Negaranya dikuasai Taliban, presiden kabur, hingga penduduk berebut mencari segala cara untuk mengungsi dari tempat tinggalnya sendiri, adalah sederet berita yang belakangan terdengar dari Afghanistan. Sedih, iba dan pilu, nasib Afghanistan seakan begitu suram dan entah kapan akan membaik.
Di balik peristiwa-peristiwa di atas, ada yang tak kalah menarik perhatian dunia, yaitu ditemukannya harta karun. Diperkirakan, penemuan ini memiliki nilai US$ 1 triliun atau kurang lebih Rp 14.400 triliun atau 14 kuadriliun. Wah, apakah penemuan ini benar-benar ada? Bagaimana fakta sebenarnya?
Pertama kali ditemukan pada tahun 2010, ternyata berupa tambang mineral
Dikutip dari New York Times, harta karun di Afghanistan berupa tambang mineral ini ditemukan oleh pihak Amerika Serikat, atau lebih tepatnya tim kecil dari pejabat Pentagon dan ahli geologi pada tahun 2010. Di dalam tambang yang baru ditemukan ini terdapat deposit bijih besi, tembaga, kobalts, emas, dan logam industrial penting, yaitu lithium dalam jumlah yang sangat besar. Mineral ini disebut sangat penting untuk kebutuhan industri modern.