Bagi kamu yang tinggal di Indonesia, tokek bukanlah binatang asing. Makhluk mirip cicak besar ini merupakan binatang rumah, walaupun bukan peliharaan. Belakangan, kita juga mendengar orang yang mendadak kaya karena dan hidup makmur karena tokek. Konon, tokek punya harga yang sangat mahal sekali.
Jika dilihat dari fisiknya, sama sekali tak ada yang istimewa. Tokek sama persis seperti cicak dalam versi raksasa. Hanya saja, jika cicak berwarna abu dan permukaan kulitnya lembut, tokek berperawakan sebaliknya. Tokek memiliki panjang mencapai 340 mm, kepalanya besar, serta kulit yang kasar. Warna binatang ini pun beragam, dari hijau sampai merah bata bintik-bintik. Lalu mengapa harga tokek disebut bisa selangit? Mari kita temukan jawabannya dalam ulasan berikut!
Harga tokek yang bikin jantungan
Tokek sempat menjadi satwa yang diburu, hal tersebut tak lain karena banyak orang tergiur dengan harganya yang mahal. Seperti yang dilansir dari Grid.id, di India sendiri tokek pernah booming dan sangat dicari. Pada tahun 2012 silam contohnya, para ahli satwa liar mengatakan bahwa sekitar satu tahun lalu penangkapan tokek meningkat di beberapa wilayah di India. Selain itu, seorang remaja asal Malaysia juga pernah menemukan tokek seberat 64 kilogram, per ons-nya ditawar dengan harga Rp25 miliar rupiah, fantastis kan?
Manfaat tokek sehingga harganya mahal
Harga tokek ini bervariasi sebenarnya, tergantung kepada siapa kamu menjualnya. Pertanyaannya, mengapa harganya bisa sangat bernilai? Konon, bagian tubuh dari tokek, seperti lidah dan darahnya bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS. Tak hanya itu, daging tokek juga bisa menjadi elemen penting karena terdapat kandungan afrodisiak untuk perawatan diabetes, impotensi serta penyakit lainnya. Sayangnya, meski sudah diklaim bisa sembuhkan penyakit-penyakit ganas, tidak ada bukti keampuhan dalam penggunaan binatang ini, meskipun hewan ini ditangkap, dikeringkan dan dimusnahkan.
Cerita dari seorang pebisnis tokek asal Kalimantan
Dilansir dari beritaunik.net, sekarang banyak sekali cukong yang berasal dari Malaysia dan Korea yang berburu tokek di Indonesia. Tak heran jika kemudian banyak bermunculan para pebisnis yang bergerak di bidang jual beli tokek. Salah satunya adalah Andi Makkuraga Hidayat, warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia sudah lama sekali menekuni pekerjaan tersebut, mulai dari Bandung, Surabaya hingga Tuban sudah dijelajahinya untuk berburu tokek. Andi sendiri mengatakan jika dalam berbisnis tokek dirinya kadang ditipu pelanggan. Sudah datang jauh-jauh, enggak tahunya tokek yang akan dibeli tak sesuai degan berat yang dikatakan.
BACA JUGA: 4 Binatang Remeh yang Sering Ditemui Ini, Ternyata Lebih Mahal dari pada Berlian di Beberapa Negara
Harga tokek yang melambung tinggi ini membuat banyak orang ingin berpindah profesi ternak tokek. Akibatnya, hewan ini kini mendekati kelangkaan karena terus dicari dan diburu manusia. L. Joykumar Joykumar Singh, wakil konservator hutan di Manipur, India mengatakan bahwa sama sekali belum ada bukti bahwa tokek bisa mengobati penyakit-penyakit ganas yang sudah disebutkan di atas.