dimulai dengan Thwaites yang langsung bergabung dengan kawanan kambing-kambing ini. Tentu saja hewan-hewan tersebut serta merta menolak kehadirannya. Gerombolan ini melihat Thwaites seperti sosok aneh yang terlihat mengancam. Waktu awal seperti ini pria Inggris tersebut seperti kambing yang dianaktirikan. Kemana pun gerombolan ini berjalan, mereka pasti selalu meninggalkan Thwaites.
Namun ada satu momen dimana Thwaites menemukan keunikan. Ada seekor kambing yang bersikap lain terhadapnya. Alih-alih kabur seperti yang lain, ia justru seperti menawarkan kedekatan. Hal ini pun berlangsung cukup lama hingga akhirnya secara ajaib kawanan mulai menerima kehadirannya sebagai keluarga baru. Cukup sampai di sini? Ternyata tidak.
Hari-hari berikutnya dilalui Thwaites sebagai seekor kambing sungguhan. Ia ikut bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain. Namun sayangnya, ketika malam ia tidak bisa tidur bersama yang lain. Thwaites dan krunya menyiasati dengan membuat tenda darurat yang berpindah-pindah.
6 hari dilaluinya sebagai seekor kambing dan kehadirannya sudah benar-benar diterima. Ya, bisa disimpulkan ia berhasil meraih salah satu mimpi aneh manusia di luar sana yang ingin hidup bebas ala kawanan liar seperti ini. Jadi, apa yang didapatkan Thwaites dari penelitian tersebut?
Pertama ia menyimpulkan kalau hidup di alam liar seperti ini tak semudah dan sebebas seperti yang diduga. Harus migrasi dan juga berlarian ketika terancam bahaya walaupun Thwaites tak mengalami hal tersebut di uji cobanya. Namun di balik itu semua, memang ada sebuah ketenangan di sana. Sensasi damainya benar-benar beda ketika kita liburan ke pulau-pulau terpencil atau resort mewah. Thwaites mengungkapkan hal tersebut dengan kata-kata ‘calmer and simpler’.
Tujuan utama Thwaites adalah memang ingin menjadikan hal-hal seperti ini sebagai alternatif liburan yang menjanjikan ketenangan sejati. Dengan menjadi kambing kamu tidak perlu merisaukan hal yang macam-macam. Cukup nikmati hari ini tanpa perlu mengkhawatirkan masa depan serta menyesali yang sudah terjadi, ungkapnya.
Thwaites ingin semua orang mencoba ini. Namun sebelumnya ia ingin menyiapkan sebuah teknologi yang memungkinkan manusia untuk itu. Posthumanism dan transhumanism technology, adalah hal yang ingin dicapainya dalam waktu dekat.
Penat dengan semua yang kamu lakukan sekarang dan butuh sesuatu yang bikin tubuh super relaks? Sepertinya tidak ada salahnya untuk mencoba alternatif ini. Buat kamu yang merasa tidak bakal mampu melakukan hal ini tenang saja. Pasalnya, Thwaites juga akan membuat semacam simulator 3D. Jadi, pengalaman yang akan didapatkan nanti tidak akan jauh berbeda.