Merokok bagi sebagian orang seolah menjadi sebuah kewajiban. Ya, bisa dibilang bagi mereka yang sudah kecanduan rokok, sehari tanpa menghirupnya, hidup terasa hampa. Padahal mereka tahu betapa bahaya dan mahalnya rokok itu, tapi yang namanya sudah senang, ya mau bagaimana lagi.
Soal harga, rokok di Indonesia bisa dibilang lumayan murah, tak sampai Rp 20 ribu kita sudah bisa tuh pilih merek mana saja. Kondisi ini sangat berbeda dengan luar negeri yang harga rokoknya luar biasa mahal. Bahkan di salah satu negara harga sebungkus rokok bisa buat nyicil motor baru. Mungkin kamu berpikir karena beda kurs jadinya semahal itu. Sayang anggapanmu salah, pasalnya pemerintah di sana benar-benar menerapkan harga tidak logis agar semakin sedikit perokok di sana. Penasaran berapa bedanya? Simak ulasan berikut.
Ngrokok di seminggu di Australia, bisa buat beli motor
Jangan kaget kalau kamu beli rokok di Australia, soalnya di sana harganya bakal sangat tidak manusiawi. Bayangkan saja, hanya untuk satu bungkus rokok di negara kanguru itu, kamu harus mengeluarkan sampai Rp 290 ribu. Wah ini sih sudah lima sampai enam kalinya harga rokok di Indonesia ya. Uniknya, pemerintah Australia akan terus meningkatkan harga rokok di sana, kemungkinan pada tahun 2020, warga negeri kanguru itu harus mengeluarkan Rp 450 ribu untuk satu bungkus. Kalau diterapkan di Indonesia sih, bisa melarat semua. Menurut pemerintah di sana, hal itu sengaja dilakukan agar makin sedikit perokok di Australia.
Selandia Baru juga ugal-ugalan menjual rokok
Serupa dengan yang ada di tetangganya Australia, ternyata Selandia Baru juga mengeluarkan kebijakan yang tak jauh beda. Ya, karena masih ada hubungan, akibatnya kebijakan yang diterapkan pada Australia juga berdampak di sana. Lantaran juga ingin negara mereka terbebas dari asap rokok, Selandia baru memasang harga yang luar biasa mahal untuk satu bungkus rokok, yaitu Rp 209 ribu. Rupanya hal itu adalah langkah awal yang dilakukan oleh Selandia baru, pasalnya semakin bertahap harga rokok akan bertambah mencapai nominal Rp 700 ribu. Waduh, duit rokok dua bulan bisa buat biaya nikah tuh.
Kanada bukan tempatnya para perokok
Negara Kanada juga rupanya sangat ingin melindungi rakyatnya dari bahaya rokok. Bukti keseriusannya itu, akhirnya Kanada meningkatkan harga jual rokok dengan sangat tidak logis. Selain itu bahkan mereka yang membeli rokok di sana juga dikenakan pajak loh. Bayangkan, untuk merokok saja, seseorang harus mengeluarkan kocek mencapai Rp 120 hingga Rp 200 ribu . Bayangkan sendiri jika kamu adalah seorang perokok berat yang sedang berlibur ke Kanada, saat kembali bisa dijamin sudah tidak ada uang yang tersisa di kantongmu.
Di Norwegia tidak ada belas kasih bagi perokok
Tidak kalah dengan yang lain ternyata Norwegia juga punya kebijakan yang tidak lazim bagi para perokok yang ada di negara tersebut. Ya, selain diberlakukan peraturan yang super ketat ternyata pemerintah di sana juga menjual rokok dengan harga yang tidak manusiawi. Bayangkan saja hanya untuk membeli satu bungkus rokok, kalian harus menyiapkan sampai Rp 160 ribuan. Kalau di Indonesia sih mungkin sudah dapat tiga atau empat bungkus. Namun rupanya kebijakan seperti ini efektif, buktinya di sana perokoknya sangat sedikit.
Rokok di Bermuda bisa buat cicil motor
Satu lagi negara yang punya peraturan cukup sadis bagi para perokok. Ya, Bermuda rupanya menyimpan belas kasihannya dengan menaikkan harga secara ugal-ugalan. Untuk satu bungkus seseorang harus merogoh koceknya hingga Rp 150 ribu. Mungkin memang Bermuda adalah daerah yang kecil, namun rupanya punya aturan tegas bagi para perokok. Tapi memang itu nantinya juga bukti kepedulian pemerintah atas kesehatan rakyatnya.
Bagaimana? Beda banget kan dengan yang ada di Indonesia. Memang sih sadis tapi buktinya peraturan tersebut memang sangat efektif. Kira-kira kalau diterapkan di Indonesia jadi gimana ya? Apakah kamu bakal setuju?