in

5 Fakta F-16, Jet Baru Paling Mematikan Indonesia yang Ternyata Hasil Lungsuran

Setelah sukses mendatangkan jet supercanggih Shukoi Su-35 beberapa waktu lalu, arsenal udara Indonesia kini kembali dperkuat dengan kedatangan pesawat tempur legendaris F-16 di jajaran militernya. Adanya alutsista tersebut, akan digunakan secara maksimal oleh para prajurit udara untuk mengawal langit Indonesia dari ancaman musuh.

Tak hanya terkenal handal di medan tugas, F-16 juga dikenal luas sebagai jet tempur yang mumpuni dan mempunyai beragam kemampuan yang mematikan. Tak salah jika Indonesia kembali mempercayakan langitnya dikawal oleh burung besi tersebut. Seperti apa Fakta dibalik hibah pesawat canggih ini?, simak ulasan berikut.

Hibah dari Amerika Serikat yang kelebihan alat perang

Seperti yang dikeahui, Amerika Serikat merupakan negara penghasil mesin perang terbesar di dunia. Dengan adanya program Excess Defence Articles, Amerika Serikat bisa menghemat biaya pemeliharaan arsenal perangnya secara signifikan. Untuk kasus F 16 yang dihibahkan, Washington bisa menghemat biaya pengoperasian sebesar 100 hingga 300 juta Rupiah untuk setiap jam terbang.

Hibah gratis dari Paman Sam [sumber gambar]
Sistem persenjataan yang tidak lagi diperlukan seperti pesawat F-16 tersebut, sebenarnya ditawarkan untuk dibeli negara mitra AS dengan biaya 5 sampai 50 % lebih murah dari harga awal. Karena adanya Undang-undang Pengawasan Ekspor Senjata dan Bantuan Asing, Amerika Serikat hanya memiliki opsi untuk memilih negara dan menghibahkannya dengan cuma-cuma alias gratis. Dan Indonesia, termasuk yang beruntung menerima bantuan tersebut.

Dilengkapi sistem canggih secara keseluruhan

Meski pesawat tempur yang dihibahkan tersebut termasuk barang bekas, pihak Amerika Serikat akan memberikan sistem komputer terbaru yang bernama Modular Mission Computer (MMC) pada pesawat tersebut. Teknologi yang dikembangkan oleh Raytheon tersebut, merupakan perangkat terbaru untuk keperluan regenerasi F-16.

Sistem canggih yang diperbarui [sumber gambar]
Menurut pihak Raytheon, sistem tersebut digunakan untuk menyinergikan kontrol antar perangkat dalam pesawat seperti sistem persenjataan, navigasi dan pengintaian di dalam kokpit pesawat. Dengan pembaharuan tersebut, pesawat sanggup bekerja dengan lebih maksimal dibanding sebelumnya.

Persenjataan dan peningkatan kemampuan operasi pertempuran

Meski berstatus sebagai pesawat bekas, adanya peremajaan kemampuan serta teknologi pada jet tempur F-16 tersebut, membuat sosoknya semakin ditakuti oleh lawan. Pesawat tersebut telah dilengkapi sembilan hard point sebagai pengangkut misil. Selain itu, pesawat ini juga dapat bertempur antar udara (air to air) maupun antar darat (air to ground) dengan membawa sembilan ton rudal dan berat saat take off sebesar 19 ton.

Persenjataan yang ditingkatkan [sumber gambar]
Untuk sistem pertahanan, F-16 tersebut telah dilengkapi dengan peringatan dini jika pesawat terkunci oleh radar musuh. Selain itu, sistem Chaff yang disematkan dapat mengecoh radar musuh sehingga sulit dideteksi. Jika telah terbidik dan roket musuh telah dilepaskan, masih ada teknologi flare sebagai pengacau suhu panas agar rudal yang ditembakan berbelok arah.

Permintaan khusus dari pihak TNI

Pihak Indonesia, khususnya dari kalangan militer TNI AU, meminta hibah total sebanyak 30 jet tempur. Pesawat tersebut digunakan untuk kebutuhan peremajaan dan bongkar pasang suku cadang pada komponen pesawat yang perlu diganti. Rinciannya adalah, 24 unit F-16 Block 25 untuk diremajakan, empat F-16 Block 25 dan dua unit F-16 Block 15 untuk dibongkar ulang dan komponennya dipakai sebagai suku cadang.

Permintaan khusus dari pihak TNI [sumber gambar]
Permintaan pihak Indonesia tersebut akhirnya dikabulkan oleh Amerika Serikat pada Agustus 2011 silam. Sebagai syarat, Indonesia harus menyediakan dana khusus, untuk meremajakan 24 F-16 dan 28 mesin tersebut. Jet tempur yang dihibahkan kepada Indonesia, kebanyakan telah digunakan pada akhir dekade 1980an, untuk operasi militer pada perang teluk 1991 dan konflik Afghanistan pada 2001.

Umur pesawat yang lebih panjang

Salah satu kelebihan yang diberikan oleh pihak Amerika Serikat adalah, umur pesawat yang lebih panjang. Jet tempur F-16 yang dihibahkan secara cuma-cuma tersebut, sanggup digunakan hingga 20 tahun mendatang. Hal ini berkat penambahan sistem avionik dan persenjataan yang diperbarui.

Umur pesawat yang lebih panjang [sumber gambar]
kebanyakan, pesawat yang dihibahkan tersebut, dibuat pada tahun 1990-an. Dari 24 pesawat tempur buatan Amerika Serikat dengan jenis F-16 tipe C dan D yang dihibahkan, 10 unitnya akan ditempatkan di Lanud Iswahjudi dan 14 unit lainnya di Lanud Pekanbaru. Dengan begitu, seluruh pesawat temput yang telah diremajakan tersebut akan memperkuat pertahanan udara Indonesia dalam beberapa waktu mendatang.

Kehadiran pesawat tempur F-16 yang dihibahkan oleh Amerika Serikat pada Indonesia, tentu membuat pertahanan udara Indonesia kian solid. Meski termasuk pesawat bekas, kemampuan operasional dan tempurnya yang telah ditingkatkan, dapat membuat lawan berpikir dua kali untuk menyerang Indonesia lewat udara. Semoga kehadirannya di Indonesia, dapat menjaga kedaulatan negara sekaligus ikut memelihara perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

8 Video Klip Musisi Tanah Air Ini Menyayat Hati, Sedihnya Enggak Ketulungan!

Cerita Kelam di Balik Megahnya Stadion Utama Riau yang Menjadi Kebanggaan Bangsa